Setengah dari pasukan Sunshine tak banyak memberi perlawanan melawan seluruh Chaos. Keenam pasukan darat berlari dengan berteriak dalam kata-kata tak jelas dengan Perisai Sederhana terangkat, layar bundar untuk melindungi wajah dan dada mereka. Tapi kamu tak bisa menembak dan menjaga perisai di saat yang bersamaan, dan pasukan Harry tinggal mengarahkan pada kaki mereka. Semua kecuali satu Sunny langsung tumbang begitu teriakan “Somnium!” mengisi udara. Yang terakhir tadi menyingkirkan perisainya dan berhasil mengenai satu dari tentara-tentara Harry sebelum dihantam oleh gelombang kedua mantra tidur (Kutukan Tidur aman untuk lemparan berulang). Kedua pengendara sapu Sunny lebih sukar untuk dikalahkan dan mengambil korban tiga Chaos sebelum akhirnya tumbang oleh banyak tembakan dari darat.

Hermione tidak ada di antara mereka yang tumbang. Draco pasti berhasil mendapatkannya dan itu membuat Harry merasa marah pada beberapa tingkat yang benar-benar tak terpahami, dia tak yakin apakah dia merasa protektif terhadap Hermione, atau merasa tercurangi karena bukan dia yang akhirnya melakukannya, atau mungkin keduanya.

“Baiklah,” kata Harry, mengangkat suaranya. “Aku ingin semua orang jelas akan satu hal, itu bukanlah pertarungan yang sebenarnya. Itu adalah Jenderal Granger membuat sebuah kesalahan dalam pertempuran pertamanya. Pertarungan sebenarnya pada hari ini adalah dengan Dragon Army dan itu tak akan berjalan seperti ini. Itu akan jadi jauh lebih menyenangkan. Ayo kita pergi.”

*

Satu sapu terbang terjatuh dari langit, mendekat dengan kecepatan yang menakutkan, dan berputar pada ujungnya dan melambat sebegitu keras kamu nyaris bisa mendengar udara menjerit memprotes, dan berhenti tepat di samping Draco.

Itu bukan sok pamer yang berbahaya. Gregory Goyle memang semahir itu dan dia tidak membuang waktu.

“Potter datang,” kata Gregory tanpa tanda-tanda berpura-pura memanjangkan kata yang biasanya. “Mereka masih memiliki keempat sapu mereka, kau ingin aku menyingkirkan mereka?”

“Tidak,” kata Draco tajam. “Bertarung di atas tentara mereka memberi mereka terlalu banyak keuntungan, mereka akan menembakimu dari tanah dan bahkan kau mungkin tak akan bisa menghindari semuanya. Tunggu sampai kedua bala tentara bertemu.”

Harry kehilangan empat Dragon sebagai ganti dua belas Sunny. Sepertinya Jenderal Granger memang benar-benar luar biasa bodoh, walau dia tidak ada di antara para penyerbu, jadi Draco tak memperoleh kesempatan untuk mencelanya atau menanyakannya apa dalam nama Merlin yang sedang dia pikirkan.

Pertempuran sebenarnya, mereka semua tahu, adalah dengan Harry Potter.

“Persiapkan diri kalian!” Draco meraung pada para pasukannya. “Tetap bersama dengan teman kalian, bertindak sebagai satu unit, tembak begitu musuh ada dalam jangkauan!”

Disiplin melawan Kekacauan.

Itu akan jadi pertarungan yang tak luar biasa.

*

Adrenalin terpompa dan terpompa ke dalam darah Neville sampai dia merasa seperti tak cukup mampu untuk bernapas.

“Kita sudah dekat,” kata Jenderal Potter dalam satu suara yang tak cukup keras untuk terbawa ke seluruh pasukan. “Waktunya menyebar.”

Teman-teman Neville bergerak menjauh darinya. Mereka akan tetap mendukung satu sama lain, tapi jika kamu berkumpul, musuh akan jauh lebih mudah mengenaimu; tembakan yang diarahkan pada salah satu temanmu bisa meleset dan mengenaimu. Kamu akan jauh lebih sukar dikenai jika kamu menyebar dan bergerak secepat mungkin.

Hal pertama yang dilakukan Jenderal Potter, selama sesi latihan mereka, adalah menyuruh mereka untuk saling menembak satu sama lain ketika kedua sisi sedang berlari cepat, atau keduanya berdiri dan mengambil waktu untuk membidik, atau salah satu bergerak dan satu berdiri diamтАУmantra pembalik untuk Kutukan Tidur itu sederhana, walau kamu tak diizinkan untuk menggunakannya selama pertempuran sebenarnya. Jenderal Potter dengan hati-hati merekam semua yang terjadi, melakukan beberapa pemikiran dan pemecahan, dan kemudian mengumumkan kalau lebih masuk akan untuk mereka fokus pada, bukan memperlambat untuk membidik dengan hati-hati, tetapi untuk bergerak dengan cepat supaya mereka tidak kena tembakan.

Masih sedikit mengganggu Neville untuk tak berbaris bersebelahan dengan temannya, tapi seruan perang mengerikan yang mereka pelajari sudah bergema di dalam kepalanya dan itu cukup menebus semuanya.

Kali ini, Neville dalam diam bersumpah pada dirinya sendiri, suaranya sungguh benar-benar tidak akan mendecit.

“Angkat perisai,” kata Jenderal Potter, “kekuatan pada deflektor depan.”

“Contego,” bisik para tentara, dan layar bundar muncul di depan kepala dan dada mereka.

Suatu rasa tajam memenuhi mulut Neville. Jenderal Potter tak akan menyuruh mereka membuat perisai kecuali mereka sudah hampir dalam jangkauan. Neville bisa melihat bentuk berseragam para Dragon bergerak menembus layar tebal pepohonan, dan para Dragon akan melihat mereka jugaтАУ

“Serang!” datang satu seruan dari kejauhan, suara Draco Malfoy, dan Jenderal Potter berteriak, “SerbuтАУ”

Seluruh adrenalin di dalam darah Neville terlepas, dan kakinya mengambil alih, mengirimnya terbang lebih cepat dari yang pernah dia alami sebelumnya, langsung menuju musuh, mengetahui tanpa perlu melihat bahwa seluruh temannya juga melakukan hal yang sama.

“Darah untuk sang dewa darah!” teriak Neville. “Tengkorak untuk tahta tengkorak! Ia! Shub-Niggurath! Gerbang musuh miring!”

Ada hantaman tanpa suara saat sebuah mantra tidur tersia-sia mengenai perisai Neville. Jika ada mantra lainnya yang ditembakkan, itu tak mengenai.

Neville melihat pandangan ketakutan sekilas pada wajah Wayne Hopkins, saat dia berdiri di samping dua Gryffindor yang tak dikenali Neville, dan kemudianтАУ

тАУNeville menyingkirkan Perisai Sederhananya dan menembak ke arah WayneтАУ

тАУmelesetтАУ

тАУkaki-kakinya yang berpacu melesat langsung melewati kelompok musuh dan menuju tiga Dragon lainnya, tongkat sihir mereka mengarah padanya, mulut mereka membukaтАУ

тАУbahkan tanpa memikirkannya, Neville menjatuhkan diri tepat saat tiga suara berteriak “Somnium!”

Itu menyakitkan, bebatuan keras dan ranting-ranting menusuk Neville saat dia berguling, itu tak seburuk seperti terjatuh dari sapu terbangnya tapi dia masih tetap menghantam tanah cukup keras, dan kemudian Neville, dengan kesadaran seketika, terbaring diam dan menutup matanya.

“Hentikan itu!” jerit satu suara. “Jangan menembak kami, kami Dragon!”

Dengan kepuasan luar biasa seketika, Neville sadar kalau dia berhasil sampai di antara kedua kelompok Dragon saat salah satu kelompak menembak ke arahnya. Harry sudah mengatakan tentang ini sebagai sebuah taktik untuk membuat musuh takut menembak, tapi sepertinya itu bekerja sedikit lebih baik dari itu.

Dan bukan hanya itu, para Dragon percaya kalau mereka mengenainya, karena mereka melihat Neville terjatuh saat mereka menembak.

Neville menghitung sampai dua puluh di dalam kepalanya, kemudian membuka matanya sedikit.

Ketiga Dragon sangat dekat dengannya, kepala berputar dengan cepat saat teiakan “Somnium!” dan “Tengkorak untuk tahta tengkorak!” mengisi udara di sekeliling mereka. Ketiganya saat ini sudah membangun Perisai Sederhana saat ini.

Tongkat sihir Neville masih di tangannya, dan tak memerlukan banyak usaha untuk mengarahkannya pada sepatu bot satu anak dan berbisik “Somnium.”

Neville dengan cepat menutup matanya dan mengendurkan tangannya saat dia mendengar si bocah terjatuh ke tanah.

“Dari mana datangnya?” teriak suara Justin Finch-Fletchley, dan Neville mendengar gemerisik pada lantai hutan penuh dedaunan, saat kedua Dragon berputar-putar mencari seorang musuh.

“Bentuk ulang formasi!” teriak suara Malfoy. “Kepadaku, semuanya, jangan biarkan mereka membuat kalian tersebar!”

Telinga Neville mendengar kedua Dragon benar-benar melompati tubuhnya yang tengkurap saat mereka lari.

Neville membuka matanya, mengangkat dirinya sendiri dengan sedikit kesakitan, dan kemudian mengangkat tongkat sihirnya dan mengatakan mantra baru yang Jenderal Potter sudah ajarkan pada mereka semua. Mereka tak bisa melakukan mantra ilusi yang sebenarnya untuk membingungkan para musuh, tapi bahkan di dalam usianya mereka bisaтАУ

“Ventriliquo,” bisik Neville, mengarahkan tongkat sihirnya pada satu sisi si Justin dan si bocah lain, dan kemudian berteriak, “Untuk Cthulhu dan kemuliaan!”

Justin dan si anak lain berhenti seketika, memutar perisai mereka ke arah ke tempat di mana Neville sudah memindahkan seruan perangnya, dan itu adalah saat banyak teriakan “Somnium!” mengisi udara dan si bocah lain terjatuh sebelum Neville selesai mengarahkan.

“Yang terakhir itu milikku!” teriak Neville, dan kemudian dia mulai berlari cepat langsung menuju Justin, yang jahat padanya sampai para Hufflepuff lebih tua meluruskannya. Neville dikelilingi oleh para temannya dan itu artinyaтАУ

“Serangan spesial, Chaotic Leap!” raung Neville saat dia berlari, dan merasakan tubuhnya meringan, dan meringan dua kali lagi, saat para temannya memutar tongkat sihir mereka mengarahkannya padanya dan dengan diam melemparkan Mantra Penerbang, dan Neville mengangkat tangan kirinya dan menjentikkan jari-jarinya dan kemudian menggunakan kakinya untuk menjejak tanah sekeras yang dia bisa dan melayang melewati udara. Keterkejutan murni terlukis di wajah Justin saat Neville terbang melewati perisai si bocah lain dan mengarahkan tongkat sihirnya ke bawah pada bentuk yang lewat di bawahnya dan berteriak “Somnium!”

Karena dia ingin melakukannya, itulah kenapa.

Neville tak cukup berhasil memutar kakinya dengan benar dan malah terjerembab ke tanah saat dia mendarat, tapi dua dari tiga Chaos Legionnaire lainnya berhasil menahan tongkat sihir mereka padanya sampai selesai dan dia tidak terjatuh terlalu keras.

Dan Neville berdiri, terengah-engah. Dia tahu dia harus bergerak, orang-orang berteriak “Somnium!” di segala tempatтАУ

“Aku adalah Neville, keturunan terakhir Longbottom!” teriak Neville pada langit di atas, mengangkat tongkat sihirnya lurus ke atas seolah untuk menantang surga biru gemerlap itu sendiri, tahu kalau tak satu pun setelah hari ini akan tetap sama. “Neville of Chaos! Hadapi aku kalau kalian berтАУ”

(Saat Nevilla terbangun setelahnya, dia diberi tahu kalau Dragon Army menganggap ini sebagai sinyal mereka untuk menyerang balik.)

*

Si gadis di sebelah Harry merosot ke tanah, menerima tembakan yang diarahkan pada Harry, dan dia bisa mendengar tawa sombong jauh Tn. Goyle saat sapu terbangnya melesat melewati mereka, memotong udara sebegitu keras itu harusnya meremukkannya.

“Luminos!” jerit satu bocah di sebelah Harry, yang tak cukup mampu membangun ulang kekuatan sihir cukup cepat untuk melakukannya sebelumnya, dan Tn. Goyle menghindarinya tanpa jeda.

Chaos hanya memiliki enam tentara bertahan, sekarang, dan Dragon Army memiliki dua, dan satu-satunya masalah adalah bahwa satu dari kedua tentara itu adalah tak terkalahkan, dan yang lain menggunakan tiga tentara hanya untuk melingkupinya di dalam perisainya.

Chaos kehilangan lebih banyak tentara pada Tn. Goyle dibandingkan dengan Dragon yang lain digabungkan, dia berkelok dan menghindar melewati udara sebegitu cepat hingga tak satu pun bisa mengenainya, dan dia bisa menembak orang ketika dia melakukan itu.

Harry sudah memikirkan beragam cara untuk menghentikan Tn. Goyle tapi tak satu pun dari itu semua aman, bahkan menggunakan Mantra Penerbang untuk memperlambatnya (itu adalah sinar yang bersambung dan jauh lebih mudah untuk diarahkan) tidak akan aman karena dia mungkin akan jatuh dari sapu terbang, melemparkan benda-benda di jalurnya tak akan aman, dan itu makin bertambah sukar dan makin sukar untuk diingat saat darah Harry mulai membeku.

Ini adalah permainan. Kamu tidak mencoba membunuhnya. Jangan membuang seluruh rencana masa depanmu hanya untuk satu permainan тАж .

Harry bisa melihat polanya, dia bisa melihat bagaimana cara Tn. Goyle berkelok, dia bisa melihat bagaimana dan kapan mereka semua perlu menembak untuk membuat suatu jaring tembakan hingga Tn. Goyle tak akan mampu menghindar, tapi dia tak cukup mampu untuk menjelaskannya dengan cukup cepat pada para tentaranya, mereka tak bisa mengoordinasikan tembakan mereka cukup baik, dan sekarang mereka tak memiliki cukup banyak orang tersisa untuk melakukannyaтАУ

Aku menolak untuk kalah, tidak seperti ini, tidak seluruh pasukanku pada satu tentara!

Sapu terbang Tn. Goyle berputar makin cepat dari apa pun yang bisa berputar dan mulai berbelok ke arah Harry dan pasukannya yang masih bertahan, dia bisa merasakan bocah di sampingnya menegang, bersiap untuk melemparkan dirinya di depan jenderalnya.

PERSETAN DENGAN INI.

Tongkat sihir Harry naik, memfokuskannya pada Tn. Goyle, pikiran Harry membayangkan polanya, dan bibir Harry membuka dan suaranya meneriakkanтАУ

“Luminosluminosluminosluminosluminosluminosluminosl uminosluminosluminosluminosluminosтАУ”

*

Ketika mata Harry terbuka lagi, dia menemukan dirinya beristirahat dalam posisi nyaman dengan kedua tangannya terlipat di dadanya, memegang tongkat sihirnya seperti pahlawan yang gugur.

Perlahan, Harry duduk. Sihirnya sakit, suatu sensasi aneh tapi bukan suatu yang benar-beanr tak enak, seperti rasa terbakar dan kelambanan yang mengikuti latihan fisik yang keras.

“Jenderal terbangun!” jerit satu suara, dan Harry berkedip dan memfokuskan ke arah itu.

Empat dari tentaranya memegang tongkat sihirnya pada hemisfir prismatik berkilau, dan Harry sadar kalau pertempuran belum selesai. Benar тАж dia tidak terkena Kutukan Tidur, hanya terkuras, jadi ketika dia terbangun, dia masih ada di dalam permainan.

Harry curiga dia akan memperoleh suatu kuliah dari seseorang-atau-lainnya tentang jangan menguras sihirnya sampai ke titik tak sadar hanya untuk suatu permainan anak-anak. Tapi dia tak melukai Tn. Goyle ketika dia termakan amarahnya, dan itulah yang terpenting.

Kemudian pikiran Harry terpikir pada implikasi lainnya, dan dia melihat ke bawah pada cincin besi di jari kelingking tangan kirinya, dan hampir menyumpah keras-keras ketika dia melihat kalau berlian kecilnya menghilang dan ada satu marshmallow yang tergeletak di tanah di dekat tempatnya terbaring.

Dia menahan Transfigurasi itu untuk tujuh belas hari, dan akan perlu mengulangnya dari awal lagi.

Bisa jadi lebih buruk. Dia bisa jadi melakukan ini empat belas hari kemudian, setelah Profesor McGonagall sudah menyetujui untuknya melakukan Transfigurasi atas batu ayahnya. Itu adalah satu pelajaran yang sangat baik untuk dipelajari dalam cara yang mudah.

Catatan untuk diriku: Selalu lepas cincin dari jari sebelum benar-benar menguras sihir.

Harry mengangkat dirinya sendiri, membuat cukup sukar melakukannya. Memakai habis sihirmu tidak melelahkan ototnya, tapi menghindari pepohonan jelas melelahkan.

Dia tertegun atas hemisfir iridescent yang berisi Draco Malfoy, yang memegang tongkat sihirnya di udara untuk menjaga perisainya, dan tersenyum dengan dingin Harry.

“Di mana si tentara kelima?” kata Harry.

“Um тАж” kata seorang bocah yang namanya tak bisa Harry ingat di saat ini. “Aku menembakkan satu Kutukan Tidur pada perisainya dan itu memantul dan mengenai Lavender, maksudku sudutnya harusnya tidak memungkinkan tapi itu mengenainya тАж .”

Draco menyeringai di dalam perisai.

“Biar aku tebak,” kata Harry, melihat Draco tepat di mata, “Trio-trio kecil rapi itu adalah formasi yang dipakai militer magis profesional? Terbuat dari tentara-tentara terlatih yang bisa dengan mudah mengenai target bergerak jika tangan mereka sendiri stabil, dan yang bisa menggabungkan kekuatan pertahanan mereka selama mereka tetap bersama? Bukan seperti tentaramu?”

Seringainya menghilang dari wajah Draco, yang sekarang keras dan suram.

“Kau tahu,” kata Harry ringan, mengetahui kalau tak ada yang lain yang akan memahami pesan sebenarnya yang melintas di antara mereka, “itu hanya menunjukkan kalau kamu harus selalu mempertanyakan semua yang kamu lihat dilakukan oleh panutanmu, dan tanyakan kenapa itu dilakukan, dan apakah masuk akal dalam konteks untukmu melakukannya juga. Ngomong-ngomong, jangan lupa untuk menerapkan nasihat itu di kehidupan nyata. Dan terima kasih atas target-target yang mengumpul dan bergerak lambat.”

Karena Draco sudah memperoleh kuliah itu, dan, Harry curiga, tak menghitungnya karena kecurigaan kalau Harry mencoba menggeser kesetiaannya makin jauh dari tradisi darah murni. Yang tentu saja memang Harry lakukan. Tapi contoh ini akan jadi alasan sempurnya, pada Sabtu depan, untuk menyatakan bahwa mempertanyakan sosok otoritas adalah benar-benar teknik praktis dalam kehidupan nyata. Dan Harry akan menyinggung juga eksperimen-eksperimen yang dia lakukan, pertama dengan individu dan kemudian dengan kelompok, untuk memeriksa kalau gagasannya tentang pentingnya kecepatan memang benar, dengan cara menekankan bahwa Draco perlu mewaspadai setiap waktu melihat kesempatan untuk menerapkan metode-metode itu di dalam praktik sehari-hari.

“Kamu masih belum menang, Jenderal Potter!” gertak Draco. “Mungkin kita akan kehabisan waktu, dan Profesor Quirrell akan memutuskan bahwa ini seri.”

Suatu poin yang wajar dan mengkhawatirkan. Perang hanya berakhir ketika Profesor Quirrell, dalam penilaian personalnya, memutuskan satu bala tentara sudah memenangkan oleh standar praktikal dunia nyata. Tidak ada kondisi menang formal, Profesor Quirrell sudah menjelaskan, karena kalau tidak Harry akan menemukan cara untuk mempermainkan peraturannya. Harry harus mengakui kalau ini adalah suatu penghindaran yang adil.

Dan Harry tak bisa menyalahkan Profesor Quirrell untuk tak mengakhirinya, karena adalah masuk akal kalau prajurit terakhir Dragon Army akan mampu mengalahkan kelima Chaos Legion yang selamat.

“Baiklah,” kata Harry. “Apakah ada yang tahu tentang mantra perisai Jenderal Malfoy?”

Berkembang bahwa perisai Draco adalah satu versi dari Protego standar yang memiliki beberapa kekurangan, yang paling penting adalah bahwa perisai itu tak bisa bergerak bersama pelemparnya.

KeuntungannyaтАУatau dari perspektif Harry, kekuranganтАУadalah kalau itu lebih mudah dipelajari, lebih mudah untuk dilemparkan, dan jauh lebih mudah untuk dipertahankan untuk waktu lama.

Mereka perlu menghantam perisainya dengan mantra-mantra penyerang untuk menjatuhkannya.

Dan Draco sepertinya memiliki sedikit kendali atas sudut pantulan dari mantra yang memantul tadi.

Suatu gagasan terpikir oleh Harry kalau mereka bisa menggunakan Wingardium Leviosa untuk menumpuk batu-batu berat pada perisainya sampai Draco tak mampu mempertahankannya melawan tekanan тАж tetapi kemudian bebatuan itu mungkin akan terjatuh setelahnya dan mengenai Draco, dan benar-benar melukai jenderal musuh bukanlah salah satu tujuan dari hari ini.

“Jadi,” kata Harry. “Apakah ada misalnya mantra-mantra penembus-perisai khusus?”

Memang ada.

Harry menanyakan apakah ada di antara para pasukannya yang mengetahuinya.

Tidak ada yang tahu.

Draco menyeringai lagi, di dalam perisainya.

Harry bertanya apakah ada semacam mantra serangan yang tak akan memantul.

Kilatan petir, sepertinya, biasanya diserap oleh perisai bukannya terpantul olehnya.

тАж . Tak ada satu pun yang tahu mantra listrik apa pun.

Draco terkikik.

Harry menghela napas.

Dia dengan sengaja meletakkan tongkat sihirnya di tanah.

Dan Harry mengumumkan, dengan sedikit keletihan di dalam suaranya, bahwa dia akan langsung melakukannya dan menyingkirkan perisainya sendiri, memakai suatu metode yang akan tetap misterius; dan semua yang lain harus menembak ke arah Draco begitu perisainya menghilang.

Para Chaos Legionnaire terlihat cemas.

Draco terlihat tenang, yang untuk mengatakan, terkontrol.

Sebuah selimut tipis, terlipat keluar dari kantong Harry.

Harry duduk di sebelah perisai yang berkilauan, dan menarik selimutnya di atas kepalanya sehingga tak seorang pun akan melihat apa yang dia lakukanтАУkecuali Draco, tentu saja.

Dari kantong Harry keluar satu aki mobil dan seperangkat kabel.

тАж itu tak seperti dia akan meninggalkan dunia Muggle untuk memulai suatu era baru penelitian magis, dan tak membawa serta cara apa pun untuk membuat listrik.

Tak lama setelahnya, para Chaos Legionnaires mendengar suara jari-jari dijentikkan, diikuti oleh suara berderak dari balik selimut. Perisainya mulai berpendar makin cerah, dan suara Harry mengatakan, “Tolong jangan teralihkan, mata pada Jenderal Malfoy.”

Ketegangan mulai terlihat di wajah Draco, bersama amarah dan kejengkelan dan frustasi.

Harry tersenyum kepadanya, dan membisikkan, Kuberi tahu nanti.

Dan itulah saat suatu spiral energi hijau ditembakkan dari hutan dan menghancurkan perisai Draco, yang memekik seperti potongan kaca tajam yang saling digosokkan, dan Draco tertegun.

Dalam panik seketika, kalut, Harry melepas kabel dari aki dan memasukkan mereka ke dalam kantong, kemudian dia memasukkan aki itu sendiri ke dalam kantong, dan kemudian dia menarik selimut itu dan menggapai tongkat sihirnya dan berdiri.

Seluruh tentaranya masih di sana dan melihat sekeliling dengan bingung.

“Contego,” kata Harry, dan para tentaranya mengikuti, tapi Harry bahkan tak mengetahui ke arah mana perisainya harus ditujukan. “Apakah ada di antara kalian yang melihat dari mana datangnya tadi?” Kepala tergeleng. “Dan Jenderal Malfoy, apakah anda keberatan untuk memberitahuku kalau anda berhasil menyingkirkan Jenderal Granger?”

“Wah ya,” kata Draco ketus, “aku keberatan.”

Oh, hell.

Pikiran Harry mulai melakukan perhitungan, Draco di dalam perisainya, Draco sudah kelelahan sampai tingkat tertentu sekarang, Harry kelelahan juga, Hermione di dalam hutan siapa-tahu-tempatnya, Harry dan empat Chaotic lain tersisa тАж .

“Kau tahu, Jenderal Granger,” kata Harry keras-keras, “kau harusnya menunggu menyerang sampai setelah aku bertarung dengan Jenderal Malfoy. Kamu mungkin akan bisa mendapatkan semua yang selamat.”

Dari suatu tempat terdengar tawa gadis bernada tinggi.

Harry membeku.

Itu bukan Hermione.

Dan itulah saat ketika nyanyian mengerikan, ganjil, riang mulai bangkit, datang dari sekeliling mereka.

“Don’t be frightened, don’t be sad,

We’ll only hurt you if you’re bad…”

“Granger curang!” sembur Draco di dalam perisainya. “Dia membangunkan kembali para tentaranya! Kenapa Profesor Quirrell tidakтАУ”

“Biar aku tebak,” kata Harry, mual mulai bergolak di perutnya. Dia benar-benar benci kalah. “Itu adalah pertempuran yang sangat mudah, benar? Mereka berjatuhan seperti lalat?”

“Ya,” kata Draco. “Kami mengenai mereka semua dalam tembakan pertamaтАУ”

Pandangan sadar penuh kengerian menyebar dari Draco kepada para Chaos Legionnaires.

“Tidak,” kata Harry, “kita tidak.”

Sosok-sosok berkamuflase mulai bermuculan dari dalam pepohonan.

“Sekutu?” kata Harry.

“Sekutu,” kata Draco.

“Bagus,” kata suara Jenderal Granger, dan suatu spiral energi hijau menyambar keluar dari hutan dan meremukkan perisai Draco menjadi serpihan.

*

Jenderal Granger mengamati medan perang dengan perasaan puas nyata. Dia berakhir dengan sembilan Sunshine Soldier, tapi itu mungkin cukup untuk menangani mereka yang masih selamat dari pasukan musuh, khususnya ketika Parvati dan Anthony dan Ernie sudah memegang tongkat sihir mereka pada Jenderal Potter, yang dia perintahkan untuk ditangkap hidup-hidup (yah, sadar).

Itu memang Jahat, dia tahu, tapi dia sungguh sungguh sungguh ingin menyombong.

“Ada suatu trik, bukan begitu?” kata Harry, ketegangan mulai terlihat di suaranya. “Itu haruslah merupakan suatu trik. Kau tak bisa langsung menjadi seorang jenderal sempurna. Tidak di atas semuanya. Kau tidak se-Slytherin itu! Kau tidak menulis puisi menyeramkan! Tak satu pun yang sebaik itu atas semuanya!”

Jenderal Granger melihat sekeliling pada para Sunshine Soldier, dan kemudian melihat kembali pada Harry. Semua orang mungkin melihat ini pada layar di luar.

Dan Jenderal Granger berkata, “Aku bisa melakukan apa pun jika aku belajar cukup keras.”

“Oh itu namanya omтАУ”

“Somnium.”

Harry tersungkur ke tanah di tengah kalimat.

“SUNSHINE MENANG,” ujar si suara besar dari Profesor Quirrell, seolah datang dari semua tempat dan tidak dari mana pun.

“Kebaikan berjaya!” teriak Jenderal Granger.

“Hooray!” sorak para Sunshine Soldier. Bahkan para anak laki-laki Gryffindor mengatakannya, dan mereka mengatakannya dengan bangga.

“Dan apa moral untuk pertempuran hari ini?” kata Jenderal Granger.

“Kita bisa melakukan apa pun jika kita belajar cukup keras!”

Dan mereka yang selamat dari Sunshine Regiment berbaris menuju medan kemenangan, menyanyikan lagu mars mereka saat mereka berbaris:

Don’t be frightened, don’t be sad,

We’ll only hurt you if you’re bad,

And send you to a home that’s true,

With new friends to watch over you,

Be sure to tell them you were sent

By Granger’s Sunshine Regiment!

*Chapter 31*: Bekerja Kelompok, Bg 2

Kelanjutan:

*

Harry berjalan maju dan mundur di kantor jenderalnya, yang adalah suatu ruangan yang luar biasa untuk mondar-mandir, itu tak memiliki kegunaan lain sejauh yang bisa dia lihat.

Bagaimana?

Bagaimana?

Hermione tidak seharusnya memenangkan pertempuran itu! Tidak pada percobaan pertamanya, tidak ketika dia bukan seorang yang melakukan kekerasan pada dasarnya, secara otomatis menjadi seorang komandan militer besar di atas semuanya adalah keterlaluan bahkan untuk dia.

Apakah dia membaca tentang taktik itu di sebuah buku sejarah militer? Tapi itu bukanlah hanya satu taktik, dia sudah dengan sempurna menempatkan pasukannya untuk menghadang ancaman apa pun, pasukannya terkoordinasi dengan lebih baik daripada pasukannya atau pasukan Draco тАж .

Apakah Profesor Quirrell melanggar janjinya untuk tak menolongnya? Apakah dia memberinya diary Jenderal Tacticus atau apa?

Harry melewatkan sesuatu di sini, sesuatu yang benar-benar penting, dan pikirannya berputar-putar dalam lingkaran, dan dia masih tak mampu memecahkannya.

Akhirnya Harry menghela napas. Dia tak sampai ke mana pun untuk yang satu ini, dan dia harus mempelajari Kutukan Bor Perusak dari Hermione atau seseorang sebelum pertempuran selanjutnyaтАУProfesor Quirrell sudah menjelaskan pada Harry, suaranya terhibur tapi dengan usungan tajam peringatan, bahwa “tidak boleh ada benda-benda magis kecuali yang sudah kuberikan padamu” termasuk teknologi Muggle tak peduli seberapa jauh itu bukan sihir. Plus Harry juga perlu mencari tahu bagaimana mengalahkan Tn. Goyle kali berikutnya тАж .

Pertarungan-pertarungan dihitung sebagai banyak poin Quirrell jika kamu adalah seorang jenderal, dan Harry perlu bergegas jika dia ingin memenangkan permintaan Natal Profesor Quirrell.

*

Di dalam kamar pribadinya di Slytherin, Draco Malfoy memandang jauh ke udara, seolah dinding di depan mejanya adalah permukaan yang paling mengagumkan di dunia.

Bagaimana?

Bagaimana?

Bila dipikirkan lagi itu harusnya adalah suatu ide yang kentara sejauh rencana licik, tapi Granger harusnya tidak licik! Dia terlalu Hufflepuff untuk menggunakan Kutukan Serang Sederhana! Apakah Profesor Quirrell menasihatinya tak peduli dengan janjinya, atau тАж .

Dan kemudian Draco akhirnya melakukan apa yang harusnya dia lakukan jauh lebih awal.

Apa yang harusnya dia lakukan setelah pertama kali dia bertemu Granger.

Apa yang Harry Potter sudah katakan padanya untuk dilakukan, melatihnya untuk dilakukan, dan masih Harry juga mempertingatkan Draco kalau memerlukan waktu untuk membuat otaknya sadar bahwa metode itu diterapkan pada kehidupan nyata, dan Draco belum memahami itu sampai hari ini. Dia bisa menghindari tiap-tiap kesalahannya jika dia menerapkan hal-hal yang Harry sudah katakan padanyaтАУ

Draco mengatakan keras-keras, “Aku menyadari kalau aku bingung.”

Kekuatanmu sebagai seorang rasionalis adalah kemampuanmu untuk lebih bingung oleh fiksi daripada realitas тАж .

Draco bingung.

Dengan begitu, sesuatu yang dia percayai adalah fiksi.

Granger harusnya tak bisa melakukan semua itu.

Dengan begitu, dia mungkin tidak.

Aku janji tidak akan membantu Jenderal Granger dalam cara apa pun yang kalian berdua tak ketahui.

Dengan kesadaran ngeri seketika, Draco menyapu kertas-kertas dari depannya, memburu di antara kekacauan di mejanya, sampai dia menemukannya.

Dan itu dia.

Tepat di dalam daftar orang-orang dan perlengkapan yang ditetapkan kepada ketiga bala tentara.

Terkutuk Profesor Quirrell!

Draco sudah membacanya dan dia masih belum melihatnyaтАУ

*

Sinar matahari sore tercurah ke dalam kantor Sunshine Regiment, menyinari Jenderal Granger di kursinya seolah dia berpendar dengan aura emas.

“Berapa lama kau pikir yang akan dibutuhkan oleh Malfoy untuk memecahkannya?” kata Jenderal Granger.

“Tak lama,” kata Kolonel Blaise Zabini. “Dia mungkin sudah mengetahuinya. Berapa lama yang dibutuhkan Potter untuk memecahkannya?”

“Selamanya,” kata Jenderal Granger, “kecuali Malfoy memberitahunya, atau salah satu dari para pasukannya sendiri menyadarinya. Harry Potter tidak berpikir seperti itu.”

“Benarkah?” kata Kapten Ernie Macmillan, melihat ke atas dari salah satu meja ujung di mana dia sedang dihancurkan dalam catur oleh Kapten Ron Weasley. (Mereka membawa kembali seluruh kursi-kursi lain setelah Malfoy pergi, tentu saja.) “Maksudku itu sepertinya terlihat jelas untukku. Siapa yang mencoba untuk mencari seluruh ide sendirian?”

“Harry,” kata Hermione, di saat yang tepat sama Zabini berkata, “Malfoy.”

“Malfoy berpikir kalau dia jauh lebih baik daripada semua orang,” kata Zabini.

“Dan Harry тАж tidak benar-benar melihat kebanyakan orang lain seperti itu,” kata Hermione.

Itu bisa dibilang menyedihkan, sebenarnya. Harry besar dengan sangat, sangat sendiri. Bukannya dia berkeliling dalam kata-kata bahwa hanya para jenius yang memiliki hak untuk ada. Hanya tidak terpikir olehnya kalau ada di dalam tentara Hermione selain Hermione yang bisa saja memiliki ide bagus.

“Bagaimanapun juga,” kata Hermione. “Kapten Goldstein dan Weasley, kalian bertugas untuk memikirkan ide strategis untuk pertempuran kita selanjutnya. Kapten Macmillan dan SusanтАУmaaf, maksudku Macmillan dan BonesтАУcoba untuk memikirkan beberapa taktik yang bisa kita gunakan, juga latihan apa pun yang kalian pikir harus kita coba. Oh, dan selamat untuk lagu marsmu, Kapten Goldstein, aku pikir itu adalah suatu plus besar untuk esprit de corps.”

“Apa yang kau lakukan?” kata Susan. “Dan Kolonel Zabini?”

Hermione berdiri dari kursinya, meregangkan tubuh. “Aku akan mencoba mencari tahu apa yang Harry Potter sedang pikirkan dan Kolonel Zabini akan mencoba mencari tahu apa yang Draco Malfoy mungkin lakukan, dan kami berdua akan bergabung dengan kalian lagi setelah kami menemukan sesuatu. Aku akan berjalan-jalan selagi aku berpikir. Zabini, kamu mau ikut?”

“Ya, Jenderal,” kata Zabini dengan kaku.

Itu tidak dimaksudkan sebagai sebuah perintah. Hermione menghela napas pada dirinya sendiri sedikit. Ini akan perlu sedikit pembiasaan diri, dan meskipun ide pertama Zabini jelas berhasil, dia tak cukup yakin kalau tanda kutip campuran insentif positif dan negatif tanda kutip dari Profesor Quirrell akan cukup untuk menjaga para Slytherin sepenuhnya di sisinya sampai Desember ketika pengkhianat akan diizinkan untuk pertama kalinya тАж .

Dia masih tak punya gagasan atas apa yang akan dia lakukan dengan permintaan Natal Profesor Quirrell, juga. Mungkin dia akan bertanya pada Mandy apakah dia menginginkan sesuatu, ketika sudah tiba waktunya.

*Chapter 32*: Jeda: Manajemen Keuangan Pribadi

“Tapi Kepala Sekolah,” Harry beralasan, beberapa dari keputusasaannya bocor ke dalam suaranya, “meninggalkan seluruh asetku di dalam satu brankas tak terdiversifikasi penuh koin emasтАУitu gila, Kepala Sekolah! Itu seperti, aku tak tahu, melakukan eksperimen Transfigurasi tanpa berkonsultasi dengan otoritas yang dikenal! Kau tidak melakukan itu dengan uang!”

Dari wajah yang bergaris sang penyihir tuaтАУdi bawah topi liburan meriah seperti pakaian bencana tabrakan otomotif antara mobil merah dan hijauтАУsuatu pandangan serius, sedih menatap ke arah Harry.

“Aku minta maaf, Harry,” kata Dumbledore, “dan aku memang menyesal, tapi mengizinkanmu kendali atas keuanganmu sendiri akan memberimu jauh terlalu banyak kebebasan bertindak.”

Mulut Harry terbuka dan tak ada suara yang keluar. Dia, secara harfiah, kehabisan kata-kata.

“Aku akan mengizinkanmu menarik lima Galleon untuk hadiah Natal,” kata Dumbledore, “yang lebih banyak dari bocah seumuranmu harusnya belanjakan, tapi tak menimbulkan ancaman, kupikirтАУ”

“Aku tak percaya kau mengatakan itu!” kata-katanya menyembur keluar dari mulut Harry. “Kamu mengakui menjadi semanipulatif itu?”

“Manipulatif?” kata sang penyihir tua, tersenyum sedikit. “Tidak, manipulatif adalah jika aku tidak mengakuinya, atau jika aku memiliki suatu motif lebih dalam di belakang yang sudah jelas. Ini cukup terang-terangan, Harry. Kamu belum siap untuk memainkan permainan, dan adalah bodoh untuk mengizinkanmu ribuan Galleon yang mana akan mengganggu papan permainannya.”

*

Keramaian dan kesibukan cerah Diagon Alley sudah meningkat beratus kali lipat dan kemudian mengganda saat Natal mendekat, dengan seluruh toko-toko yang terbungkus sihir-sihir brilian yang berkilat dan berkilau seolah semangat musim ini akan menyembur tak terkontrol dan merubah seluruh area menjadi suatu kawah liburan yang riang. Jalan-jalan sebegitu padat dengan para penyihir dalam pakaian yang meriah dan lantang hingga matamu diserang nyaris sama parahnya dengan telingamu; dan itu jelas, dari luar biasa beragamnya pembeli, kalau Diagon Alley dianggap sebagai daya tarik internasional. Ada penyihir yang terbungkus lapisan pakaian seperti mumi berhanduk, dan penyihir dalam topi formal dan jubah mandi, dan anak-anak kecil nyaris melewati masa balita yang dihiasi dengan cahaya yang menyembur nyaris sama terangnya dengan toko-toko itu sendiri, saat orangtua mereka menggandeng tangan mereka melewati negeri ajaib dan membiarkan mereka memekik sepuas mereka. Itu adalah waktunya untuk menjadi riang.

Dan di tengah-tengah seluruh cahaya dan keceriaan itu, satu nada malam terhitam; suatu atmosfir dingin, gelap yang menghapus beberapa jarak langkah berharga bahkan di tengah-tengah seluruh mania itu.

“Tidak,” kata Profesor Quirrell, dengan pandangan jijik yang suram, seolah dia baru saja menggigit suatu makanan yang tak hanya terasa menjijikkan tapi juga hina secara moral untuk awalnya. Itu adalah suatu wajah muram orang biasa akan buat setelah menggigit sebuah pie daging, dan menemukan kalau itu sudah busuk dan terbuat dari anak kucing.

“Oh, ayolah,” kata Harry. “Kamu pasti memiliki beberapa ide.”

“Tn. Potter,” kata Profesor Quirrell, bibirnya terpaku dalam garis tipis, “aku setuju untuk bertindak sebagai wali dewasamu dalam ekspedisi ini. Aku tidak menyetujui untuk menasihatimu atas pilihan hadiahmu. Aku tidak merayakan Natal, Tn. Potter.”

“Bagaimana dengan Newtonmas?” kata Harry dengan cerah. “Isaac Newton sebenarnya memang lahir pada Desember 25, bukan seperti beberapa sosok historis lain yang aku bisa sebut.”

Ini gagal mengesankan Profesor Quirrell.

“Lihat,” kata Harry, “Aku minta maaf, tapi aku harus melakukan sesuatu yang spesial untuk Fred dan George dan aku tak punya ide atas pilihanku.”

Profesor Quirrell membuat suara senandung merenung. “Kau bisa menanyakan keluarga mana yang paling mereka benci, kemudian menyewa seorang pembunuh. Aku mengenal seseorang dalam suatu pemerintahan-di-pengasingan yang cukup kompeten, dan dia akan memberimu potongan harga atas lebih dari satu Weasley.”

“Natal ini,” kata Harry, menjatuhkan suaranya ke dalam nada lebih rendah, “berikan sahabatmu hadiah тАж kematian.”

Itu membuat Profesor Quirrell tersenyum. Itu sampai jauh ke matanya.

“Yah,” kata Harry, “paling tidak kau tidak menyarankanku memberi mereka seekor tikus peliharaanтАУ” mulut Harry tertutup rapat, dan dia menyesali kata-kata itu nyaris sama persis seperti waktu kata-kata itu keluar dari mulutnya.

“Maafkan aku?” kata Profesor Quirrell.

“Tak ada,” kata Harry seketika, “cerita panjang yang bodoh.” Dan menceritakannya terasa salah entah bagaimana, mungkin karena Harry takut Profesor Quirrell akan tertawa bahkan jika Bill Weasley tidak sembuh dan semuanya kembali seperti semula тАж .

Dan di mana saja Profesor Quirrell selama ini hingga dia tak pernah mendengar kisah itu? Harry sudah memperoleh suatu impresi kalau semua orang dalam Inggris sihir tahu.

“Lihat,” kata Harry, “aku mencoba menguatkan loyalitas mereka padaku, kau tahu? Membuat si kembar Weasley sebagai pengikutku? Seperti perkataan tua yang berkata: Seorang teman bukanlah seseorang yang kamu pakai sekali dan kemudian dibuang, seorang teman adalah seseorang yang kamu pakai berkali-kali. Fred dan George adalah temanku paling berguna yang aku miliki di Hogwarts, Profesor Quirrell, dan aku berencana untuk menggunakan mereka berulang kali. Jadi jika kamu membantuku untuk menjadi Slytherin di sini, dan menyarankan sesuatu yang mereka mungkin akan jadi sangat bersyukur atasnya тАж .” Suara Harry memanjang mengundang.

Kau hanya perlu melemparkan hal-hal macam ini dengan cara yang tepat.

Mereka berjalan untuk waktu yang cukup lama sebelum Profesor Quirrell berbicara lagi, suaranya bisa dibilang penuh kebencian. “Si kembar Weasley memakai tongkat sihir bekas, Tn. Potter. Mereka akan teringat pada kemurahan hatimu di tiap Mantra yang mereka lemparkan.”

Harry menepuk kedua tangannya dalam kegembiraan tak sadar. Tinggal menaruh uangnya pada suatu akun di Ollivander, dan beri tahu Tn. Ollivender untuk tak pernah mengembalikannyaтАУtidak, lebih baik lagi, untuk mengirimkannya pada Lucius Malfoy jika si kembar Weasley tidak datang sebelum awal tahun sekolah mereka berikutnya. “Itu brilian, Profesor!”

Profesor Quirrell tidak terlihat seperti menghargai pujian itu. “Aku kira aku bisa mentolerir Natal dalam semangat itu, Tn. Potter, walau tak banyak. Kemudian dia tersenyum sedikit. “Tentu saja itu akan memerlukan empat belas Galleon, dan kamu hanya memiliki lima.”

“Lima Galleon,” kata Harry, dengan dengusan amarah. “Lagipula, Kepala Sekolah pikir sedang berurusan dengan siapa?”

“Aku pikir,” kata Profesor Quirrell, “kalau benar-benar tak terpikir olehnya untuk takut atas konsekuensi jika kau memutar kecerdikanmu pada tugas memperoleh dana. Walau kamu memang bijak untuk kalah, bukannya membuatnya menjadi ancaman nyata. Hanya ingin tahu, Tn. Potter, apa yang akan kau lakukan jika aku tidak memalingkan muka dalam kebosanan sementara kau, dalam amukan kejengkelan kekanak-kanakan, menghitung lima Galleon dalam koin Knut?”

“Yang, jalan termudahnya adalah untuk meminjam uang dari Draco Malfoy,” kata Harry.

Profesor Quirrell tergelak singkat. “Serius, Tn. Potter.”

Dicatat sepatutnya. “Mungkin aku akan membuat beberapa penampilan selebriti. Aku tak akan mengambil jalan pada apa pun yang merusak secara ekonomis hanya untuk membelanjakan uang.” Harry sudah memeriksa, dan dia akan diizinkan untuk menyimpan Time-Turnernya selagi dia pulang selama liburan, supaya siklus tidurnya tidak mulai berputar. Tapi kemudian adalah juga mungkin jika seseorang mengawasi trader magis harian. Trik emas dan perak akan memerlukan usaha pada sisi Muggle, dan pendanaan awal, dan para goblin mungkin akan curiga setelah putaran pertama. Dan memulai sebuah bank nyata akan butuh banyak usaha тАж . Harry belum benar-benar menemukan metode pembuatan uang apa pun yang cepat dan pasti dan aman, jadi dia sangat lega ketika Profesor Quirrell ternyata sebegitu mudahnya dibodohi.

“Aku jelas berharap kelima Galleon itu akan cukup, karena kamu menghitung mereka sebegitu cermatnya,” kata Profesor Quirrell. “Aku ragu sang Kepala Sekolah akan sebegitu bersemangat untuk mempercayakanku dengan kunci brankasmu untuk yang kedua kalinya, begitu dia mengetahui kalau aku sudah ditipu.”

“Aku yakin kamu sudah melakukan yang terbaik,” kata Harry dengan rasa syukur mendalam.

“Apakah kau memerlukan bantuan apa pun dalam menemukan suatu tempat yang aman untuk menyimpan seluruh Knut itu, Tn. Potter?”

“Yah, bisa dibilang,” kata Harry. “Apakah kamu mengetahui kesempatan investasi yag baik, Profesor Quirrell?”

Dan keduanya terus berjalan, di dalam bola kecil kesunyian dan isolasi, melalui kerumunan cemerlang dan ramai; dan jika kamu melihat dengan cermat, kamu akan melihat bahwa ke mana mereka pergi, dahan-dahan berdaun memudar, dan bunga-bunga layu, dan mainan anak-anak yang memainkan dering riang berubah menjadi nada-nada lebih rendah dan lebih mengerikan.

Harry memang menyadarinya, tapi dia tak mengatakan apa pun, hanya tersenyum sedikit pada dirinya.

Semua orang memiliki caranya sendiri dalam merayakan liburan, dan Grinch sendiri memiliki bagian dalam Natal sama besar dengan Santa.

*Chapter 33*: Masalah Koordinasi, Bg 1

Catatan Penerjemah: Apabila bingung, baca lagi. Bab ini cukup rumit.

*

I just recite to myself, over and over, until I can choose sleep: It all adds up to J. K. Rowling.

Versi teori keputusan yang dipakai dalam bab ini bukanlah versi teori yang dominan secara akademis. Itu berdasarkan pada sesuatu yang disebut “teori keputusan tanpa batas waktu” yang di bawah pengembangan oleh (di antara yang lain) Gary Drescher, Wei Dai, Vladimir Nesov, dan, yah тАж (terbatuk beberapa kali) aku.

*

Bagian yang mengerikannya adalah seberapa cepat seluruh hal ini berspiral tak terkendali.

“Albus,” kata Minerva, bahkan tak mencoba menjaga kekhawatiran keluar dari suaranya saat keduanya memasuki Aula Besar, “sesuatu harus dilakukan.”

Atmosfir di dalam Hogwarts sebelum Yuletide biasanya cerah dan riang. Aula Besar sudah didekorasi dengan hijau dan merah, sesuai Slytherin dan Gryffindor yang perkawinan Yulenya sudah menjadi simbol persahabatan melampaui Asrama dan kesetiaan, suatu tradisi yang nyaris sama kunonya seperti Hogwarts itu sendiri dan yang bahkan menyebar ke negara-negara Muggle.

Sekarang para murid yang menjalani makan malam melihat dengan cemas di balik bahu mereka, atau mengirimkan pandangan ganas pada meja lain, atau pada suatu meja yang sedang berdebat dengan panas. Kau mungkin bisa menyebut atmosfirnya sebagai tegang, mungkin, tapi frasa yang datang ke pikiran Minerva adalah derajat kewaspadaan tingkat kelima.

Ambil sebuah sekolah, ke dalam empat Asrama pisahkanlah тАж .

Sekarang dalam tiap tahun, tambahkan tiga bala tentara yang berperang.

Dan keberpihakan Dragon dan Sunshine dan Chaos sudah menyebar lebih jauh dari para tahun pertama; mereka sudah menjadi pasukan untuk mereka yang tak memiliki bala tentara. Para murid memakai ikat lengan dengan lencana api atau senyuman atau tangan yang terangkat, dan saling melemparkan kutukan satu sama lain di dalam koridor. Ketiga jenderal tahun pertama sudah menyuruh mereka untuk berhentiтАУbahkan Draco Malfoy sudah mendengarkan dia dan mengangguk dengan muramтАУtapi mereka yang disebut para pengikut tidak mendengarkan.

Dumbledore melihat pada meja dengan pandangan jauh. “Di tiap kota,” kutip si penyihir tua dengan lembut, “populasinya sudah terbagi untuk waktu yang lama di masa lalu menjadi faksi Biru dan Hijau тАж . Dan mereka bertarung melawan musuh mereka tanpa mengetahui untuk tujuan apa mereka membahayakan diri mereka sendiri тАж . Jadi tumbuh besar di dalam mereka kepada sesamanya suatu permusuhan yang tanpa sebab, dan yang tak kunjung mereda atau menghilang, karena itu tak memberi tempat untuk tali pernikahan atau hubungan atau pertemanan, dan keadaannya sama walaupun mereka yang berbeda dalam hal warna ini adalah saudara atau sanak saudara lainnya. Aku, untuk bagianku, tak mampu memanggil ini apa pun kecuali penyakit dari jiwa тАж .”

“Aku minta maaf,” kata Minerva, “Aku tidakтАУ”

“Procopius,” kata Dumbledore. “Mereka menganggap balap kereta kuda sangat serius, di Kekaisaran Romawi. Ya, Minerva, aku setuju kalau sesuatu harus dilakukan.”

“Dengan cepat,” kata Minerva, suaranya turun lebih jauh. “Albus, aku pikir itu harus dilakukan sebelum Sabtu.”

Pada hari Minggu, kebanyakan murid akan meninggalkan Hogwarts untuk menikmati liburan bersama keluarga mereka; Sabtu, dengan demikian, adalah pertempuran final atas ketiga bala tentara tahun pertama yang akan menentukan penghadiahan terkutuk-tiga-kali permintaan Natal Profesor Quirrell.

Dumbledore menatapnya, mempelajarinya dengan serius. “Kamu takut kalau ledakannya akan datang pada saat itu, dan seseorang akan terluka.”

Minerva mengangguk.

“Dan kalau Profesor Quirrell akan disalahkan.”

Minerva mengangguk lagi, wajahnya ketat. Dia sudah lama menjadi bijak atas beragam cara para Profesor Pertahanan dipecat. “Albus,” kata Minerva, “kita tak bisa kehilangan Profesor Quirrell sekarang, kita tidak bisa! Jika dia tinggal sampai Januari para tahun kelima kita akan lulus OWL mereka, jika dia tetap ada sampai Maret para tahun ketujuh kita akan lulus NEWT mereka, dia adalah tahun-tahun pemulih dari berbulan-bulan pengabaian, satu generasi penuh akan tumbuh dan mampu membela diri mereka sendiri tak peduli dengan kutukan Pangeran KegelapanтАУkau harus menghentikan pertempurannya, Albus! Larang seluruh bala tentaranya sekarang!”

“Aku tak yakin kalau Profesor Pertahanan akan menerima itu dengan rela,” kata Dumbledore, melihat ke arah Meja Utama di mana Quirrell sedang meneteskan air liur ke dalam supnya. “Dia sepertinya memang paling melekat dengan bala tentaranya, walau ketika aku menyetujui aku pikir akan ada empat di tiap tahun.” Si penyihir tua menghela napas. “Seorang pria yang cerdik, mungkin dengan maksud yang terbaik; tapi mungkin tidak cukup cerdik, aku takut. Dan untuk melarang bala tentara mungkin juga akan memicu ledakan itu.”

“Tapi kemudian Albus, apa yang akan kamu lakukan?”

Si penyihir tua melihatnya dengan senyuman jinak. “Wah, aku akan membuat rencana, tentu saja. Itu adalah gaya baru di dalam Hogwarts.”

Dan mereka sudah terlalu dekat ke Meja Utama untuk Minerva mengatakan hal lain lagi.

*

Bagian yang mengerikannya adalah seberapa cepat seluruh hal ini berspiral tak terkendali.

Pertempuran pertama di Desember itu тАж berantakan, atau demikian yang Draco dengar.

Pertempuran kedua itu sinting.

Dan yang selanjutnya akan lebih buruk, kecuali mereka bertiga berhasil dalam usaha putus asa terakhir mereka untuk menghentikannya.

“Profesor Quirrell, ini adalah kegilaan,” kata Draco dengan datar. “Ini bukanlah Slytherin lagi, itu cuma тАж .” Draco kehabisan kata-kata. tangannya melambai tanpa daya. “Kau tidak mungkin melakukan perencanaan nyata apa pun dengan seluruh hal yang terjadi ini. Pertempuran terakhir, salah satu pasukanku memalsukan kematiannya sendiri. Kita memperoleh para Hufflepuff yang mencoba membuat rencana, dan mereka pikir mereka bisa, tetapi mereka tidak bisa. Hal-hal terjadi dengan acak sekarang, itu tak ada hubungannya dengan siapa yang paling cerdik, atau bala tentara siapa yang bertarung dengan paling baik, itu тАж .” Dia bahkan tak bisa menjabarkannya.

“Aku setuju dengan Tn. Malfoy,” kata Granger dalam nada seseorang yang tak pernah mengira akan mendengar dirinya sendiri mengatakan kata-kata itu. “Mengizinkan pengkhianat tidak bekerja, Profesor Quirrell.”

Draco sudah mencoba melarang siapapun di dalam pasukannya untuk membuat rencana kecuali dia, dan itu hanya membawa perencanaan-perencanaan ke bawah tanah, tak ada yang ingin di tinggalkan ketika para tentara di bala tentara lain boleh membuat rencana. Setelah kalah dengan menyedihkan pada pertempuran terakhir mereka, dia akhirnya menyerah dan mencabut keputusannya; tapi pada saat itu para pasukannya sudah mulai menjalankan rencana pribadi mereka sendiri, tanpa ada koordinasi pusat apa pun.

Setelah diberi tahu seluruh rencana, atau apa yang pasukannya akui adalah rencana mereka, Draco sudah mencoba membuat sketsa atas suatu rencana untuk memenangkan pertarungan terakhir. Itu membutuhkan lebih dari tiga hal berbeda untuk terjadi, dan Draco sudah memakai Incendio pada kertas itu dan Everto untuk menghilangkan abunya, karena jika Ayah melihatnya dia pasti tidak akan diakui sebagai anak.

Kelopak mata Profesor Quirrell setengah tertutup, dagunya beristirahat di tangannya saat dia bersandar maju pada mejanya. “Dan kamu, Tn. Potter?” kata sang Profesor Pertahanan. “Apakah kamu juga ada dalam kesepakatan?”

“Apa yang perlu kita lakukan adalah menembak Franz Ferdinand dan kita bisa memulai Perang Dunia Pertama,” kata Harry. “Itu semua sudah jadi kekacauan penuh. Aku mendukung keadaan ini sepenuhnya.”

“Harry!” kata Draco dalam keterkejutan murni.

Dia bahkan tidak sadar sampai sedetik kemudian kalau dia mengatakannya tepat di saat yang sama, dan tepat di nada marah yang sama, seperti Granger.

Granger menembakkan padanya pandangan terkejut, dan Draco dengan hati-hati menjaga wajahnya tetap netral. Oops.

“Itu benar!” kata Harry. “Aku mengkhianati kalian! Kalian berdua! Lagi! Ha ha!”

Profesor Quirrell tersenyum tipis, walau matanya masih setengah tertutup. “Dan kenapa itu, Tn. Potter?”

“Karena aku pikir aku bisa menghadapi kekacauan itu lebih baik dari pada Nona Granger atau Tn. Malfoy,” kata si pengkhianat. “Peperangan kita ini adalah permainan zero-sum, dan tak peduli apakah itu mudah atau sulit di dalam makna absolut, hanya siapa yang melakukan lebih baik atau lebih buruk.”

Harry Potter mempelajari jauh terlalu cepat.

Mata Profesor Quirrell bergerak di bawah kelopak mata mereka dalam memandang Draco, dan kemudian Granger. “Kenyataannya, Tn. Malfoy, Nona Granger, aku benar-benar tak bisa hidup dengan diriku sendiri jika aku menutup bencana besar itu sebelum klimaksnya. Salah satu dari tentara kalian sudah menjadi agen quadruple.”

“Quadruple?” kata Granger. “Tapi hanya ada tiga sisi dalam perang!”

“Ya,” kata Profesor Quirrell, “Kau berpikir seperti itu, bukan begitu. Aku tak yakin kalau pernah ada dalam sejarah seorang agen quadruple, atau suatu bala tentara dengan sebegitu tinggi tingkat gesekan antara pengkhianat sejati dan palsu. Kita sedang menjelajah ranah baru, Nona Granger, dan kita tak bisa berbalik sekarang.”

Draco meninggalkan kantor Profesor Pertahanan dengan giginya menggigit keras satu sama lain, dan Granger terlihat bahkan lebih jengkel di sampingnya.

“Aku tak percaya kau melakukan itu, Harry!” kata Granger.

“Maaf,” kata Harry, tak terdengar menyesal sama sekali, bibirnya melengkung dalam senyuman riang kejahatan. “Ingat, Hermione, itu memang cuma sebuah permainan, dan kenapa harus jenderal seperti kita jadi satu-satunya yang bisa membuat rencana? Dan lagipula, apa yang akan kalian berdua akan lakukan tentangnya? Bergabung untuk melawanku?”

Draco bertukar pandangan dengan Granger, mengetahui kalau wajahnya sendiri sama ketat dengannya. Harry mengandalkan, makin dan makin terbuka dan dengan sombong, pada penolakan Draco untuk membuat satu tujuan bersama dengan seorang gadis darah lumpur; dan Draco mulai muak melihat hal itu dipakai melawannya. Jika ini terus berjalan makin lama dia akan benar-benar bersekutu dengan Granger hanya untuk meremukkan Harry Potter, dan melihat seberapa banyak si anak darah lumpur menyukai itu.

*

Bagian yang mengerikannya adalah seberapa cepat seluruh hal ini berspiral tak terkendali.

Hermione menatap perkamen yang Zabini berikan padanya, merasa benar-benar dan sepenuhnya tak berdaya.

Ada nama-nama, dan garis-garis menghubungkan nama-nama ke nama-nama lain, dan beberapa dari garis itu ada dalam warna yang berbeda dan тАж .

“Beri tahu aku,” kata Jenderal Granger, “apakah ada seorang pun dalam bala tentaraku yang bukan seorang mata-mata?”

Keduanya tidak ada di dalam kantor tetapi di ruang kelas lain, yang kosong, dan mereka hanya berdua; karena, Kolonel Zabini sudah berkata, saat ini sudah nyaris pasti kalau paling tidak salah satu dari para kapten adalah seorang pengkhianat. Mungkin Kapten Goldstein, tapi Zabini tak tahu dengan pasti.

Pertanyaannya sudah menempatkan senyuman ironis pada wajah Slytherin muda itu. Blaise Zabini selalu terlihat sedikit meremahkan padanya, tetapi dia sepertinya tidak secara aktif membenci Hermione; tidak seperti cemoohan yang dia pegang untuk Draco Malfoy, atau kebencian yang dia kembangkan untuk Harry Potter. Dia pada awalnya cemas tentang Zabini mengkhianatinya, tetapi si bocah sepertinya cukup mati-matian menunjukkan kalau kedua jenderal lain tidak lebih baik dari dia; dan Hermione berpikir bahwa sementara Zabini mungkin akan senang untuk menjualnya pada siapapun yang lain, dia tak pernah membiarkan Malfoy atau Harry menang.

“Kebanyakan dari pasukanmu memang masih loyal padamu, aku cukup yakin,” kata Zabini. “Hanya saja tak ada yang ingin ketinggalan dalam kesenangan.” Pandangan sinis pada wajah si Slytherin membuatnya jelas apa pendapatnya tentang orang-orang yang tak menganggap perencanaan dengan serius. “Sehingga mereka berpikir kalau mereka bisa menjadi agen ganda dan diam-diam bekerja untuk sisi kita sementara berpura-pura mengkhianati kita.”

“Dan itu juga berlaku untuk siapapun di bala tentara lain yang berkata kalau mereka ingin menjadi mata-mata kita,” kata Hermione dengan hati-hati.

Si Slytherin muda mengangkat bahu. “Aku pikir aku melakukan pekerjaan bagus dalam mengatakan yang mana yang benar-benar ingin menjual Malfoy, aku tak yakin siapapun benar-benar ingin menjual Potter padamu. Tapi Nott adalah taruhan pasti untuk mengkhianati Potter pada Malfoy karena aku membuat Entwhistle mendekatinya dengan mengatasnamakan Malfoy dan Entwhistle benar-benar melaporkan pada kita, itu nyaris sama baikтАУ”

Hermione menutup matanya untuk sesaat. “Kita akan kalah, bukan begitu?”

“Lihat,” kata Zabini dengan sabar, “Kau ada di tempat pertama saat ini dalam poin Quirrell. Kita hanya perlu mengusahakan agar tidak kalah dalam pertempuran ini sepenuhnya dan kamu akan memiliki cukup banyak poin Quirrell untuk memenangkan permintaan Natal.”

Profesor Quirrell sudah mengumumkan kalau pertempuran final akan berjalan dalam suatu sistem penilaian formal, yang dia sudah diminta untuk lakukan supaya menghindari saling tuding nantinya. Tiap kali kamu menembak seseorang, jenderal dari bala tentaramu akan memperoleh dua poin Quirrell. Satu gong akan berbunyi di tengah-tengah area pertempuran (mereka masih belum tahu di mana mereka akan bertarung, walau Hermione mengharapkan hutan lagi, di mana Sunshine melakukan dengan baik) dan nadanya akan memberi tahu pasukan mana yang memenangkan poinnya. Dan jika siapapun berpura-pura kena, gongnya tetap akan berbunyi, dan kemudian akan ada gong ganda yang akan berbunyi setelahnya, setelah waktu yang tak ditetapkan, untuk mengumumkan pencabutannya. Dan jika kamu memanggil nama satu bala tentara, meneriakkan “Untuk Sunshine!” atau “Untuk Chaos!” atau “Untuk Dragon!”, itu merubah kesetiaanmu pada bala tentara itu тАж .

Bahkan Hermione bisa melihat cela dalam kelompok peraturan itu. Tapi Profesor Quirrell sudah mengumumkan bahwa jika kamu pada awalnya ditetapkan pada Sunshine, tak ada yang bisa menembakmu di dalam nama SunshineтАУatau bisa dibilang, mereka bisa, tapi kemudian Sunshine akan kehilangan satu poin Quirrell, disimbolkan dengan tiga kali gong. Itu mencegahmu dari menembak tentaramu sendiri untuk poin, dan mencegah bunuh diri sebelum musuh mendapatkanmu, tapi kamu masih bisa menembak mata-mata jika kau perlu.

Saat ini, Hermione memiliki dua ratus dan empat puluh empat poin Quirrell, dan Malfoy memiliki dua ratus dan sembilan belas, dan Harry memiliki dua ratus dan dua puluh satu; dan ada dua puluh empat pasukan dalam masing-masing bala tentara.

“Jadi kita bertempur dengan hati-hati,” kata Hermione, “dan mencoba untuk tak kalah terlalu parah.”

“Tidak,” kata Zabini. Wajah si Slytherin muda sekarang serius. “Masalahnya adalah, Malfoy dan Potter keduanya tahu kalau satu-satunya cara mereka untuk menang adalah untuk bergabung dan menghancurkan kita, kemudian bertarung di antara mereka sendiri. Jadi inilah apa yang kupikir harus kita lakukanтАУ”

Hermione meninggalkan ruang kelas dalam suatu keadaan linglung. Rencana Zabini bukanlah satu yang terlihat jelas, itu adalah sesuatu yang aneh dan rumit dan berlapis dan suatu hal yang dia pikir akan dibuat oleh Harry, bukan Zabini. Terasa salah untuknya bisa memahami suatu rencana seperti itu. Gadis muda seharusnya tidak mampu memahami rencana macam itu. Si Topi akan Menyeleksinya ke dalam Slytherin, jika dia melihat kalau Hermione mampu memahami rencana macam itu тАж .

*

Bagian yang mengagumkannya adalah seberapa cepat dia bisa meningkatkan seluruh kekacauan begitu dia mulai melakukannya dengan sengaja.

Harry duduk di kantornya; dia sudah diberi wewenang untuk memesan perabotan dari para peri rumah, jadi dia memesan sebuah tahta, dan tirai dalam pola hitam dan merah tua keunguan. Cahaya merah bagai darah, bercampur dengan bayangan yang dituangkan di atas lantai.

Sesuatu di dalam diri Harry merasa kalau dia akhirnya ada di rumah.

Di hadapannya berdiri keempat Letnan Chaos, para pengikut paling terpercayanya, yang salah satunya adalah seorang pengkhianat.

Ini. Inilah bagaimana seharusnya kehidupan terasa.

“Kita sudah berkumpul,” kata Harry.

“Biarkan Kekacauan berkuasa,” bernyanyi keempat Letnannya.

“Hovercraftku penuh dengan belut,” kata Harry.

“Aku tak akan membeli rekaman ini, ini tergores,” bernyanyi keempat Letnannya.

“Seluruh mimsy adalah sang borogroves.”

“Dan sang mome raths outgrabe!”

Itu mengakhiri formalitasnya.

“Bagaimana kabar kebingungannya?” kata Harry dalam bisikan kering seperti Emperor Palpatine.

“Itu berlangsung dengan baik, Jenderal Chaos,” kata Neville dalam nada yang selalu dia pakai untuk urusan militer, suatu nada yang sebegitu dalam hingga si bocah sering harus berhenti dan terbatuk. Si Letnan Chaotic berpakaian dengan rapi di dalam jubah sekolah hitamnya, berpotongan kuning Asrama Hufflepuff, dan rambutnya berbelah pinggir dan disisir dalam tampang biasa untuk seorang bocah muda yang tulus. Harry menyukai ketidakkongruenan itu lebih daripada jubah-jubah yang mereka sudah coba. “Legionnaire kita sudah memulai lima rencana baru sejak kemarin sore.”

Harry tersenyum jahat. “Apakah ada di antaranya yang mempunyai kemungkinan berhasil?”

“Aku pikir tak mungkin,” kata Neville of Chaos. “Inilah laporannya.”

“Sempurna,” kata Harry, dan tertawa dingin saat dia mengambil perkamen dari tangan Neville, mencoba sebaik mungkin untuk membuatnya terdengar seolah dia tersedak debu. Itu membuat totalnya menjadi enam puluh.

Biarkan Draco mencoba menangani itu. Biarkan dia mencoba.

Dan untuk Blaise Zabini тАж .

Harry tertawa lagi, dan kali ini bahkan tak membutuhkan usaha untuk terdengar jahat. Dia benar-benar perlu meminjam Kneazle peliharaan seseorang untuk pertemuan stafnya, supaya dia punya seekor kucing untuk dibelai ketika dia melakukan ini.

“Bisakah Legion berhenti untuk membuat rencana sekarang?” kata Finnigan of Chaos. “Maksudku, bukankah kita sudah memiliki cukupтАУ”

“Tidak,” kata Harry datar. “Kita tak akan pernah punya cukup rencana.”

Profesor Quirrell sudah menempatkan dengan sempurna. Mereka sedang mendorong batasnya lebih jauh, mungkin, daripada yang pernah mereka dorong; dan Harry tak akan bisa hidup dengan dirinya sendiri jika dia berbalik saat ini.

Datang satu ketukan di pintu.

“Itu pasti Jenderal Dragon,” kata Harry, tersenyum dengan pengetahuan lebih awal yang jahat. “Dia datang tepat seperti yang kuperkirakan, persilakan dia masuk, dan diri kalian keluar.”

Dan keempat Letnan Chaos beringsut keluar, melemparkan pandangan gelap pada Draco saat sang jenderal musuh memasuki sarang rahasia Harry.

Jika dia tidak diizinkan untuk melakukan ini ketika dia dewasa, Harry akan menetap di umur sebelas.

*

Matahari menetes melewati tirai merah, mengirimkan sinar darah menari di sepanjang lantai dari belakang kursi berbantal berukuran dewasa Harry Potter, yang sudah dia tutupi dalam gemerlap emas dan perak dan bersikeras untuk disebut sebagai tahtanya.

(Draco mulai merasa jauh lebih percaya diri bahwa dia sudah melakukan hal yang benar dalam memutuskan untuk menggulingkan Harry Potter sebelum dia bisa menguasai dunia. Draco bahkan tak bisa membayangkan apa rasanya hidup di bawah pemerintahannya.)

“Selamat sore, Jenderal Dragon,” kata Harry Potter dalam bisikan dingin. “Kau sudah tiba seperti yang sudah kuperkirakan.”

Ini tidak mengejutkan, mengingat Draco dan Harry sudah sepakat atas waktu pertemuannya pada awalnya.

Dan itu juga bukan sore, tapi pada saat ini Draco tahu lebih baik daripada mengatakan apa pun.

“Jenderal Potter,” kata Draco dengan sebanyak mungkin harga diri yang dia mampu, “kau tahu kalau kedua tentara kita harus bekerja bersama untuk salah satu dari kita bisa memenangkan permintaan Profesor Quirrell, benar?”

“Yesss,” desis Harry, seolah si bocah berpikir kalau dia adalah seorang Parselmouth. “Kita harus bekerjasama untuk menghancurkan Sunshine, dan hanya setelahnya mempertarungkan di antara kita. Tapi jika salah satu dari kita mengkhianati yang lain lebih dulu, pihak itu bisa memperoleh keuntungan di dalam pertempuran selanjutnya. Dan sang Jenderal Sunshine, yang mengetahui semua ini, akan mencoba untuk menipu masing-masing dari kita supaya berpikir kalau yang lain sudah mengkhianati mereka. Dan kau dan aku, yang mengetahui tentang itu, akan tergoda untuk mengkhianati yang lain dan berpura-pura kalau itu adalah tipu daya Granger. Dan Granger mengetahui itu, juga.”

Draco mengangguk. Semua hal itu memang sudah jelas. “Dan тАж kita berdua hanya ingin menang, dan tak ada orang lain yang akan menghukum masing-masing dari kita jika kita menyeberang тАж .”

“Tepat,” kata Harry Potter, wajahnya sekarang berubah serius. “Kita sedang menghadapi Dilema Tahanan yang sebenarnya.”

Dilema Tahanan, menurut ajaran Harry, berlaku seperti ini: Dua tahanan dikurung di sel yang terpisah. Ada bukti yang melawan tiap-tiap tahanan, tapi hanya bukti minor, cukup untuk hukuman penjara dua tahun masing-masing. Tiap tahanan bisa memilih untuk menyeberang, mengkhianati yang lain, bersaksi melawan mereka di dalam pengadilan; dan ini akan mengurangi satu tahun dari hukuman penjara mereka sendiri, tetapi menambahkan dua tahun pada yang lain. Atau satu tahanan bisa bekerja sama, tetap diam. Sehingga jika kedua tahanan menyeberang, masing-masing bersaksi melawan yang lain, mereka akan terkena tiga tahun masing-masing; tapi jika keduanya bekerja sama, atau tetap diam, mereka akan terkena dua tahun masing-masing; tapi jika salah satu menyeberang dan yang lain bekerja sama, si penyeberang akan terkena satu tahun, dan si pekerja sama akan terkena empat.

Dan kedua tahanan harus membuat keputusan mereka tanpa mengetahui pilihan yang lain, dan tak satu pun akan diberi pilihan untuk merubah keputusan mereka setelahnya.

Draco sudah mengamati bahwa jika kedua tahanan adalah Pelahap Maut selama Perang Dunia Sihir, sang Pangeran Kegelapan akan membunuh pengkhianat mana pun.

Harry mengangguk dan berkata kalau itu adalah satu cara untuk menyelesaikan Dilema TahananтАУdan sebenarnya kedua Pelahap Maut akan ingin ada seorang Pangeran Kegelapan untuk tepat alasan itu.

(Draco meminta Harry untuk berhenti dan membiarkan dirinya memikirkan tentang ini untuk sesaat sebelum mereka melanjutkan. Itu menjelaskan banyak tentang kenapa Ayah dan teman-temannya setuju untuk melayani di bawah seorang Pangeran Kegelapan yang seringkali tidak bersikap baik pada mereka тАж .)

Bahkan, Harry berkata, ini sedikit banyak adalah alasan kenapa orang-orang memiliki pemerintahanтАУkau mungkin akan lebih baik jika kamu mencuri dari orang lain, sama seperti jika tiap tahanan akan peroleh secara individu jika mereka menyeberang di dalam Dilema Tahanan. Tapi jika semua orang berpikir seperti itu, suatu negara akan jatuh ke dalam kekacauan dan keadaan semua orang akan jadi lebih buruk, seperti apa yang akan terjadi jika kedua tahanan menyeberang. Jadi orang-orang membiarkan diri mereka diperintah oleh pemerintah, sama seperti para Pelahap Maut membiarkan diri mereka diperintah oleh sang Pangeran Kegelapan.

(Draco meminta Harry untuk berhenti lagi. Draco selalu memandang sebelah mata bahwa penyihir-penyihir ambisius menempatkan diri mereka sendiri dalam kuasa karena mereka ingin menguasai, dan orang-orang membiarkan diri mereka sendiri dikuasai karena mereka adalah para Hufflepuff kecil yang ketakutan. Dan ini, dalam refleksi, masih terasa benar; tapi perspektif Harry ini menarik bahkan bila itu salah.)

Tapi, Harry melanjutkan setelahnya, ketakutan dari pihak ketika menghukummu bukanlah satu-satunya kemungkinan alasan untuk bekerja sama di dalam Dilema Tahanan.

Misal, Harry berkata, kamu sedang bermain permainan itu melawan suatu salinan dari dirimu sendiri yang dibuat secara sihir.

Draco sudah berkata jika ada dua Draco, tentu saja tak satu pun Draco akan menginginkan apa pun yang buruk untuk terjadi pada yang lain, dan lagi bahwa tak ada Malfoy yang akan membiarkan dirinya sendiri dikenal sebagai seorang pengkhianat.

Harry mengangguk lagi, dan berkata kalau ini juga solusi lain untuk Dilema TahananтАУorang mungkin bekerja sama karena mereka saling peduli satu sama lain, atau karena mereka memiliki kehormatan, atau kerena mereka ingin menjaga reputasi mereka. Memang, Harry berkata, adalah cukup sulit untuk membangun suatu Dilema Tahanan yang sebenarnyaтАУdi kehidupan nyata, orang biasanya peduli terhadap orang yang lainnya, atau kehormatan mereka atau reputasi mereka atau suatu hukuman Pangeran Kegelapan atau sesuatu di samping hukuman penjara. Tapi misal salinannya adalah seseorang yang egois sepenuhnyaтАУ

(Pansy Parkinson adalah contoh yang mereka pakai)

тАУjadi tiap Pansy hanya peduli atas apa yang terjadi pada dirinya dan tidak pada Pansy yang lain.

Karena inilah yang dipedulikan Pansy тАж dan bahwa tidak ada Pangeran Kegelapan тАж dan Pansy sama sekali tidak cemas atas reputasinya тАж dan Pansy entah tak memiliki rasa harga diri atau tidak menganggap dirinya bertanggung jawab atas tahanan lainnya тАж kemudian apakah hal yang rasional bagi Pansy adalah untuk bekerja sama, atau menyeberang?

Beberapa orang, kata Harry, menyatakan bahwa hal yang rasional untuk dilakukan adalah untuk Pansy menyeberang melawan salinannya, tapi Harry, plus seseorang bernama Douglas Hofstadter, berpikir kalau orang-orang ini salah. Karena, Harry berkata, jika Pansy menyeberangтАУbukan secara acak, tapi untuk apa yang menurut dia adalah seperti alasan rasionalтАУmaka Pansy yang lain akan berpikir tepat dengan cara yang sama. Dua salinan identikal tidak akan memutuskan hal yang berbeda. Jadi Pansy harus memilih di antara suatu dunia di mana kedua Pansy bekerja sama atau suatu dunia di mana kedua Pansy menyeberang, dan dia akan lebih baik jika kedua salinan bekerja sama. Dan jika Harry berpikir orang-orang ‘rasional’ memang menyeberang di dalam Dilema Tahanan, maka dia tidak akan melakukan apa pun untuk menyebarkan ‘rasionalitas’ semacam itu, karena suatu negara atau suatu konspirasi penuh orang-orang ‘rasional’ akan melebur jadi kekacauan. Kamu akan memberi tahu musuhmu tentang ‘rasionalitas’.

Yang memang terdengar sepenuhnya masuk akal pada waktu itu, tapi sekarang suatu gagasan terpikir oleh Draco bahwa …

“Kau berkata,” kata Draco, “bahwa solusi rasional untuk Dilema Tahanan adalah untuk bekerja sama. Tapi tentu saja kau ingin aku untuk mempercayai itu, bukan begitu?” Dan jika Draco dibodohi untuk bekerja sama, Harry hanya akan berkata, Ha ha, kutipu kau lagi! dan tertawa padanya tentang itu setelahnya.

“Aku tidak akan memalsukan pelajaranmu,” kata Harry dengan serius. “Tapi aku harus mengingatkanmu, Draco, bahwa aku tidak berkata kalau kau harus secara otomatis bekerja sama. Tidak pada suatu Dilema Tahanan yang sebenarnya seperti yang ini. Apa yang aku katakan adalah bahwa ketika kamu memilih, kamu tidak boleh berpikir seolah kau memilih hanya untuk dirimu sendiri, atau seolah kau memilih untuk semua orang. Kau harus berpikir seolah kamu memilih untuk semua orang yang cukup mirip denganmu hingga mereka mungkin akan melakukan hal yang sama denganmu untuk alasan yang sama. Dan juga memilih prediksi yang dibuat siapapun yang mengenalmu cukup baik untuk meramalkanmu dengan akurat, supaya kamu tidak akan pernah kecewa berlaku rasional karena prediksi yang benar yang orang lain buat atasmuтАУingatkan aku untuk menjelaskan tentang Masalah Newcomb suatu saat. Jadi pertanyaan yang aku dan kamu harus tanyakan, Draco, adalah ini: apakah kita cukup mirip hingga kita mungkin melakukan hal yang sama apa pun itu, membuat keputusan kita sebagian besar dalam cara yang sama? Atau apakah kita saling mengetahui cukup baik untuk saling meramalkan satu sama lain, sehingga aku bisa meramalkan apakah kamu akan bekerja sama atau menyeberang, dan kamu bisa meramalkan kalau aku memutuskan untuk melakukan hal yang sama seperti yang sudah kuramalkan untuk kamu lakukan, karena aku tahu bahwa kamu bisa meramalkanku memutuskan itu?”

тАж dan Draco tak bisa tidak berpikir bahwa karena dia harus berusaha keras bahkan hanya untuk memahami setengah dari itu, jawabannya jelas ‘Tidak’.

“Ya,” kata Draco.

Ada jeda.

“Aku paham,” kata Harry, terdengar kecewa. “Oh, baiklah. Aku kira kita harus memikirkan suatu cara lain, kalau begitu.”

Draco tidak berpikir itu akan berhasil.

Draco dan Harry membicarakan tentangnya bolak-balik. Mereka berdua sepakat jauh lebih awal bahwa apa yang mereka lakukan di medan perang tidak akan dihitung sebagai janji yang terlanggar di kehidupan nyataтАУwalau Draco memang sedikit marah tentang apa yang sudah Harry lakukan di kantor Profesor Quirrell, dan sudah mengatakannya.

Tapi jika keduanya tak bisa mengandalkan kehormatan atau pertemanan, itu memang meninggalkan pertanyaan atas bagaimana membuat bala tentara mereka untuk bekerja sama dalam mengalahkan Sunshine, terlepas dari semua yang mungkin dicoba Granger untuk memecahkan mereka. Peraturan Profesor Quirrell tidak membuatnya jadi menggiurkan untuk membiarkan Sunshine membunuh pasukan dari bala tentara lainтАУitu hanya meninggikan palang yang harus kamu lompati sendiriтАУtapi itu memang menggoda masing-masing sisi untuk mencuri tembak bukannya bertindak seperti layaknya suatu bala tentara utuh, atau menembak beberapa pasukan dari sisi lain selama kebingungan peperangan тАж .

*

Hermione sedang berjalan kembali ke Ravenclaw tidak benar-benar melihat ke arah mana dia pergi, pikirannya terisi penuh dengan perang dan pengkhianatan dan konsep-konsep yang tak layak umur lainnya, dan dia berbelok satu tikungan dan menabrak seorang dewasa.

“Maaf,” katanya otomatis, dan kemudian, sepenuhnya tanpa berpikir, “Eeeeek!”

“Jangan khawatir, Nona Granger,” kata si senyuman riang, terletak di bawah mata yang berbinar, dan di atas jenggot perak, dari sang KEPALA SEKOLAH HOGWARTS. “Kau cukup termaafkan.”

Pandangannya tanpa daya terkunci pada wajah penyayang milik penyihir paling kuat dunia, yang juga adalah seorang Chief Warlock, yang juga adalah sang Supreme Mugwump, yang menjadi gila bertahun-tahun yang lalu dari stress pertarungan melawan Pangeran Kegelapan, dan fakta-fakta lain yang bermunculan di pikirannya satu setelah yang lain sementara tenggorokannya terus membuat decitan kecil memalukan.

“Sebenarnya, Nona Granger,” kata Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore, “adalah cukup beruntung kalau kita bertabrakan. Wah, aku baru saja bertanya-tanya penasaran apa yang kalian bertiga pikir untuk minta dalam permintaan kalian тАж .”

*

Sabtu menyingsing cerah dan jelas dan dengan para murid berbicara dengan suara berbisik, seolah yang pertama kali berteriak akan memicu ledakannya.

*

Draco sudah berharap kalau mereka akan bertarung di tingkat atas Hogwarts lagi. Profesor Quirrell sudah mengatakan kalau pertarungan sebenarnya lebih mungkin untuk mengambil tempat di dalam perkotaan daripada hutan-hutan, dan bertarung di dalam ruang-ruang sekolah dan koridor-koridor harusnya menyimulasikan itu, dengan pita-pita untuk menandai area yang diizinkan. Dragon Army sudah melakukan dengan baik pada pertarungan-pertarungan itu.

Sebaliknya, seperti yang sudah Draco takutkan, Profesor Quirrell sudah muncul dengan sesuatu yang spesial untuk pertempuran ini.

Medan pertempurannya adalah Danau Hogwarts.

Dan tidak di dalam perahu, juga.

Mereka bertarung di bawah air.

Si Cumi-Cumi Raksasa sudah dilumpuhkan sementara; mantra-mantra sudah disiapkan untuk menjaga para grindylow tetap menjauh; Profesor Quirrell sudah pergi dan berbicara dengan para merfolk; dan seluruh tentaranya sudah diberi ramuan aksi bawah air yang memampukan mereka untuk bernapas, melihat dengan jelas, saling berbicara satu sama lain, dan berenang tidak secepat seperti jalan cepat dengan menendang kaki mereka.

Suatu bola perak bergantung di tengah medan pertempuran, bersinar seperti suatu bulan kecil di bawah air. Itu akan membantu untuk memberikan suatu penunjuk arahтАУpada awalnya. Bulannya akan perlahan-lahan masuk ke dalam gerhana selama pertarungan berlangsung, dan ketika keadaannya sudah sepenuhnya gelap, pertempuran akan berakhir jika masih belum.

Peperangan di air. Kau tak bisa mempertahankan suatu perimeter, penyerang bisa mendatangimu dari segala arah, dan bahkan dengan ramuan kau tidak bisa melihat terlalu jauh di dalam kegelapan danau.

Dan jika kamu berenang terlalu jauh dari pusat pertempuran, kau akan mulai berpendar setelah beberapa saat, dan akan mudah untuk diburuтАУbiasanya jika suatu bala tentara berpencar dan lari dan bukannya bertarung, Profesor Quirrell akan langsung menyatakan kalau mereka terkalahkan; tapi hari ini mereka bekerja dalam sistem poin. Tentu saja kamu masih memiliki beberapa saat sebelum kamu mulai berpendar, jika kamu ingin bermain pembunuh tersembunyi.

Dragon Army sudah ditempatkan rendah di dalam air di awal permainan; di atas dan jauh, bulan bawah air yang jauh bersinar. Air keruh sebagian besar disinari oleh Mantra Lumos, walau para tentaranya akan mematikan cahayanya secepat mereka mulai manuver. Tidak ada gunanya membiarkan para musuh melihatmu sebelum kamu melihat mereka.

Draco menendangkan kakinya beberapa kali, mendorongnya ke posisi yang lebih tinggi yang dari mana dia bisa melihat ke bawah di mana para prajuritnya melayang di air.

Percakapan mereda nyaris seketika di bawah tatapan beku Draco, pasukannya melihat ke atas padanya dengan ekspresi ketakutan dan cemas yang memuaskan.

“Dengarkan aku baik-baik,” kata Jenderal Malfoy. Suaranya keluar sedikit lebih rendah, sedikit berisi dengan gelembung, blengarglan ablu blaik-baig, tapi suaranya tersampaikan dengan jelas. “Hanya ada satu cari kita bisa memenangkan ini. Kita harus berbaris menuju Sunshine bersama dengan Chaos, dan mengalahkan Sunshine. Kemudian kita melakukan pertarungan dengan Potter dan menang. Itu harus terjadi, paham? Tak peduli apa yang terjadi, bagian itu harus terjadi seperti ituтАУ”

Dan Draco menjelaskan rencana yang dia dan Harry sudah rancang.

Pandangan kagum saling dilemparkan di antara para pasukan.

“тАУdan jika ada dari rencana-rencana kalian yang menghalangi itu,” Draco menyelesaikan, “setelah kita keluar dari air, aku akan menyulut kalian dengan api.”

Ada nyanyian cemas berlirik siap pak.

“Dan semua orang dengan perintah rahasia, pastikan kalian melaksanakannya sesuai perintah,” kata Draco.

Sekitar setengah dari tentaranya terang-terangan mengangguk, dan Draco menandai mereka untuk dibunuh setelah dia naik ke dalam kekuasaan.

Tentu saja seluruh perintah rahasianya adalah palsu, seperti salah satu Dragon diberi tahu untuk menawarkan suatu instruksi pengkhianat palsu pada Dragon lain, dan Dragon kedua diberi tahu dalam kerahasiaan tersembunyi untuk melaporkan apa pun yang dikatakan oleh Dragon pertama. Draco sudah memberi tahu masing-masing Dragon kalau seluruh perang bisa bergantung pada satu hal itu, dan bahwa dia harap mereka paham itu lebih penting daripada rencana-rencana yang sebelumnya sudah mereka buat. Dengan keberuntungan itu akan membuat seluruh idiot bahagia, dan mungkin akan membuka beberapa mata-mata untuk awalnya, jika laporannya tidak sesuai dengan instruksinya.

Rencana sebenarnya Draco untuk menang melawan Chaos тАж yah, itu lebih sederhana daripada yang sudah dia bakar, tapi Ayah tetap tidak akan menyukainya. Meski mencoba, bagaimanapun juga, Draco tak bisa memikirkan yang lebih baik. Itu adalah suatu rencana yang tak mungkin akan berhasil dipakai melawan siapapun kecuali Harry Potter. Bahkan itu memang awalnya adalah rencana Harry, menurut si pengkhianat, walau Draco sudah menebak hal itu bahkan tanpa diberi tahu. Draco dan si pengkhianat hanya merubahnya sedikit тАж .

*

Harry mengambil napas dalam-dalam, merasakan airnya tertelan tanpa melukai ke dalam paru-parunya.

Mereka sudah bertempur di dalam hutan, dan dia tak memperoleh kesempatan untuk mengatakannya.

Mereka sudah bertempur di dalam koridor Hogwarts, dan dia tak memperoleh kesempatan untuk mengatakannya.

Mereka sudah bertempur di udara, sapu terbang diberikan pada tiap pasukan, dan itu masih tak masuk akal untuk mengatakannya.

Harry sudah mengira kalau dia tak akan pernah mengatakan perkataan itu, tidak selagi dia masih cukup muda untuk hal itu jadi nyata тАж .

Para Chaos Legionnaire melihat Harry dalam kebingungan, seolah jenderal mereka berenang dengan kakinya mengarah menuju ke cahaya jauh di permukaan, dan kepalanya mengarah ke bawah menuju kedalaman keruh.

“Kenapa kalian semua terbalik?” si komandan muda berteriak pada pasukannya, dan mulai menjelaskan bagaimana bertarung setelah kamu mengabaikan orientasi gravitasi yang memiliki hak istimewa.

*

Satu lonceng kosong, meledak bergema melintasi air, dan seketika itu juga, Zabini dan Anthony dan lima tentara lainnya melesat ke bawah, ke tengah kedalaman keruh danau itu. Parvati Patil, satu-satunya Gryffindor di dalam kelompok, memutar kepalanya ke belakang untuk sesaat dan memberi mereka semua lambaian riang saat dia menyelam; dan setelah sesaat, Scott dan Matt melakukan hal yang sama. Yang lain hanya menyelam dan menghilang.

Jenderal Granger menelan suatu gumpalan di tenggorokannya saat dia melihat mereka pergi. Dia mempertaruhkan segalanya pada ini, membagi tentara bukannya sekadar mencoba mendapatkan sebanyak mungkin pasukan musuh bersama mereka.

Hal yang perlu dipahami, Zabini memberitahunya, adalah bahwa tak ada bala tentara yang akan bergerak sampai mereka memiliki sebuah rencana yang membiarkan mereka mengharapkan kemenangan. Sunshine tak bisa hanya merencanakan untuk menang sendirian, mereka harus membuat kedua bala tentara lain berpikir kalau mereka akan memenangkan ini sampai semuanya terlambat.

Ernie dan Ron masih terlihat kalau mereka terkejut. Susan memandangi sosok tentara-tentara yang menghilang dengan pandangan penuh perhitungan. Tentaranya, mereka yang masih tersisa, hanya terlihat kebingungan, jejak-jejak cahaya tercetak pada seragam mereka saat mereka semua terhanyut hanya di bawah permukaan danau yang tersinari matahari.

“Sekarang apa?” kata Ron.

“Sekarang kita menunggu,” kata Hermione, cukup lantang untuk seluruh pasukan bisa mendengar. Terasa ganjil untuk berbicara dengan mulutnya penuh air, dia terus merasa seolah dia melakukan suatu ketidaksopanan yang sangat buruk di meja makan malam dan nyaris meneteskan air liur ke seluruh tubuhnya. “Semua dari kita yang tertinggal di sini akan kena mantra, tapi bagaimanapun juga itulah yang akan dengan Dragon dan Chaos bergabung melawan kita. Kita hanya perlu membawa sebanyak mungkin tentara mereka sebisa kita.”

“Aku mempunyai satu rencana,” kata salah satu dari para Sunshine Soldiernya тАж Hannah, suaranya sedikit sukar dikenali pada awalnya. “Itu memang terasa rumit, tapi aku tahu bagaimana kita bisa membuat Dragon dan Chaos untuk mulai bertarung satu-sama lainтАУ”

“Aku juga!” kata Fay. “Aku memiliki sebuah rencana juga! Lihat, Neville Longbottom diam-diam ada di pihak kitaтАУ”

“Kamu berbicara pada Neville?” kata Ernie. “Itu tidak benar, akulah yangтАУ”

Daphne Greengrass dan beberapa Slytherin lain yang tidak pergi dengan Zabini terkikik tak tertolong saat teriakan “Tidak, tunggu, akulah yang mendapatkan Longbottom” bermunculan dari satu tentara setelah yang lain.

Hermione hanya melihat pada mereka dengan letih.

“Oke,” kata Hermione ketika semuanya sudah mereda, “apakah semua sudah paham? Seluruh rencana kalian itu dipalsukan oleh Chaos Legion, atau mungkin beberapa oleh Dragon. Siapapun yang benar-benar ingin mengkhianati Harry atau Malfoy pergi langsung kepadaku atau Zabini, bukan kalian. Silakan saja dan saling bandingkan catatan atas seluruh rencana-rencana rahasia kalian dan kalian akan melihatnya sendiri.” Dia mungkin tidak sebaik Zabini dalam membuat rencana, tapi dia selalu bisa memahami apa yang seluruh bawahannya katakan padanya, itulah kenapa Profesor Quirrell membuatnya menjadi jenderal. “Jadi jangan repot-repot mencoba melakukan rencana apa pun ketika bala tentara lain sampai tempat ini. Bertarung saja, oke? Tolong?”

“Tapi,” kata Ernie dengan keterkejutan di wajahnya, “Neville ada di Hufflepuff! Kau berkata kalau dia berbohong pada kami?”

Daphne tertawa sebegitu keras dan tak tertolong hingga gelak tawanya membuatnya terbalik di dalam air.

“Aku tak yakin apa sebenarnya si Longbottom,” kata Ron dengan gelap, “tapi aku tidak berpikir kalau dia seorang Hufflepuff lagi. Tidak saat ini ketika Harry Potter sudah mendapatkannya.”

“Apakah kalian tahu,” kata Susan, “Aku menanyakan padanya tentang hal itu, dan Neville memberitahuku kalau dia sudah menjadi seorang Chaos Hufflepuff?”

“Bagaimanapun juga,” kata Hermione dalam suara yang lantang. “Zabini membawa dengan semua orang yang kita pikir adalah seorang mata-mata, jadi di dalam pasukan kita ini kita bisa berhenti mewaspadai satu sama lain terlalu keras sekarang, aku harap.”

“Anthony seorang mata-mata?” Ron berseru.

“Parvati seorang mata-mata?” Hannah tercekat.

“Parvati jelas sangat mata-mata,” kata Daphne. “Dia belanja di toko sepatu mata-mata dan memakai lipstick mata-mata, dan suatu hari dia akan menikah dengan seorang suami mata-mata yang baik dan mempunyai banyak mata-mata kecil.”

Dan kemudian satu suara gong bergema melewati airnya, menandakan kalau Sunshine sudah memperoleh nilai dua poin.

Ini dengan cepat diikuti dengan tiga gong dari Dragon yang kehilangan satu poin.

Pengkhianat tidak diizinkan untuk membunuh jenderal, tidak setelah bencana pada pertempuran pertama di Desember di mana ketiga jenderal ditembak di menit pertama. Tapi dengan keberuntungan тАж .

“Aw,” kata Hermione. “Kedengarannya Tn. Crabbe menikmati tidur sebentar.”

*

Bagai dua kawanan ikan, bala tentara berenang bersama.

Neville Longbottom menendang kakinya dalam gerakan lambat, terukur. Menyelam, selalu menyelam ke arah mana pun yang kamu kebetulan sedang bergerak. Kau ingin menunjukkan mereka profil paling kecilmu, berikan mereka kepalamu atau kakimu. Sehingga kau akan selalu menyelam, ke bawah dan kepala lebih dulu, dan musuhnya selalu di bawah.

Seperti tiap Chaos Legionnaire di dalam tentara, kepala Neville secara konstan berputar saat dia berenang, melihat ke atas, bawah, sekitar, ke tiap sisi. Tidak hanya mewaspadai Sunshine Soldier, tapi mewaspadai tanda-tanda apa pun kalau seorang Chaos Legionnaire sudah mengeluarkan tongkat sihirnya dan akan mengkhianati mereka. Biasanya para pengkhianat akan menunggu sampai kebingungan peperangan untuk membuat langkah mereka, tapi gong awal tadi menempatkan mereka semua dalam keadaan waspada.

тАж kenyataannya adalah, Neville merasa sedih tentang itu. Di November dia adalah seorang prajurit dalam bala tentara yang satu, mereka seluruhnya menyatu dan membantu satu sama lain, dan sekarang mereka semua saling mengawasi satu sama lain secara konstan untuk pertanda pertama pengkhianatan. Itu mungkin akan lebih menyenangkan untuk Jenderal Chaos, tapi itu tidak sama menyenangkannya untuk Neville.

Arah yang tadinya dikenal sebagai ‘atas’ secara stabil berubah makin cerah, saat mereka mendekat ke permukaan dan Sunshine.

“Tongkat sihir siap,” kata Jenderal Chaos.

Unit Neville mengeluarkan tongkat sihir mereka, mengarahkan mereka ke arah musuh, saat kepala mereka mengawasi sekeliling makin cepat. Jika ada pengkhianat Sunny, waktunya sudah mendekat untuk mereka menyerang.

Kawanan lain ikan, Dragon Army, juga melakukan hal yang sama.

“Sekarang!” teriak suara jauh sang Dragon Jenderal.

“Sekarang!” teriak Jenderal Chaos.

“Untuk Sunshine!” teriak seluruh pasukan di kedua bala tentara, dan menyerbu ke bawah.

*

“Apa?” kata Minerva tanpa sadar saat dia melihat layar dari sebelah danau, satu teriakan yang menggema di banyak tempat lain; seluruh Hogwarts menyaksikan pertempuran ini saat mereka sudah melihat yang pertama.

Profesor Quirrell tertawa dengan kering. “Aku sudah memperingatkanmu, Kepala Sekolah. Adalah mustahil untuk memberlakukan suatu peraturan tanpa Tn. Potter mengeksploitasi peraturan itu.”

*

Untuk beberapa detik berharga yang lama, saat keempat puluh tujuh tentara menyerbu tujuh belas tentaranya, pikiran Hermione menjadi kosong.

Kenapa тАж .

Kemudian itu semua terpasang ke tempatnya.

Tiap kali seorang tentara yang awalnya dari Sunshine terkena tembakan oleh seseorang yang meneriakkan nama Sunshine, dia akan kehilangan satu poin Quirrell. Ketika dua Sunshine Soldier tertembak oleh bala tentara yang manapun, kedua bala tentara musuh akan jadi dua poin lebih dekat untuk mengalahkannya, itu adalah perolehan yang sama hanya terbagi. Dan jika siapapun menembak tentara lain tidak di dalam nama Sunshine, gongnya tidak akan hilang dalam kebingungan тАж .

Hermione seketika sangat lega bahwa Zabini tidak melaksanakan rencana yang jelas tentang memulai masalah antara kedua bala tentara selagi mereka menyerang Sunshine.

Itu masih terasa mengecilkan hati, meski begitu, perasaan di mana kesempatanmu menyempit, dan harapan yang terrenggut.

Kebanyakan pasukan Hermione masih terlihat kebingungan, tetapi beberapa memiliki ekspresi kengerian yang mulai timbul saat mereka memahaminya.

“Itu tak masalah,” kata Susan Bones dengan tegas. Kepala-kepala berputar untuk melihat ke arah Kapten Sunshine. “Pekerjaan kita tetap sama, untuk memperoleh sebanyak mungkin dari mereka sebisa kita. Dan ingat, Zabini membawa seluruh mata-matanya! Kita tidak harus tetap dalam kewaspadaan seperti yang mereka alami!” Si gadis tersenyum menantang, mengundang senyum balasan dari banyak tentara lain bahkan dari Hermione sendiri. “Ini bisa seperti waktu November. Kita hanya harus menjaga kepala kita tetap tinggi, bertarung sebaik mungkin, dan mempercayai satu sama lainтАУ”

Daphne menembaknya.

*

“Darah untuk sang dewa darah!” pekik Neville of Chaos, walau karena dia ada di bawah air itu keluar lebih seperti ‘Dlawah unbluk slang gebla dalah!’

Kapten Weasley berputar dan mengangkat tongkat sihirnya ke arah Neville dan menembak. Tapi Neville berenang ke bawah ke arahnya, tongkat sihir di arahkan lurus ke depan, dan itu artinya Perisai Sederhana bisa menutupi seluruh profil Neville; Jika ada yang mengenainya sekarang, itu bukanlah Sunny Ron.

Suatu pandangan suram bertekad mendatangi wajah Kapten Weasley, dan dia melesat langsung ke atas menuju Neville, mengucapkan kata Contego, walau perisainya tak terlihat di dalam air.

Kedua juara musuh melesat saling menuju satu sama lain seperti anak panah yang terlepas dari busur, masing-masing berusaha membelah yang lain tepat di tengah. Mereka sudah berduel berulang kali sebelumnya, tapi kali ini akan menebus untuk seluruhnya.

(Jauh di tepi danau, ratusan napas tertahan.)

“Pelangi dan unicorn!” raung sang Kapten Sunshine.

“Sang Kambing Hitam dengan ribuan muda!”

“Lakukan pekerjaan rumahmu!”

Lebih dekat dan terus mendekat, si kedua juara menerjang, tak ada yang mau mengelak, orang pertama yang berbelok akan menunjukkan sisinya yang rentan dan terkena tembakan, walau jika tak ada yang kehilangan keberanian mereka akan saling menabrak satu sama lain тАж .

Terjatuh tepat ke bawah saat sang musuh naik ke atas untuk bertemu dengannya, palu yang turun untuk bertemu paron dalam satu jalur yang tak satu pun mau tinggalkan тАж .

“Serangan spesial, Chaotic Twist!”

Neville melihat pandangan ngeri pada wajah Kapten Weasley saat Mantra Penerbang menangkapnya. Mereka sudah mencobanya sebelum pertempuran mulai; dan seperti yang sudah Harry curigai, Wingardium Leviosa menjadi suatu senjata yang sangat berbeda begitu semua orang berenang di bawah air.

“Terkutuk kau, Longbottom!” pekik Ron Weasley, “Tak bisakah kau bertarung tanpa serangan spesial bodohmuтАУ”

dan pada waktu itu si Kapten Sunshine sudah berputar miring dan Neville menembaknya di kaki.

“Aku tak bertarung adil,” kata Neville pada sosok tertidur itu, “aku bertarung seperti Harry Potter.”

*

Granger: 237 Malfoy: 217 Potter: 220

Masih terasa menyakitkan tiap kali dia harus menembak Hermione. Harry nyaris tak bisa melihat ekspresi damai yang menyelimuti wajah tertidurnya, lengan saat ini terhanyut tanpa arah saat kurva sinar matahari bergerak melintasi seragam kamuflasenya dan awan dari rambut coklat kemerahannya.

Dan jika Harry mencoba menghindari jadi orang yang harus menembaknya тАж bukan hanya Draco akan mengetahui apa arti dari hal itu, Hermione juga akan tersinggung.

Dia tidak mati, kata Harry pada otaknya saat kaki menendang mendorongnya menjauh, dia hanya beristirahat. IDIOT.

Apakah kau yakin? kata otaknya. Bagaimana jika dia adalah seorang ex-Hermione? bisakah kita kembali dan memeriksa?

Harry memandang ke belakang sesaat.

Lihat, dia baik-baik saja, ada gelembung yang keluar dari mulutnya.

Bisa saja napas terakhirnya melarikan diri.

Oh diamlah. Lagipula, kenapa kamu jadi sebegitu paranoid-protektif?

Er, teman sejati pertama yang pernah kita miliki dalam kehidupan kita? Hey, ingat apa yang terjadi pada batu peliharaan kita?

Bisakah kau TUTUP MULUT tentang gumpalan kerikil tak berharga itu, itu bahkan tidak hidup jangankan memiliki kesadaran, itu seperti trauma masa kecil paling tidak kerenтАУ

Kedua bala tentara dengan cepat berpisah, menjadi dua kawanan ikan sekali lagi.

Jenderal Granger sudah kehilangan tujuh belas poin, dan membawa serta tiga Chaotic dan dua Dragon bersamanya; dan satu Chaotic serta dua Dragon sudah ditembak sebagai pengkhianat. Jadi dia kehilangan total tujuh poin, Harry kehilangan satu, Draco kehilangan dua; itu menempatkan Sunshine dua puluh poin di depan Dragon, dan tujuh belas poin di depan Chaos. Chaos tetap masih bisa menang dengan mudah jika mereka membasmi seluruh dua puluh Dragon yang tersisa. Kartu liarnya, tentu saja, adalah ketujuh Sunshine Soldier yang tersisa тАж

тАж jika kau bisa menyebut mereka dengan sebutan itu.

Kedua kawanan itu berenang dengan cemas di samping yang lain, para prajurit masing-masing tentara menunggu suatu perintah untuk meneriakkan kesetiaan sejati mereka, dan menyerang тАж .

“Semua yang menerima,” kata Harry dengan lantang, “ingat Perintah Spesial Satu sampai Tiga. Dan jangan lupa kalau Merlin Berkata pada Tiga. Jangan menjawab.”

Dua pertiga dari pasukan yang bisa dipercaya tidak mengangguk, dan sepertiga yang lain hanya terlihat bingung.

Perintah Spesial Satu: Jangan repot-repot mencoba meneriakkan kata-kata sandi di pertempuran ini, jangan menghabiskan usaha pada rencana apa pun yang tak secara khusus disetujui oleh sang komandan; hanya renang, bertahan, dan tembak.

Hermione dan Draco keduanya selama ini bertarung dengan pasukannya, mencoba untuk membuat mereka berhenti membuat rencana sendiri terus di sepanjang Desember. Harry sudah menyemangati para pasukannya dan mendukung perencanaan mereka selama dua pertempuran terakhir тАж selagi juga memberi tahu mereka kalau di suatu titik di masa depan dia mungkin akan meminta mereka untuk menangguhkan satu atau dua rencana, yang atasnya mereka semua sudah siap menyetujui. Jadi saat ini, di pertempuran penting ini, mereka dengan senang hati menuruti.

Baik Hermione atau Draco tak mungkin bisa memberi perintah itu dengan sukses, Harry yakin. Itu adalah perbedaan antara pasukanmu melihatmu sebagai seorang sekutu dalam perencanaan mereka, dan melihatmu sebagai orang kolot yang merusak kesenangan orang yang tak ingin mereka bersenang-senang. Pembebanan perintah sama dengan peningkatan kekacauan, dan itu juga bekerja dalam kebalikannya тАж .

“Itu mereka!” teriak seseorang, dan menunjuk.

Dari kedalaman danau bangkitlah mereka yang terlupakan, mereka yang mengabaikan pertarungan terakhir, ketujuh Sunshine Soldier yang menghilang, berpendar dengan aura cerah pengecut, sekarang memudar saat mereka kembali ke pertempuran.

Kedua kawanan ikan goyah, mengarahkan tongkat sihir dengan cemas.

“Tahan tembakan kalian!” seru Harry, dan teriakan yang sama datang dari Jenderal Malfoy.

Ada suatu saat napas yang tertahan.

Kemudian ketujuh Sunshine Soldier berenang untuk bergabung dengan Dragon Army.

Ada seruan penuh kemenangan dari Dragon Army.

Ada seruan kekecewaan dari sepertiga Chaos Legion.

Beberapa dari dua pertiga lainnya tersenyum, walau mereka harusnya tak boleh.

Harry tidak tersenyum.

Oh, ini benar-benar tak mungkin berhasil тАж .

Tapi Harry tak mampu memikirkan sesuatu yang lebih baik.

“Perintah Spesial Dua dan Tiga masih berlaku!” teriak Harry. “Serang!”

“Untuk Chaos Legion!” raung dua puluh Chaotic Legionnaire.

“Untuk Dragon Army!” raung dua puluh Dragon Warrior dan tujuh Sunshine Soldier.

Dan para Chaotic menyelam langsung ke bawah, saat seluruh pengkhianat bersiap untuk menyerang.

*

Granger: 237 Malfoy: 220 Potter: 226

Kepala Draco tersentak ke sekeliling dengan panik, mencoba menimbang-nimbang tentang apa yang terjadi; entah bagaimana, meski pasukannya yang lebih besar, dia kehilangan inisiatif. Empat unit pasukan Chaotic kecil sedang dikejar oleh empat unit pasukan Dragon yang lebih besar, tapi karena pasukan Draco adalah yang mencoba untuk memaksakan pertempuran, itu artinya adalah bahwa mereka harus mengikuti ke mana Chaos berlari, dan entah bagaimana itu menghasilkan konsentrasi pasukan Chaotic yang akan menembak ke sisi yang terbuka dari DragonтАУ

Itu terjadi lagi!

“Prismatis!” teriak Draco, mengangkat tongkat sihirnya, dan perisai itu yang bisa kamu lihat bahkan di air, suatu dinding datar multiwarna berkilauan yang cukup lebar untuk melindungi Draco dan lima Dragon lain dengannya dari pasukan Chaotic yang mulai menembaki mereka saat mereka berenang melewati, dan itu membuat lima Dragon lain memutar perhatian mereka kembali pada pasukan Chaotic yang dari tadi mereka kejarтАУ

Ada saat-saat menegangkan waktu mantra tidur setelah mantra tidur menghantam Dinding Prismatik Draco, dan Draco berharap pada Merlin kalau tak ada dari keempat Chaotic itu yang sudah mempelajari Kutukan Bor PerusakтАУ

Kemudian ada sebuah lonceng kemenangan Dragon, dan pasukan Chaotic berputar kembali dan mulai berenang pergi; dan Draco, tangannya sekarang sedikit bergetar, menyingkirkan Dinding Prismatiknya dan menurunkan tongkat sihirnya.

Bertarung di dalam air lebih melelahkan bahkan dibandingkan bertarung di atas sapu terbang.

“Jangan mengejar!” teriak Draco pada para pasukannya saat mereka mulai mengikuti, kemudian, “Sonorus! BENTUK ULANG FORMASI KEPADAKU!”

Para pasukan Dragon mulai berkumpul pada Draco, dan pasukan Chaotic berputar dan mulai mengejar para Dragon seketika ituтАУDraco mengumpat keras-keras saat dia mendengar satu lonceng kemenangan Chaotic, seseorang tidak mengarahkan Perisai Sederhananya dengan benarтАУdan kemudian pasukan Dragon ada dalam jarak untuk mendukung satu sama lain dan para Chaotic bergerak kembali ke dalam kejauhan keruh.

Entah bagaimana, meski superioritas numerikal mereka, para Dragon memperoleh nilai tiga kali atas para Chaotic dan para Chaotic memperoleh nilai empat kali balik, dan dia mendengar satu mata-mata Dragon dieksekusi. Entah Harry Potter sudah memikirkan begitu banyak ide yang sangat bagus dengan sangat cepat, atau untuk suatu alasan yang tak terbayangkan dia sudah menghabiskan banyak waktu memikirkan bagaimana bertarung di bawah air. Ini tidak bekerja, dan Draco perlu memikirkan ulang semuanya lagi.

Sepertinya semua orang mengalami masalah dalam membidik selagi berenang, juga, pertempuran mungkin berlangsung cukup lama hingga dihentikan тАж bulan bawah air yang jauh hanya setengah penuh sekarang, ini tak bagus тАж dia harus memikirkan semuanya cepat тАж .

“Ada apa?” kata Padma Patil, saat dia dan pasukannya berenang menuju Draco.

Padma adalah sang nomor dua dalam komando; dia cerdas dan kuat, dan lebih baik lagi, dia membenci Granger dan melihat Harry sebagai seorang rival, yang membuatnya bisa dipercaya. Bekerja dengan Padma membuatnya sadar tentang kebenaran pepatah tua yang mengatakan bahwa Ravenclaw adalah saudara perempuan untuk Slytherin; Draco terkejut ketika ayahnya memberitahunya bahwa itu adalah Asrama yang layak untuk calon istrinya, tapi sekarang dia memahami alasannya.

“Tunggu sampai kita semua di sini,” kata Draco. Kenyataannya adalah, dia perlu mengatur napasnya. Itulah masalah dengan menjadi sang jenderal dan penyihir yang paling kuat, kamu harus terus memakai sihir.

Zabini datang setelahnya, mengomandani suatu pasukan yang terdiri dari dua Sunny dan empat Dragon, salah satunya yang adalah Gregory yang mengawasi Zabini. Draco tidak mempercayai Zabini. Dan baik Draco atau Zabini tidak cukup mempercayai para Sunny untuk membuat mereka jadi mayoritas dalam unit mana pun; mereka memang harusnya loyal pada Draco secara langsung, atau pada Granger yang sudah dibodohi oleh janji bahwa para Dragon akan dikhianati pada akhirnya setelah kedua bala tentara sudah terkuras, sama seperti Chaotic milik Harry yang lebih dipercaya harusnya sudah dibodohi untuk tak menembak pada para Sunny oleh janji bahwa mereka yang menembakkan Kutukan Tidur palsu dan berganti untuk mendukung Chaos setelahnya; tapi adalah mungkin kalau beberapa Sunny memang loyal pada Chaos dan tidak menembakkan Kutukan Tidur yang sebenarnya dan itulah kenapa Dragon tidak menang seperti yang harusnya diberikan oleh keuntungan jumlah mereka тАж .

Unit selanjutnya yang mendekat sudah terkuras, tiga prajurit memegang tongkat sihir mereka pada dua prajurit lainnya, yang berenang dengan tangan kosong.

Draco menggigit giginya. Masalah pengkhianat lagi. Dia perlu berbicara pada Profesor Quirrell tentang memiliki beberapa cara untuk menghukum para pengkhianat paling tidak, kondisi seperti ini adalah tak realistis, di kehidupan nyata kamu menyiksa para pengkhianat sampai mati.

“Jenderal Malfoy!” jerit sang komandan dari unit yang bermasalah saat mereka berenang, seorang bocah Ravenclaw bernama Terry. “Kami tak tahu apa yang harus dilakukanтАУCesi menembak Bogdan, tapi Cesi berkata kalau Kellah memberitahunya bahwa Bogdan menembak SpecterтАУ”

“Aku tidak!” kata Kellah.

“Ya kamu bilang!” pekik Cesi. “Jenderal Malfoy, dialah mata-matanya, aku harusnya sadтАУ”

“Somnium,” kata Draco.

Ada tiga lonceng dari satu poin hilang dari Dragon, dan kemudian tubuh lemas Kellah mulai mengambang di air.

Draco sudah mendengar kata ‘rekursi’ di titik ini, dan dia mengenali sebuah rencana Harry Potter ketika dia melihatnya.

(Sayangnya Draco belum mendengar tentang kelainan autoimun, dan gagasan itu tak benar-benar terpikir olehnya bahwa suatu virus cerdas akan memulai serangannya dengan menciptakan satu gejala dari suatu kelainan autoimun dengan tujuan agar si tubuh meragukan sistem imun mereka sendiri тАж .)

“Perintah Jenderal!” kata Draco, meningkatkan suaranya. “Tak ada yang boleh menembak mata-mata kecuali aku sendiri, Gregory, Padma, dan Terry. Jika ada yang melihat sesuatu yang mencurigakan mereka datang pada salah satu dari kami.”

Dan kemudianтАУ

Ada lonceng dari Sunshine yang memperoleh nilai dua poin.

“Apa?” kata Draco dan Zabini kira-kira di saat yang sama; kepala mereka berputar. Tak satu pun yang terlihat terkena tembakan, dan seluruh pasukan Sunshine ada dan diperhitungkan. (Kecuali Parvati, yang ditembak oleh suatu pengkhianat yang masih belum diketahui di unit Padma; dan tentu saja Padma sudah menembak Parvati lagi untuk berjaga-jaga misalnya dia cuma berpura-pura, jadi itu bukan dia тАж .)

“Seorang pengkhianat Sunny di Chaos?” kata Zabini, terdengar bingung. “Tapi seluruh yang kutahu yang harusnya menyerang selama serangan Chaos pada SunshineтАУ”

“Tidak!” kata Padma dalam suatu nada pemahaman seketika. “Itu adalah Chaos yang mengeksekusi seorang mata-mata!”

“Apa?” kata Zabini. “Tapi kenapaтАУ”

Dan Draco memahaminya. Sialan! “Karena Potter berpikir kalau dia aman untuk seberapa pun dia mengalahkan Sunshine, tapi tidak tentang seberapa banyak dia mengalahkan kita! Jadi dia tak ingin kehilangan satu poin ketika dia mengeksekusi seorang pengkhianat! Perintah Jenderal! Jika kalian harus mengeksekusi seorang pengkhianat, panggil Sunshine lebih dulu! Dan jangan lupa untuk berganti lagi ke Dragon setelahnyaтАУ”

*

Granger: 253 Malfoy: 252 Potter: 252

Tubuh Longbottom mengambang dengan kacau menembus air, tangan dan kaki berantakan. Setelah Draco akhirnya berhasil memasukkan satu tembakan mereka semua menembaknya lagi hanya untuk memastikan.

Di dekatnya adalah Harry Potter, saat ini dilindungi oleh Bola Prismatik, melihat pada mereka semua dengan muram saat irisan terakhir bulan sabit perlahan menghilang, si suatu tempat yang jauh. Jika Longbottom berhasil menembak satu tentara lagi (Draco tahu Harry memikirkannya), jika kedua Chaotic berhasil bertahan sedikit lebih lama lagi, mereka mungkin akan menang тАж .

Setelah Draco membangun ulang formasi pasukannya dan menyerang lagi, pertempuran yang terjadi dan eksekusi mata-mata di dalam nama Sunshine sudah membuat Sunshine tepat satu poin di depan baik Dragon dan Chaos. Begitu Harry mulai melakukannya, Draco ditinggalkan dengan tanpa pilihan lain kecuali mengikuti.

Tapi sekarang mereka mendapati Jenderal Chaos kalah jumlah tiga banding satu, mereka yang selamat dari Dragon Army dan pengkhianat Sunny yang masih tersisa: Draco, dan Padma, dan Zabini.

Dan Draco, yang bukan orang bodoh, sudah memerintahkan Padma untuk mengambil tongkat sihir Zabini setelah Longbottom berhasil menembak Gregory dan gugur pada saatnya pada Draco. Si bocah memberikannya pandangan terhina, memberi tahu Draco kalau dia berhutang padanya atas ini, dan menyerahkannya.

Itu meninggalkan Draco dan Padma untuk menyingkirkan Jenderal Chaos.

“Aku pikir kau tak ingin menyerah?” kata Draco, tersenyum sama jahat dengan senyuman mana pun yang pernah dia arahkan pada Harry Potter.

“Tidur daripada menyerah!” teriak Jenderal Chaos.

“Hanya untuk kau tahu,” kata Draco, “Zabini tak benar-benar memiliki kakak perempuan untuk kau selamatkan dari para penindas Gryffindor. Tapi Zabini jelas memiliki seorang ibu yang tak mengizinkan para Muggleborn seperti Granger, dan aku menulis padanya beberapa catatan, dan menawari Zabini beberapa bantuanтАУtak ada yang melibatkan ayahku, hanya hal-hal yang aku bisa lakukan di sekolah. Dan ngomong-ngomong, ibu Zabini tak mengizinkan Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup, juga. Hanya untuk jaga-jaga misalnya kau masih mengira Zabini benar-benar ada di pihakmu.”

Wajah Harry bertambah makin suram.

Draco mengangkat tongkat sihir, dan mulai bernapas berirama, membangun kekuatan untuk Kutukan Bor Perusak. Bola Prismatik Granger nyaris sama kuat dengan milik Draco sekarang, dan Harry tak cukup lebih lemah, di mana kedua orang itu menemukan waktu?

“Lagann!” Draco berkata, menempatkan semua yang dia punya ke dalamnya, dan spiral hijau itu melesat dan perisai Harry hancur berantakan, dan nyaris pada saat yang samaтАУ

“Somnium!” kata Padma.

*

Granger: 253 Malfoy: 252 Potter: 254

Harry melepaskan napas panjang kelegaan, dan bukan karena dia tak perlu menahan Bola Prismatik lagi. Tangannya bergetar saat dia menurunkan tongkat sihirnya.

“Kau tahu,” kata Harry, “Aku sudah cukup cemas tadi untuk sesaat.”

Perintah Spesial Dua: Jika seorang pengkhianat Sunny sepertinya tidak benar-benar menembak kalian, berpura-puralah kena tembakan sesekali. Lebih pilih untuk mengincar Dragon daripada Sunny tapi silakan dan tembak Sunny jika kalian tak bisa menembak Dragon.

Perintah Spesial Tiga: Merlin berkata jangan menembak ke arah Blaise Zabini atau yang mana pun dari si kembar Patil.

Dengan seringai lebar, Parvati Patil mencabut tambalan hasil Transfigurasi dari lencana seragamnya, dan membiarkannya mengambang di air.

“Gryffindor untuk Chaos,” katanya, dan memberikan Zabini tongkatnya lagi.

“Terima kasih banyak,” kata Harry, dan mengangguk menyapu pada si gadis Gryffindor. “Dan Terima kasih untukmu juga,” menunduk pada Zabini. “Kau tahu, ketika kau mendatangiku dengan rencana itu, aku penasaran apakah kau brilian atau gila, dan aku memutuskan kalau kau adalah keduanya. Dan ngomong-ngomong,” kata Harry, sekarang berputar seolah berbicara dengan tubuh Draco, “Zabini memang memiliki seorang sepupuтАУ”

“Somnium,” kata suara Zabini.

*

Granger: 255 Malfoy: 252 Potter: 254

Dan tubuh Harry Potter mengambang menjauh, ekspresi terkejut dan ngeri dengan cepat mengendur ke dalam tidur.

“Kalau dipikir lagi,” kata Parvati riang, “buat itu Gryffindor untuk Sunshine.”

Dia mulai tertawa, lebih gembira daripada yang pernah dia rasakan dalam hidupnya, dia akhirnya berhasil membunuh dan menggantikan saudari kembarnya dan dia selalu ingin melakukan hal itu sedari dulu, dan ini adalah sempurna, itu semua sempurnaтАУ

тАУdan kemudian tongkat sihirnya berputar dalam suatu gerakan kilat tepat saat tongkat sihir Zabini berputar untuk mengarah padanya.

“Tunggu!” kata Zabini. “Jangan menembak, jangan melawan. Itu adalah sebuah perintah.”

“Apa?” kata Parvati.

“Maaf,” kata Zabini, terlihat tak benar-benar menyesal, “tapi aku tak bisa benar-benar yakin kau mendukung Sunshine. Jadi aku memerintahkanmu untuk membiarkanku menembakmu.”

“Tunggu dulu!” kata Parvati. “Kita hanya ada di depan Chaos hanya satu poin! Jika kau menembakku saat iniтАУ”

“Aku menembakmu dalam nama Dragon, tentu saja,” kata Zabini, sekarang terdengar sedikit superior. “Hanya karena kita menipu mereka untuk melakukannya, tak berarti itu tak bekerja untuk kita.”

Parvati memandangnya, matanya menyempit. “Jenderal Malfoy berkata kalau ibumu tak menyukai Hermione.”

“Aku kira,” kata Zabini, masih dengan seringai superior itu. “Tapi beberapa dari kita lebih bersedia dibanding Draco Malfoy untuk membuat orangtua jengkel.”

“Dan Harry Potter berkata kalau kau memiliki seorang sepupuтАУ”

“Tidak,” kata Zabini.

Parvati memandangnya, mencoba untuk berpikir, tapi dia tak benar-benar pandai dalam membuat rencana; Zabini berkata kalau rencananya adalah untuk diam-diam menjaga nilai dari Chaos dan Dragon seserupa mungkin sehingga mereka menggunakan nama Sunshine untuk menghukum pengkhianat mereka bukannya kehilangan bahkan satu poin pun, dan itu berhasil тАж tapi тАж dia memliki suatu perasaan kalau dia melewatkan sesuatu, dia bukan seorang Slytherin тАж .

“Kenapa bukan aku yang menembak kamu dalam nama Dragon?” kata Parvati.

“Karena aku berpangkat lebih tinggi darimu,” kata Zabini.

Parvati memiliki perasaan buruk tentang ini.

Dia memandangnya untuk waktu yang lama.

Dan kemudianтАУ

“SomniтАУ” Parvati mulai berkata, dan kemudian sadar kalau dia belum berkata untuk Dragon, dan dengan panik memotong dirinya sendiriтАУ

*

Granger: 255 Malfoy: 254 Potter: 254

“Hey, semuanya,” kata wajah Blaise Zabini dalam layar, terlihat cukup terhibur, “kukira semuanya berakhir padaku.”

Semua di pinggir danau, orang-orang menahan napas mereka.

Sunshine ada di depan Dragon dan Chaos tepat satu poin.

Blaise Zabini bisa menembak dirinya sendiri dalam nama entah Dragon atau Chaos, atau meninggalkan keadaan tetap seperti itu.

Suatu rentetan dentang lonceng yang menandakan bahwa menit-menit terakhir waktu sudah mulai habis.

Dan si Slytherin memberikan senyuman aneh, sinting, dan dengan santai memainkan tongkat sihirnya, kayu gelap yang nyaris terlihat di dalam air yang gelap.

“Kalian tahu,” kata suara Blaise Zabini, dalam nada seseorang yang sudah melatih kata-kata itu untuk beberapa waktu, “ini cuma suatu permainan, sungguh. Dan permainan memang seharusnya jadi menyenangkan. Jadi bagaimana jika aku melakukan apa pun yang aku mau?”

*Chapter 34*: Masalah Koordinasi, Bg 2

Minerva dan Dumbledore bersama-sama sudah menerapkan bakat gabungan mereka untuk memunculkan panggung besar yang mana Quirrell sekarang perlahan tertatih; itu adalah, pada intinya, kayu yang kukuh, tapi pada permukaan luarnya bersinar dengan gemerlapan marmer yang bertatahkan platinum dan bertabur permata dalam warna tiap Asrama. Baik dia ataupun Kepala Sekolah bukanlah Pendiri Hogwarts, tapi sihir itu hanya perlu bertahan beberapa jam. Minerva biasanya menikmati beberapa kesempatan ketika dia memiliki kesempatan untuk melelahkan dirinya sendiri dalam suatu Transfigurasi besar; dia harusnya menikmati banyak kesempatan-kesempatan kecil untuk membuat karya seni, dan suatu ilusi kemewahan; tapi kali ini dia melakukan pekerjaannya dengan perasaan mengerikan dari menggali kuburannya sendiri.

Tapi Minerva merasa sedikit lebih baik sekarang. Ada satu waktu singkat di mana ledakannya mungkin terjadi; tapi Dumbledore sudah berdiri dan bertepuk tangan dengan hangat, dan tak satu pun yang terbukti cukup bodoh untuk melakukan kerusuhan di depan sang Kepala Sekolah.

Dan suasana ledakan mentalnya sudah dengan cepat memudar ke dalam sentimen kolektif yang mana mungkin bisa dideskripsikan oleh frasa: Yang benar saja!

Blaise Zabini menembak dirinya sendiri dalam nama Sunshine, dan nilai terakhir adalah 254 lawan 254 lawan 254.

*

Di belakang panggung, menunggu untuk naik, tiga anak saling memelototi satu sama lain dalam amarah dan frustasi yang campur aduk. Dan tak membantu bahwa mereka masih lembab dari dikeluarkan dari danau, dan bahwa Mantra Penghangat sepertinya tak cukup membantu menebus udara tajam Desember, atau mungkin itu cuma suasana hati mereka.

“Cukup sudah,” kata Granger. “Aku sudah muak! Tak ada lagi pengkhianat!”

“Aku benar-benar sepakat dengamu, Nona Granger,” kata Draco dengan dingin. “Cukup itu cukup.”

“Dan apa yang kalian berdua ingin lakukan tentangnya?” bentak Harry Potter. “Profesor Quirrell sudah berkata kalau dia tidak akan melarang mata-mata!”

“Kita akan melarangnya untuk dia,” kata Draco dengan muram. Dia bahkan tak memahami apa yang dia maksud atas kata-kata itu saat dia mengucapkannya, tapi tindakan mengucapkannya seolah seperti mengkristalkan sebuah rencanaтАУ

*

Panggungnya sudah dibuat dengan cukup baik, paling tidak untuk struktur temporer; pembuatnya tidak terjatuh dalam perangkap yang biasa dengan menjadi terkesan oleh ilusi kekayaan mereka sendiri, dan mengetahui tentang arsitektur dan gaya visual. Dari tempat di mana Draco berdiri, di dalam tempat yang jelas-jelas untuknya berdiri, dengan para murid melihat dia berlingkaran cahaya dalam kilauan zamrud samar; dan Granger, berdiri di mana Draco dengan lembut mengisyaratkan padanya, akan diberi lingkaran cahaya safir. Sedangkan untuk Harry Potter, Draco tidak melihatnya sekarang.

Profesor Quirrell sudah тАж terbangun, atau apa pun itu yang dia lakukan; dan sedang bersandar pada podium platinum yang tak ada permata apa pun. Dengan seni menarik khalayak ramai yang nyata, sang Profesor Pertahanan dengan hati-hati menumpuk dan merapikan tiga amplop yang berisi tiga perkamen di mana ketiga jenderal sudah menuliskan permintaan-permintaan mereka itu, saat seluruh murid Hogwarts melihat, dan menunggu.

Akhirnya Profesor Quirrell melihat ke atas dari amplop-amplop itu. “Yah,” kata sang Profesor Pertahanan. “Ini memang merepotkan.”

Suatu tawa tertahan berlari di antara kerumunan, dengan suatu nada tajam.

“Aku kira kalian semua bertanya-tanya tentang apa yang akan kulakukan?” kata Profesor Quirrell. “Tak ada yang lain untuk itu; aku kira aku harus melakukan hal yang adil. Walau pertama-tama akan ada sebuah pidato kecil yang aku ingin sampaikan, dan bahkan sebelum itu, terlihat bagiku kalau Tn. Malfoy dan Nona Granger memiliki sesuatu yang ingin mereka bagi.”

Draco berkedip, dan kemudian dia dan Granger bertukar tatapan cepatтАУbolehkah aku?тАУya, silakanтАУdan Draco mengangkat suaranya.

“Jenderal Granger dan aku berdua ingin mengatakan,” kata Draco dalam suara paling formalnya, mengetahui kalau itu diperkeras dan didengar, “bahwa kami tak akan lagi menerima bantuan para pengkhianat. Dan jika, dalam pertempuran mana pun, kami menemukan kalau Potter menerima pengkhianat mana pun dari kedua bala tentara kami berdua, kami akan bergabung untuk menghancurkan dia.”

Dan Draco menembakkan sebuah tatapan yang dipenuhi kedengkian pada si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup. Rasakan itu, Jenderal Chaos!

“Aku sepakat sepenuhnya dengan Jenderal Malfoy,” kata Granger yang berdiri di sampingnya, suaranya jelas dan kuat. “Tak satu pun dari kami akan memakai pengkhianat, dan jika Jenderal Potter melakukan itu, kami akan menghapusnya dari medan pertempuran.”

Ada suatu bisik-bisik kaget dari para murid yang melihat.

“Sangat bagus,” kata Profesor Pertahanan mereka, tersenyum. “Itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kalian berdua, tapi kalian tetap harus diberi ucapan selamat karena berhasil memikirkannya sebelum jenderal-jenderal lainnya.”

Membutuhkan beberapa saat untuk semua ini mengendapтАУ

“Di masa depan, Tn. Malfoy, Nona Granger, sebelum kalian datang ke kantorku dengan permintaan apa pun, pikirkan apakah ada satu cara untuk kalian mencapainya tanpa bantuanku. Aku tidak akan mengurangi Quirrell poin dalam kesempatan ini, tapi kali berikutnya kalian boleh mengharapkan untuk kehilangan lima puluh penuh.” Profesor Quirrell mengenakan senyuman terhibur. “Dan apa kau ingin mengatakan sesuatu tentang itu, Tn. Potter?”

Pandangan Harry Potter pergi ke Granger, kemudian ke Draco. Wajahnya terlihat tenang; walau Draco yakin kalau terkendali adalah suatu kata yang lebih baik.

Akhirnya Harry Potter berbicara, suaranya datar. “Chaos Legion masih gembira untuk menerima pengkhianat. Sampai jumpa di medan perang.”

Draco tahu kalau keterkejutan terlihat pada wajahnya sendiri; ada gumaman heran dari para murid yang melihat, dan ketika Draco melihat pada baris depan dia melihat bahkan para Chaotic Harry terlihat tercengang.

Wajah Granger marah, dan menjadi makin marah. “Harry Potter,” katanya dalam nada tajam seolah dia mengira kalau dia adalah seorang guru, “apakah kau mencoba jadi menjengkelkan?”

“Aku jelas tidak,” kata Harry Potter dengan tenang. “Aku tak akan membuat kalian melakukannya tiap kali. Kalahkan aku sekali, dan aku akan tetap kalah. Tapi ancaman-ancaman tak selalu cukup, Jenderal Sunshine. Kalian tak memintaku untuk bergabung dengan kalian, tapi hanya mencoba untuk memaksakan kehendak kalian; dan sesekali kalian harus benar-benar mengalahkan musuhnya, untuk memaksakan kehendak kalian padanya. Kalian tahu, aku skeptis kalau Hermione Granger, bintang akademis paling terang di Hogwarts, dan Draco, anak Lucius, keturunan Keluarga Malfoy yang Terhormat dan Paling Tua, bisa bekerja sama untuk mengalahkan musuh bersama, Harry Potter.” Suatu senyuman terhibur melintasi wajah Harry Potter. “Mungkin aku akan melakukan apa yang Draco coba dengan Zabini, dan menulis sebuah surat pada Lucius Malfoy dan melihat apa yang dia pikirkan tentang itu.”

“Harry!” Granger tercekat, terlihat benar-benar terperangah, dan ada suara suara tercekat dari para penonton juga.

Draco mengendalikan kemarahan yang membanjirinya. Itu adalah suatu langkah bodoh di pihak Harry, mengatakan hal itu di depan publik. Jika Harry langsung melakukan itu, itu mungkin akan berhasil, Draco bahkan tak memikirkan tentang itu, tapi sekarang jika Ayah melakukannya itu akan terlihat seperti dia bermain ke dalam tangan HarryтАУ

“Jika kau pikir ayahku, Lord Malfoy, bisa dimanipulasi olehmu sebegitu mudah,” kata Draco dengan dingin, “kau akan menerima kejutan, Harry Potter.”

Dan Draco sadar saat kata-kata itu selesai meninggalkan mulutnya bahwa dia baru saja memojokkan ayahnya sendiri tepat di sudut, kurang lebih bahkan tanpa bermaksud melakukannya. Ayah mungkin tak akan menyukai ini, tidak sedikit pun, tapi sekarang akan mustahil untuknya mengatakan itu тАж . Draco akan perlu meminta maaf atas itu, itu adalah suatu kecelakaan murni, tapi adalah ganjil untuk berpikir kalau dia benar-benar melakukan itu.

“Kalau begitu silakan dan kalahkan sang Jenderal Chaos yang jahat,” kata Harry, masih terlihat terhibur. “Aku tak akan bisa menang melawan bala tentara kalian berduaтАУtidak jika kalian sungguh bekerja sama. Tapi aku penasaran jika misalnya aku bisa memecah kalian berdua sebelum itu.”

“Kau tidak akan, dan kami akan menghancurkanmu! kata Draco Malfoy.

Dan di sampingnya, Hermione Granger dengan tegas mengangguk.

“Yah,” kata Profesor Quirrell setelah kesunyian takjub memanjang untuk sesaat. “Itu bukanlah bagaimana aku berharap percakapan itu untuk berlangsung.” Sang Profesor Pertahanan memiliki ekspresi yang cukup tertarik di wajahnya. “Jujur, Tn. Potter, aku mengharapkanmu untuk mengakui secepatnya dan dengan satu senyuman, kemudian mengumumkan kalau kau sudah lama memahami pelajaran yang ingin kusampaikan tapi memutuskan tidak merusaknya untuk yang lain. Memang, aku sudah merencanakan pidatoku dengan menyesuaikan pada hal itu, Tn. Potter.”

Harry Potter hanya mengangkat bahu. “Maaf soal itu,” katanya, dan tak mengatakan apa pun lagi.

“Oh, jangan khawatir,” kata Profesor Quirrell. “Ini, juga, cukup cocok.”

Dan Profesor Quirrell berbalik dari ketiga anak itu, dan menegakkan diri di podium untuk berbicara pada seluruh kerumunan yang melihat; udara terhibur secara terpisah yang biasa dia tampilkan terjatuh seperti topeng yang terlepas, dan ketika dia berbicara lagi suaranya diperkeras lebih lantang dari yang sebelumnya.

“Jika bukan karena Harry Potter,” kata Profesor Quirrell, suaranya sejernih dan sedingin Desember, “Kau-Tahu-Siapa pasti akan menang.”

Kesunyiannya seketika, dan total.

*

“Jangan salah,” kata Profesor Quirrell. “Sang Pangeran Kegelapan memang menang. Ada makin sedikit dan makin sedikit Auror yang berani menghadapinya, mereka yang melawannya diburu. Satu Pangeran Kegelapan dan mungkin lima puluh Pelahap Maut menang melawan satu negara berisi ribuan. Itu melampaui menggelikan! “Tak ada nilai yang cukup rendah untukku menilai ketidakkompetenan itu!”

Ada kerutan dahi di wajah Kepala Sekolah Dumbledore; dan pada wajah-wajah penonton, kebingungan; dan kesunyian total terus berjalan.

“Apa kalian mengerti bagaimana itu terjadi? Kalian melihatnya hari ini. Aku mengizinkan pengkhianat, dan tak memberi para jenderal sarana untuk membatasi mereka. Kalian melihat hasilnya. Rencana-rencana cerdas dan pengkhianatan-pengkhianatan cerdas, sampai prajurit terakhir yang tersisa di medan pertempuran menembak dirinya sendiri! Kalian tak mungkin meragukan bahwa ketiga bala tentara itu akan bisa dikalahkan oleh musuh luar mana pun yang terpadu di dalam diri bala tentara itu sendiri.”

Profesor Quirrell bersandar maju di podium, suaranya dipenuhi intensitas suram. Tangan kanannya terjulur, jari-jari terbuka dan terbentang. “Perpecahan adalah kelemahan,” kata si Profesor Pertahanan. Tangannya tertutup menjadi kepalan kencang. “Kesatuan adalah kekuatan. Sang Pangeran Kegelapan memahami itu dengan baik, entah apa pun kebodohannya yang lain; dan dia memakai pemahaman itu untuk membuat satu penemuan sederhana yang membuatnya Pangeran Kegelapan yang paling mengerikan dalam sejarah. Orangtua kalian menghadapi satu Pangeran Kegelapan. Dan lima puluh Pelahap Maut yang membentuk kesatuan yang sempurna, mengetahui bahwa pelanggaran atas kesetiaan mereka akan dihukum dengan kematian, bahwa kelalaian atau ketidakkompetenan apa pun akan dihukum dengan kesakitan. Tak ada yang bisa melarikan dari genggaman Pangeran Kegelapan begitu mereka mengambil Tandanya. Dan para Pelahap Maut sepakat untuk menerima Tanda mengerikan itu karena mereka tahu begitu mereka mengambilnya, mereka akan disatukan, melawan suatu tanah yang terpecah. Satu Pangeran Kegelapan dan lima puluh Pelahap Maut akan mengalahkan seluruh negara, dengan kekuatan Tanda Kegelapan.”

Suara Profesor Quirrell suram dan keras. “Orangtua kalian bisa melawan dengan cara yang sama. Tapi mereka tidak. Ada seseorang yang bernama Yermy Wibble yang memanggil kepada negara untuk membentuk suatu draft, walau dia tidak memiliki cukup visi untuk mengusulkan Tanda Inggris. Yermy Wibble tahu apa yang akan terjadi padanya; dia berharap kalau kematiannya akan memberi inspirasi pada yang lain. Jadi sang Pangeran Kegelapan mengambil keluarganya untuk tambahannya. Kulit kosong mereka menginspirasi tak satu pun hal kecuali ketakutan, dan tak ada yang berani berbicara lagi. Dan orangtua kalian akan menghadapi konsekuensi sifat pengecut yang hina, jika bukan karena diselamatkan oleh bocah umur satu tahun.” Wajah Profesor Quirrell menunjukkan penghinaan penuh. “Seorang pengarang sandiwara akan menyebut itu suatu dei ex machina, karena mereka tak melakukan apa pun untuk layak menerima keselamatan mereka. Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut mungkin tak pantas untuk menang, tapi jangan meragukannya, orangtua kalian layak untuk kalah.”

Suara Profesor Pertahanan berdering bagai besi. “Dan ketahui ini: orangtua kalian tak belajar satu hal pun! Negara ini masih terbagi dan lemah! Berapa dekade sudah berlalu antara Grindelwald dan Kau-Tahu-Siapa? Apa kalian pikir kalian tidak akan melihat ancaman selnjutnya dalam masa hidup kalian sendiri? Apakah kalian akan mengulang kebodohan orangtua kalian, ketika kalian sudah melihat hasilnya dengan jelas dihamparkan di depan kalian hari ini? Karena aku bisa memberitahumu apa yang orangtua kalian akan lakukan, ketika hari-hari kegelapan tiba! Aku bisa memberi tahu kalian pelajaran apa yang sudah mereka pelajari! Mereka sudah belajar untuk bersembunyi seperti seorang pengecut dan tak melakukan apa pun selagi mereka menunggu untuk Harry Potter menyelamatkan mereka!”

Ada pandangan bertanya-tanya di mata Kepala Sekolah Dumbledore; dan para murid lain memandang ke arah Profesor Pertahanan mereka dengan heran dan kemarahan dan kekaguman.

Mata Profesor Quirrell sedingin suaranya saat ini. “Tandai ini, dan tandai sungguh-sungguh. Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut ingin menguasai negara ini, untuk menggenggamnya di dalam genggaman kejamnya selamanya. Tapi paling tidak dia ingin menguasai suatu negara yang hidup, bukan seonggok abu! Ada beberapa Pangeran Kegelapan yang gila, yang hanya ingin membuat dunia menjadi suatu onggokan kayu api pemakaman luas! Ada peperangan yang mana suatu negara berbaris melawan yang lain! Orangtua kalian nyaris kalah melawan setengah ratus, yang berpikir untuk mengambil alih negara ini hidup-hidup! Seberapa cepat mereka akan dihancurkan oleh suatu musuh yang lebih banyak dari mereka, suatu musuh yang tak peduli dengan kehancuran mereka? Ini aku ramalkan: Ketika ancaman berikutnya bangkit, Lucius Malfoy akan menyatakan kalau kalian harus mengikutinya atau musnah, bahwa satu-satunya harapan adalah untuk mempercayai kekejaman dan kekuatannya. Dan walau Lucius Malfoy sendiri mempercayainya, ini akan jadi sebuah kebohongan. Karena ketika sang Pangeran Kegelapan musnah, Lucius Malfoy tidak menyatukan Pelahap Maut, mereka diremukkan seketika, mereka berlari seperti anjing-anjing yang dicambuk dan saling mengkhianati satu sama lain! Lucius Malfoy tidak cukup kuat untuk menjadi Pangeran sejati, Kegelapan atau tidak.”

Kepalan Draco Malfoy terkepal putih, ada air mata di matanya, dan amarah, dan malu yang tak tertahankan.

“Tidak,” kata Profesor Quirrell, “aku tak berpikir kalau adalah Lucius Malfoy yang akan menyelamatkan kalian. Dan supaya jangan kalian berpikir kalau aku berbicara untuk kepentinganku sendiri, waktu akan membuatnya jelas dalam waktu dekat bahwa memang bukan seperti itu. Aku tak membuat rekomendasi untukmu, para muridku. Tapi aku berkata bahwa jika seluruh negara ingin menemukan satu pemimpin sekuat sang Pangeran Kegelapan, tapi terhormat dan murni, dan menerima Tandanya; maka mereka bisa menghancurkan Pangeran Kegelapan mana pun bagaikan seekor serangga, dan yang lain dari dunia sihir kita yang terbagi tak bisa mengancam mereka. Dan jika suatu musuh yang masih lebih besar bangkit melawan kita dalam suatu perang pemusnahan, maka hanya suatu dunia sihir yang bersatu yang bisa selamat.”

Ada suara-suara terkesiap, kebanyakan dari para Muggleborn; para murid di dalam jubah berpotongan hijau terlihat hanya kebingungan. Sekarang adalah Harry Potter yang kepalannya tergenggam ketat dan bergetar; dan Hermione Granger di sebelahnya marah dan cemas.

Sang Kepala Sekolah bangkit dari tempat duduknya, wajahnya sekarang tegang, masih belum mengatakan apa pun; tapi perintahnya jelas.

“Aku tak mengatakan ancaman apa yang akan datang,” kata Profesor Quirrell. “Tapi kalian tidak akan menjalani kehidupan kalian dalam kedamaian, tidak jika sejarah masa lalu dari dunia adalah sebuah petunjuk pada seluruh masa depannya. Dan jika kalian melakukan di masa depan seperti yang kalian sudah lihat pada ketiga bala tentara lakukan hari ini, jika kalian tak bisa menyingkirkan pertengkaran remeh kalian dan menerima Tanda satu pemimpin tunggal, maka jelas kalian mungkin berharap bahwa sang Pangeran Kegelapan hidup untuk memerintah kalian, dan menyesali hari di mana Harry Potter dilahirkanтАУ”

“Cukup!” teriak Albus Dumbledore.

Ada kesunyian.

Profesor Quirrell dengan perlahan memutar kepalanya untuk memandang tempat di mana Albus Dumbledore berdiri di dalam amarah sihirnya; mata mereka bertemu, dan suatu tekanan tanpa suara menekan bagai suatu beban di atas seluruh murid, saat mereka mendengarkan tak berani bergerak.

“Kau, juga, mengecewakan negara ini,” kata Profesor Quirrell. “Dan kau tahu bahayanya sama sepertiku.”

“Pidato-pidato macam itu tidak untuk telinga murid,” kata Albus Dumbledore dalam suara yang naik secara berbahaya. “Tidak juga untuk mulut seorang profesor!”

Dengan kering, kemudian, Profesor Quirrell berkata: “Ada banyak pidato yang dibuat untuk telinga-telinga dewasa, saat Pangeran Kegelapan bangkit. Dan para dewasa bertepuk tangan dan bersorak, dan pulang setelah menikmati hiburan hari mereka. Tapi aku akan menurutimu, Kepala Sekolah, dan tak membuat pidato-pidato lebih lanjut jika kau tidak menyukainya. Pelajaranku adalah sederhana. Aku akan terus tak melakukan apa pun tentang para pengkhianat, dan kita akan melihat apa yang para murid bisa lakukan untuk diri mereka tentang itu, ketika mereka tidak menunggu para profesor datang menyelamatkan mereka.”

Dan kemudian Profesor Quirrell berbalik ke arah para muridnya, dan mulutnya memelintir naik ke dalam seringai masam yang sepertinya memudarkan tekanan mengerikan itu bagaikan seorang dewa yang menghembus untuk mengusir awan-awan. “Tapi tolong baik-baiklah pada para pengkhianat sampai sekarang,” kata Profesor Quirrell. “Mereka cuma bersenang-senang.”

Ada tawa, walau itu adalah tawa cemas pada awalnya, dan kemudian sepertinya mulai membesar, saat Profesor Quirrell berdiri di sana tersenyum kecut dan beberapa dari suasana tegang terlepas dengan sendirinya.

*

Pikiran Draco masih berputar melalui ribuan pertanyaan dan suatu keadaan linglung ngeri, saat Profesor Quirrell bersiap-siap untuk membuka amplop-amplop di mana ketiganya sudah menuliskan permintaan-permintaan mereka.

Tak pernah terpikir oleh Draco sebelumnya bahwa Muggle yang bepergian ke bulan itu adalah sebuah ancaman yang lebih besar daripada ilmu sihir yang perlahan menurun, atau bahwa Ayah sudah membuktikan dirinya terlalu lemah untuk mencegah mereka.

Dan bahkan lebih aneh, implikasi yang jelas itu: Profesor Quirrell percaya kalau Harry bisa. Sang Profesor Pertahanan mengaku kalau tak membuat rekomendasi, tapi dia menyebutkan Harry Potter berulang kali di pidatonya; yang lain pasti sudah memikirkan hal yang sama seperti Draco.

Itu menggelikan. Si bocah yang menaburi kursi berbantal dengan kerlap-kerlip dan menyebutnya sebuah tahtaтАУ

Si bocah yang memandang Snape dan menang, bisik satu suara pengkhianat, bocah itu bisa tumbuh menjadi satu Pangeran yang cukup kuat untuk memerintah, cukup kuat untuk menyelamatkan kita semuaтАУ

Harry dibesarkan oleh Muggle! Dia sendiri bisa dibilang adalah seorang darah lumpur, dia tak akan bertarung melawan keluarga tirinyaтАУ

Dia mengenal ilmu mereka, rahasia-rahasia mereka dan metode-metode mereka; dia bisa mengambil seluruh sains Muggle dan memakainya melawan mereka, bersama kekuatan kita sendiri sebagai penyihir.

Tapi bagaimana jika dia menolak? Bagaimana jika dia terlalu lemah?

Kalau begitu, kata suara batin itu, itu haruslah kamu, bukan begitu, Draco Malfoy?

Dan kemudian ada suatu keheningan baru dari kerumunan, saat Profesor Quirrell membuka amplop pertama.

“Tn. Malfoy,” kata Profesor Quirrell, “permintaanmu adalah untuk тАж Slytherin memenangkan Piala Asrama.”

Ada jeda bingung dari para penonton yang melihat.

“Ya, Profesor,” kata Draco dalam suara jelas, mengetahui bahwa itu sekali lagi diperkeras. “Jika kau tak bisa melakukan itu, maka sesuatu yang lain untuk SlytherinтАУ”

“Aku tidak akan menghadiahi poin Asrama dengan tak adil,” kata Profesor Quirrell. Dia mengetuk satu pipi, terlihat merenung. “Yang membuat permintaanmu cukup sukar hingga jadi menarik. Apakah kau ingin mengatakan sesuatu tentang alasan kenapa, Tn. Malfoy?”

Draco berbalik dari sang Profesor Pertahanan, memandang keluar dari kerumunan dari hadapan latar belakang platinum dan zamrud itu. Tak semua Slytherin mendukung Dragon Army, ada faksi anti-Malfoy yang sudah mengungkapkan ketidakpuasan itu dengan mendukung sang Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup, atau bahkan Granger; dan faksi itu makin terdorong oleh apa yang sudah dilakukan oleh Zabini. Dia perlu mengingatkan mereka bahwa Slytherin artinya Malfoy dan Malfoy artinya SlytherinтАУ

“Tidak,” kata Draco. “Mereka Slytherin, mereka akan paham.”

Ada beberapa tawa dari para penonton, khususnya dalam Slytherin, bahkan beberapa murid yang akan menyebut diri mereka sendiri sebagai anti-Malfoy sesaat sebelumnya.

Sanjungan adalah suatu hal yang indah.

Draco berbalik untuk melihat Profesor Quirrell lagi, dan terkejut melihat pandangan malu pada wajah Granger.

“Dan untuk Nona Granger тАж .” kata Profesor Quirrell. Ada suara amplop yang dirobek. “Permintaanmu adalah untuk тАж Ravenclaw memenangkan Piala Asrama?”

Ada tawa yang cukup banyak dari para penonton, termasuk sebuah tawa kecil dari Draco. Dia tak berpikir Granger memainkan permainan itu.

“Yah, um,” kata Granger, terdengar seperti di seketika terbata-bata pada pidato yang sudah dihapalkan, “aku ingin mengatakan, kalau тАж .” Dia mengambil satu napas panjang. “Ada tentara-tentara dari tiap Asrama dalam bala tentaraku, dan aku tak bermaksud mengabaikan yang mana pun dari mereka. Tapi Asrama-Asrama masih diperhitungkan untuk sesuatu, juga. Adalah menyedihkan ketika para murid dalam Asrama yang sama saling mengutuk satu sama lain hanya karena mereka ada di dalam bala tentara yang berbeda. Orang-orang harus bisa mengandalkan siapapun di dalam Asrama mereka. Itulah kenapa Godric Gryffindor, dan Salazar Slytherin, dan Rowena Ravenclaw, dan Helga Hufflepuff membuat keempat Asrama Hogwarts pada awalnya. Aku adalah Jenderal dari Sunshine, tapi bahkan sebelum itu, akulah Hermione Granger dari Ravenclaw, dan aku bangga menjadi bagian dari suatu Asrama yang berumur delapan ratus tahun.”

“Dikatakan dengan baik, Nona Granger!” kata suara menggema Dumbledore.

Harry Potter mengerutkan dahi, dan sesuatu menggelitik di batas kesadaran Draco.

“Sebuah sentimen yang menarik, Nona Granger,” kata Profesor Quirrell. “Tapi ada beberapa waktu ketika adalah baik bagi seorang Slytherin untuk memiliki teman di Ravenclaw, atau bagi seorang Gryffindor untuk memiliki teman di Hufflepuff. Tentunya akan jadi yang terbaik jika kamu bisa mengandalkan baik teman-temanmu di Asramamu, dan juga teman-temanmu di bala tentaramu?”

Mata Granger tersentak sesaat menuju para murid dan para guru yang mengawasi, dan dia tak mengatakan apa pun.

Profesor Quirrell mengangguk seolah untuk dirinya sendiri, dan kemudian berputar balik menuju podium, dan mengambil dan merobek amplop terakhir. Di samping Draco, Harry Potter dengan jelas terlihat menjadi tegang saat sang Profesor Pertahanan mengambil perkamennya. “Dan Tn. Potter meminta untukтАУ”

Ada suatu jeda saat Profesor Quirrell melihat ke perkamen itu.

Kemudian, tanpa perubahan ekspresi apa pun pada wajah Profesor Quirrell, lembaran perkamennya menyala dalam api, dan terbakar dengan satu api singkat, tajam yang meninggalkan hanya debu hitam melayang terpercik jatuh dari tangannya.

“Tolong batasi dirimu sendiri ke dalam hal yang mungkin, Tn. Potter,” kata Profesor Quirrell, terdengar benar-benar sangat kering.

Ada satu jeda yang panjang; Harry, berdiri di samping Draco, terlihat cukup tergoncang.

Apa dalam nama Merlin yang sudah dia minta?

“Aku jelas harap,” kata Profesor Quirrell, “kalau kamu menyiapkan permintaan lain, jika aku tak mengabulkan yang itu.”

Ada jeda lain.

Harry mengambil satu napas panjang. “Aku tidak menyiapkannya,” katanya, “tapi aku sudah memikirkan yang lain.” Harry Potter berputar untuk memandang ke arah para penonton, dan suaranya tegas saat dia berbicara. “Orang-orang takut terhadap para pengkhianat karena kerusakan yang dilakukan oleh si pengkhianat secara langsung, para prajurit yang mereka tembak atau rahasia yang mereka katakan. Tapi itu hanyalah bagian dari bahaya. Apa yang orang-orang lakukan karena mereka takut terhadap para pengkhianat juga memiliki harga yang harus dibayar oleh mereka. Aku memakai strategi itu hari ini melawan Sunshine dan Dragon. Aku tak memberi tahu pada para pengkhianatku untuk membuat sebanyak mungkin kerusakan nyata. Aku mengatakan pada mereka untuk bertindak dalam suatu cara yang akan membuat ketidakpercayaan dan kebingungan paling banyak, dan buat para jenderal melakukan hal yang paling merugikan untuk dicoba dan menghentikan mereka dari melakukan hal itu lagi. Ketika hanya ada sedikit pengkhianat dan seluruh negara melawan mereka, adalah masuk akal kalau apa yang sedikit pengkhianat lakukan mungkin lebih sedikit merusak daripada apa yang seluruh negara lakukan untuk menghentikan mereka, bahwa penyembuhnya mungkin lebih buruk daripada penyakitnyaтАУ”

“Tn. Potter,” kata sang Profesor Pertahanan, suaranya seketika memotong, “pelajaran dari sejarah adalah bahwa kau sederhananya salah. Generasi orangtuamu melakukan terlalu sedikit untuk menyatukan diri mereka sendiri, bukan terlalu banyak! Seluruh negara ini nyaris jatuh, Tn. Potter, walau kau tidak ada di sana untuk melihatnya. Aku sarankan supaya kamu menanyakan teman-teman sekamarmu di Ravenclaw berapa banyak dari mereka yang sudah kehilangan keluarga pada sang Pangeran Kegelapan. Atau jika kamu memang lebih bijak, jangan bertanya! Apakah kau memiliki permintaan untuk disampaikan, Tn. Potter?”

“Jika anda tak keberatan,” kata suara lembut Albus Dumbledore, “Aku ingin mendengar apa yang Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup ingin katakan. Dia memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan kita berdua dalam menghentikan perang.”

Beberapa orang tertawa, tapi tak banyak.

Pandangan Harry Potter bergerak ke arah Dumbledore, dan dia mempertimbangkan untuk sesaat. “Aku tak berkata kalau anda salah, Profesor Quirrell. Dalam perang terakhir, orang-orang tak bertindak bersama, dan seluruh negara nyaris jatuh kepada beberapa puluh penyerang, dan ya, itu mengenaskan. Dan jika kami membuat kesalahan yang sama, ya, itu akan jadi lebih mengenaskan. Tapi kamu tak pernah memerangi pertempuran yang sama dua kali. Dan masalahnya adalah, musuh juga diizinkan untuk jadi pintar. Jika kau terpecah kau rentan di satu cara; tapi ketika kau mencoba untuk menyatu, maka kau menghadapi resiko lain, dan harga-harga yang lain, dan musuh akan mencoba mengambil keuntungan dari itu, juga. Kau tak bisa berhenti berpikir hanya pada satu tingkat permainan.”

“Kesederhanaan juga memiliki banyak hal yang bisa dihargai, Tn. Potter,” kata suara kering sang Profesor Pertahanan. “Aku jelas berharap kalau kamu sudah mempelajari sesuatu pada hari ini tentang bahaya strategi-strategi yang lebih rumit daripada menyatukan orang-orangmu dan menyerang musuhmu. Dan jika semua ini tidak terikat ke dalam permohonanmu entah bagaimana, aku akan cukup jengkel.”

“Ya,” kata Harry Potter, “adalah cukup sulit untuk membuat suatu permintaan untuk menyimbolkan harga dari persatuan. Tapi masalah dari bertindak bersama bukan hanya untuk peperangan, itu adalah sesuatu yang kita harus pecahkan di seluruh kehidupan kita, setiap hari. Jika semua orang berkoordinasi memakai peraturan yang sama, dan peraturannya adalah peraturan bodoh, maka jika satu orang memutuskan untuk melakukan hal yang berbeda, mereka melanggar aturan. Tapi jika semua orang memutuskan untuk melakukan hal yang berbeda, mereka bisa. Itu adalah masalah yang tepat sama dari semua orang perlu bertindak bersama. Tapi untuk orang yang pertama berbicara, itu terasa seolah mereka bertindak melawan kerumunan. Dan jika kau berpikir kalau satu-satunya hal penting adalah bahwa orang-orang harus selalu bersatu, maka kau tak akan pernah merubah permainannya, tak peduli seberapa bodoh peraturannya. Jadi permintaanku sendiri, untuk menyimbolkan apa yang terjadi ketika orang-orang bersatu di arah yang salah, adalah bahwa di Hogwarts kita harus memainkan Quidditch tanpa Snitch.”

“APA?” teriak ratusan suara di kerumunan, saat rahang Draco terjatuh.

“Snitchnya merusak keseluruhan permainan,” kata Harry Potter. “Semua yang pemain-pemain lain lakukan akan berakhir jadi tak relevan. Akan jadi amat sangat lebih masuk akal untuk sekadar membeli satu penunjuk waktu. Itu adalah salah satu hal-hal yang luar biasa bodoh yang kau tak sadari hanya karena kau tumbuh besar bersamanya, bahwa orang-orang hanya melakukan karena semua orang lain melakukannyaтАУ”

Tapi di titik itu suara Harry Potter tak bisa lagi didengar, karena kerusuhan sudah dimulai.

*

Kerusuhannya berakhir sekitar lima belas detik kemudian, setelah satu semburan api raksasa meluncur dari menara tertinggi Hogwarts pada suara ratusan guntur. Draco tak tahu kalau Dumbledore bisa melakukan itu.

Para murid duduk lagi sangat hati-hati dan dengan diam.

Profesor Quirrell tertawa, tanpa jeda. “Ya sudah, Tn. Potter. Kehendakmu akan terkabul.” Sang Profesor Pertahanan memberi jeda dengan sengaja. “Tentu saja, aku hanya menjanjikan satu rencana licik. Dan itulah yang kalian bertiga akan dapatkan.”

Draco sudah setengah mengharapkan kata-kata tadi, tapi sekarang mereka masih datang sebagai suatu kejutan; Draco bertukar pandangan cepat dengan Granger, mereka memang jelas akan menjadi sekutu tapi permintaan mereka adalah bertentangan secara langsungтАУ

“Maksudmu,” kata Harry, “kami harus sepakat atas satu permintaan?”

“Oh, itu akan terlalu jauh menuntut,” kata Profesor Quirrell. “Kalian bertiga tak memiliki musuh bersama, bukan begitu?”

Dan untuk satu saat singkat, sebegitu cepat hingga Draco mengira dia mungkin cuma membayangkannya, mata sang Profesor Pertahanan tersentak ke arah Dumbledore.

“Tidak,” kata Profesor Quirrell, “maksudku adalah bahwa aku akan mengabulkan ketiga permintaan memakai satu rencana.”

Ada kesunyian bingung.

“Kau tak bisa melakukan itu,” kata Harry datar dari sebelah Draco. “Aku bahkan tak bisa melakukan itu. Dua dari permintaan-permintaan itu saling tak kompatibel. Itu secara logis mustahilтАУ” dan kemudian Harry memotong dirinya sendiri.

“Kau beberapa tahun terlalu muda untuk memberitahuku apa yang tak bisa kulakukan, Tn. Potter,” kata Profesor Quirrell, dengan senyum kering singkat.

Kemudian sang Profesor Pertahanan berputar kembali pada para murid yang menyaksikan. “Jujur, aku tak memiliki keyakinan dalam kemampuan kalian untuk mempelajari pelajaran hari ini. Pulanglah, dan nikmati waktu kalian bersama keluarga kalian, atau apa yang tersisa dari mereka, selagi mereka masih hidup. Keluargaku sendiri sudah lama mati di tangan sang Pangeran Kegelapan. Aku akan berjumpa dengan kalian semua ketika kelas-kelas dilanjutkan.”

Dalam kesunyian kehilangan kata-kata yang dihasilkannya, Profesor Quirrell sudah berbalik untuk turun dari panggung, Draco mendengar sang Profesor Pertahana berkata, dengan tenang dan tak lagi diperkeras, “Tapi denganmu, Tn. Potter, aku ingin berbicara sekarang.”

*Chapter 35*: Masalah Koordinasi, Bg 3

Mereka sudah pergi ke kantor Profesor Pertahanan, dan Profesor Quirrell sudah menyegel pintunya sebelum dia bersandar di kursinya dan berbicara.

Suara sang Profesor Pertahanan sangat tenang, dan itu menggentarkan Harry lebih daripada jika Profesor Quirrell berteriak.

“Aku mencoba,” kata Profesor Quirrell dengan tenang, “untuk membuat suatu kelonggaran atas kenyataan bahwa kau muda. Bahwa aku sendiri, di umur yang sama, adalah seorang bodoh yang luar biasa. Kau berbicara dengan gaya dewasa dan mencampuri permainan dewasa, dan sesekali aku lupa bahwa kau hanya tukang ikut campur. Aku harap, Tn. Potter, bahwa ikut campur kekanakanmu tidak baru saja membunuhmu, menghancurkan negaramu, dan mambuatmu kalah pada perang selanjutnya.”

Adalah sangat sukar untuk Harry mengendalikan pernapasannya. “Profesor Quirrell, aku mengatakan jauh lebih sedikit dari yang ingin kukatakan, tapi aku harus mengatakan sesuatu. Proposalmu itu sangat mengkhawatirkan untuk siapapun yang memiliki sedikit saja pengenalan atas sejarah Muggle selama abad terakhir. Fascist Italia, beberapa orang yang sangat jahat, memperoleh nama mereka dari fasces, sejumlah tongkat yang terikat bersama untuk menyimbolkan gagasan bahwa persatuan adalah kekuatanтАУ”

“Jadi para fascist italia jahat percaya kalau persatuan itu lebih kuat daripada perpecahan,” kata Profesor Quirrell. Ketajaman mulai meresap ke dalam suaranya. “Mungkin mereka juga percaya kalau langit itu biru, dan mendukung suatu kebijakan untuk tak menjatuhkan batu ke atas kepalamu.”

Kebodohan terbalik bukanlah kecerdasan; orang paling bodoh di dunia bisa jadi berkata kalau matahari itu bersinar, tapi itu tak membuatnya jadi gelap тАж . “Baiklah, kau benar, itu adalah suatu argumen ad hominem, itu tak salah karena fascist yang melakukannya. Tapi Profesor Quirrell, kau tak bisa membuat semua orang di suatu negara untuk menerima Tanda dari satu diktator! Itu adalah satu titik kegagalan! Lihat, aku akan menjabarkannya dengan cara ini. Misal musuh hanya melakukan Imperius atas siapapun yang mengendalikan TandanyaтАУ”

“Penyihir kuat tidak sebegitu mudah untuk terkena Imperius,” kata Profesor Quirrell dengan kering. “Dan jika kau tak bisa menemukan pemimpin yang layak, kau dalam keadaan apa pun sudah ditakdirkan binasa. Tapi pemimpin-pemimpin yang layak memang ada; pertanyaannya adalah apakah orang-orang harus mengikuti mereka.”

Harry menggarukkan tangannya melewati rambutnya dalam frustasi. Dia ingin meminta jeda waktu dan membuat Profesor Quirrell membaca The Rise and Fall of the Third Reich dan kemudian memulai percakapan ini dari awal lagi. “Aku tak berpikir bahwa jika aku mengusulkan demokrasi sabagai suatu bentuk pemerintahan yang lebih baik daripada kediktatoranтАУ”

“Aku paham,” kata Profesor Quirrell. Matanya menutup sesaat, kemudian membuka. “Tn. Potter, kebodohan Quidditch terlihat transparan bagimu karena kamu tidak tumbuh besar dengan memuja permainan itu. Jika kamu tak pernah mendengar tentang pemilihan umum, Tn. Potter, dan kamu hanya melihat yang ada di sana, apa yang kau lihat tak akan membuatmu terkesan. Lihat Menteri Sihir kita yang terpilih. Apakah dia yang terbijak, yang terkuat, yang terbesar di negara kita? Tidak; dia adalah seorang tolol yang dimiliki hanya oleh honor dari Lucius Malfoy. Para penyihir pergi ke tempat pemilihan dan memilih antara Cornelius Fudge dan Tania Leach, yang saling bertanding dalam suatu kontes besar dan menghibur setelah Daily Prophet, yang juga dikendalikan Lucius Malfoy, memutuskan bahwa mereka adalah satu-satunya kandidat yang serius. Bahwa Cornelius Fudge benar-benar terpilih sebagai pemimpin terbaik yang bisa ditawarkan oleh negara kita bukanlah suatu usulan yang siapapun bisa katakan dengan wajah serius. Dan memang tak berbeda di dunia Muggle, dari apa yang sudah aku dengar dan lihat; surat kabar Muggle yang terakhir aku baca menyebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat yang lalu adalah seorang pensiunan aktor. Jika kau tidak dewasa dengan pemilihan umum, Tn. Potter, mereka akan sama transparan menggelikannya untukmu sama seperti Quidditch.”

Harry duduk di sana dengan mulutnya terbuka, berjuang mencari kata-kata. “Tujuan dari pemilihan umum bukanlah untuk menghasilkan pemimpin tunggal terbaik, itu adalah untuk menjaga politisi cukup takut terhadap para pemegang suara hingga mereka tidak menjadi benar-benar jahat seperti yang dilakukan para diktatorтАУ”

“Perang terakhir, Tn. Potter, diperangi antara sang Pangeran Kegelapan dan Dumbledore. Dan meski Dumbledore adalah seorang pemimpin yang tak sempurna yang kalah perang, adalah menggelikan untuk mengatakan bahwa Menteri Sihir mana pun yang terpilih selama periode itu bisa menggantikan tempat Dumbledore! Kekuatan mengalir dari penyihir kuat dan para pengikutnya, bukan dari pemilihan dan para bodoh yang mereka pilih. Itu adalah pelajaran dari sejarah Inggris sihir baru-baru ini; dan aku ragu kalau perang berikutnya akan mengajarimu suatu pelajaran yang berbeda. Jika kau selamat dari itu, Tn. Potter, yang kau tak akan kecuali kau meninggalkan ilusi entusias masa kecil itu!”

“Jika kau pikir tidak ada bahaya di jalur tindakan yang kau dukung itu,” kata Harry, dan tak peduli semua suaranya makin bertambah tajam, “maka itu, juga adalah entusiasme kekanak-kanakan.”

Harry memandang suram ke dalam mata Profesor Quirrell, yang menatap balik tanpa berkedip.

“Bahaya-bahaya macam itu,” kata Profesor Quirrell dengan dingin, “adalah untuk didiskusikan di dalam kantor seperti ini, bukan di dalam pidato. Para bodoh yang memilih Cornelius Fudge tidak tertarik dalam kerumitan dan kewaspadaan. Persembahkan pada mereka dengan apa pun yang lebih bernuansa daripada sorak-sorai menyenangkan, dan kau akan menghadapi perangmu sendirian. Itu, Tn. Potter, adalah kesalahan kekanak-kanakanmu, yang Draco Malfoy tak akan pernah lakukan bahkan ketika dia berumur delapan tahun. Itu harusnya jelas bahkan untukmu hingga kamu harusnya tetap diam, dan berunding denganku dahulu, tidak mengutarakan kekhawatiranmu di depan keramaian!”

“Aku bukan teman Albus Dumbledore,” kata Harry, suatu dingin di suaranya untuk menyamai suara Profesor Quirrell. “Tapi dia bukan anak-anak, dan dia sepertinya tak berpikir kalau kekhawatiranku ini kekanak-kanakan, atau bahwa aku harus menunggu untuk mengutarakannya.”

“Oh,” kata Profesor Quirrell, “jadi kau mengambil petunjuk dari sang Kepala Sekolah sekarang, ya?” dan berdiri dari belakang mejanya.

*

Ketika Blaise memutar belokan pada jalan menuju kantor, dia melihat bahwa Profesor Quirrell sudah bersandar di dinding.

“Blaise Zabini,” kata sang Profesor Pertahanan, menegakkan diri; matanya terlihat bagai batu-batu gelap di dalam wajahnya, dan suaranya mengirimkan getaran ketakutan ke tulang punggung Blaise.

Dia tak bisa melakukan apa pun terhadapku, aku hanya perlu mengingat ituтАУ

“Aku percaya,” kata Profesor Quirrell, dalam suara jelas, dingin, “bahwa aku sudah menebak nama dari atasanmu. Tapi aku ingin mendengarnya dari bibirmu sendiri, dan beri tahu padaku juga harga yang sudah membelimu.”

Blaise tahu kalau dia berkeringat di bawah jubahnya, dan bahwa kelembaban sudah terlihat di keningnya. “Aku memperoleh suatu kesempatan untuk menunjukkan bahwa aku lebih baik daripada seluruh tiga jenderal, dan aku mengambilnya. Banyak orang yang membenciku sekarang, tapi juga ada banyak Slytherin yang akan mencintaiku karenanya. Apa yang membuatmu berpikir akuтАУ”

“Kau tidak membuat rencana dari pertempuran hari ini, Tn. Zabini. Beri tahu aku siapa yang melakukannya.”

Blaise menelan keras. “Yah тАж maksudku, dalam keadaan itu тАж maka kau sudah mengetahui siapa yang melakukannya, benar? Satu-satunya yang segila itu adalah Dumbledore. Dan dia akan melindungiku jika kau mencoba untuk melakukan apa pun.”

“Memang. Beri tahu aku harganya.” Mata sang Profesor Pertahanan masih keras.

“Itu adalah sepupuku Kimberly,” kata Blaise, menelan lagi dan mencoba mengendalikan suaranya. “Dia itu nyata, dan dia memang benar-benar ditindas, Potter memastikan hal itu, dia tidak bodoh. Hanya Dumbledore berkata bahwa dia sedikit mendorong para penindas untuk melakukannya, hanya untuk rencananya, dan jika aku bekerja untuk dia Kimberly akan aman setelahnya, tapi jika aku memang berjalan dengan Potter, ada lebih banyak masalah yang bisa mendatangi Kimberly!”

Profesor Quirrell diam untuk waktu yang lama.

“Aku mengerti,” kata Profesor Quirrell, suaranya sekarang jauh lebih lembut. “Tn. Zabini, misal kejadian seperti itu terjadi lagi, kau boleh menghubungiku langsung. Aku memiliki caraku sendiri untuk melindungi temanku. Sekarang, pertanyaan terakhir: Bahkan dengan seluruh kekuatan yang kau ambil ke dalam tanganmu, memaksakan suatu keadaan seri akan sulit. Apakah Dumbledore menginstruksikanmu atas siapa yang harus menang dalam keadaan lainnya?”

“Sunshine,” kata Blaise.

Profesor Quirrell mengangguk. “Seperti yang sudah kuduga.” Si Profesor Pertahanan menghela napas. “Dalam karir masa depanmu, Tn. Zabini, aku tak menyarankan mencoba rencana apa pun yang serumit itu. Mereka memiliki kecenderungan untuk gagal.”

“Um, aku mengatakan itu pada sang Kepala Sekolah, sebenarnya,” kata Blaise, “dan dia berkata bahwa itulah kenapa adalah penting untuk memiliki lebih dari satu rencana yang berjalan pada satu waktu.”

Profesor Quirrell menyekakan tangan yang lelah melewati keningnya. “Memang sesuatu yang mengherankan sang Pangeran Kegelapan tak jadi gila dari bertarung melawan dia. Kau boleh pergi pada pertemuanmu dengan sang Kepala Sekolah, Tn. Zabini. Aku tak akan mengatakan apa pun tentang ini, tapi jika sang Kepala Sekolah entah bagaimana mengetahui kalau kita sudah berbicara, ingat tentang tawaran yang kuberi untuk menyediakanmu perlindungan yang aku bisa. Kau boleh pergi.”

Blaise tak menunggu untuk kata lain lagi, hanya berputar dan pergi.

*

Profesor Quirrell menunggu untuk suatu waktu, dan kemudian berkata, “Silakan, Tn. Potter.”

Harry membuka Jubah Gaib dari kepalanya dan menjejalkannya ke kantongnya. Dia bergetar dengan sebegitu banyak amarah dia nyaris tak bisa berkata. “Dia apa? Dia melakukan apa?”

“Kau harusnya bisa menyimpulkannya sendiri, Tn. Potter,” Profesor Quirrell berkata ringan. “Kau harus belajar untuk memburamkan pandanganmu sampai kamu bisa melihat hutannya terhalangi oleh pepohonan. Siapapun yang mendengar cerita-cerita tentangmu, dan yang tidak tahu bahwa kau adalah Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup yang misterius, bisa dengan mudah menyimpulkan pemilikanmu atas jubah penghilang. Melangkah mundur dari kejadian-kejadian ini, buramkan seluruh detilnya, dan apa yang kita amati? Ada suatu rivalitas yang besar di antara para murid, dan kompetisi mereka berakhir dengan keadaan seri sempurna. Hal-hal macam itu hanya terjadi dalam cerita-cerita, Tn. Potter, dan ada satu orang di dalam sekolah ini yang memiliki pola pikir cerita. Ada suatu rencana aneh dan rumit, yang kamu harusnya sudah sadari adalah sesuatu yang bukan merupakan karakteristik Slytherin muda yang kamu hadapi. Tapi ada seseorang di sekolah ini yang berurusan dengan rencana-rencana yang serumit itu, dan namanya bukanlah Zabini. Dan aku sudah memperingatkanmu bahwa ada seorang agen quadruple; kamu tahu kalau Zabini paling tidak adalah seorang agen triple, dan kau harusnya bisa menebak dengan kemungkinan tinggi kalau agen itu adalah dia. Tidak, aku tidak akan menyatakan bahwa pertempuran itu tidak sah. Kalian bertiga gagal dalam tesnya, dan kalah pada musuh bersama kalian.”

Harry tak peduli tentang tes di titik ini. “Dumbledore memeras Zabini dengan mengancam sepupunya? Hanya untuk membuat pertempuran kita berakhir seri? Kenapa?”

Profesor Quirrell memberi suatu tawa murung. “Mungkin sang Kepala Sekolah berpikir kalau rivalitas tersebut adalah baik untuk pahlawan peliharaannya dan ingin melihatnya dilanjutkan. Untuk kebaikan yang lebih besar, kau paham. Atau mungkin sederhananya dia memang gila. Kau lihat, Tn. Potter, semua orang tahu kalau kegilaan Dumbledore adalah sebuah topeng, bahwa dia orang waras yang berpura-pura menjadi gila. Mereka merasa angkuh atas pemahaman cerdas itu, dan mengetahui penjelasan dari rahasianya, mereka berhenti mencari. Tak pernah terpikir oleh mereka bahwa adalah juga mungkin untuk memiliki suatu topeng di balik topeng, untuk seorang gila berpura-pura jadi waras yang berpura-pura gila. Dan aku takut, Tn. Potter, bahwa aku memiliki urusan mendesak di tempat lain, dan harus pergi; tapi aku harus dengan sangat menasihatimu untuk tak mengambil petunjukmu dari Albus Dumbledore selagi memerangi suatu pertempuran. Sampai nanti, Tn. Potter.”

Dan sang Profesor Pertahanan memiringkan kepalanya dengan suatu ironi, dan kemudian melangkah pergi ke arah yang sama dengan larinya Zabini, selagi Harry masih berdiri dalam keterkejutan mulut terbuka.

*

Kelanjutan: Harry Potter.

Setelah perlahan tertatih ke arah kamar Ravenclawnya, mata tak melihat dinding, lukisan, atau murid lain; dia terus naik tangga dan turun jalan landai tanpa bertambah pelan, bertambah cepat, atau memperhatikan di mana dia menginjak.

Membutuhkan lebih dari semenit untuknya setelah kepergian Profesor Quirrell untuk menyadari bahwa satu-satunya sumber informasi tentang keterlibatan Dumbledore adalah (a) Blaise Zabini, Harry harus jadi seorang idiot melongo absolut untuk mempercayai lagi, dan (b) Profesor Quirrell, yang bisa dengan mudah memalsukan suatu rencana dalam gaya Dumbledore, dan yang mungkin juga berpikir bahwa suatu rivalitas murid yang kecil adalah hal yang baik; dan yang sudah, jika kamu melangkah mundur dan memburamkan detilnya, baru saja mengusulkan untuk merubah negara ini menjadi suatu kediktatoran sihir.

Dan adalah juga mungkin kalau Dumbledore memang orang di belakang Zabini, dan bahwa Profesor Quirrell sudah dengan tulus mencoba untuk memerangi Tanda Kegelapan dengan cara yang sama, dan mencoba mencegah pengulangan suatu pergelaran yang menurutnya mengenaskan. Mencoba untuk memastikan kalau Harry tak berakhir bertarung dengan sang Pangeran Kegelapan sendirian, selagi orang lain bersembunyi, ketakutan, mencoba untuk tetap di luar garis tembak, menunggu Harry menyelamatkan mereka.

Tapi kenyataannya adalah тАж .

Yah тАж .

Harry bisa dibilang tak masalah dengan itu.

Itu memang, dia tahu, hal-hal yang harusnya membuat para pahlawan jadi penuh kebencian dan pahit.

Persetan dengan itu. Harry malah sangat mendukung semua orang lain tetap jauh dari bahaya selagi sang Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup mengalahkan sang Pangeran Kegelapan sendirian, plus atau minus sejumlah kecil rekan. Jika konflik berikutnya dengan sang Pangeran Kegelapan sampai ke titik Perang Dunia Sihir Kedua yang membunuh banyak orang dan melibatkan seluruh negara, itu artinya Harry sudah gagal.

Dan jika setelahnya suatu perang becah di antara para penyihir dan Muggle, tak peduli siapa yang menang, Harry akan sudah gagal dengan membiarkannya sampai sejauh itu. Lagipula, siapa bilang beragam masyarakat tak bisa berpadu dengan damai ketika kerahasiaan itu runtuh tak terelakkan? (Walau Harry bisa mendengar suara kering Profesor Quirrell di dalam pikirannya, menanyakan apakah dia itu tolol, dan mengatakan seluruh hal-hal yang sudah jelas тАж .) Dan jika para penyihir dan Muggle tak bisa hidup dalam damai, maka Harry akan menggabungkan sihir dan sains dan mencari tahu bagaimana cara mengevakuasi seluruh penyihir ke Mars atau entah ke mana, bukannya membiarkan terjadi suatu perang.

Karena jika memang berakhir pada suatu perang penghancuran тАж .

Itu adalah hal yang Profesor Quirrell belum sadari, satu pertanyaan yang paling penting yang dia lupa tanyakan pada jenderal mudanya.

Alasan sebenarnya kenapa Harry tak memiliki niat untuk didesak supaya mendukung suatu Tanda Cahaya, tak peduli seberapa banyak itu akan membantunya melawan sang Pangeran Kegelapan.

Satu Pangeran Kegelapan dan lima puluh pengikut dengan Tanda sudah jadi bahaya untuk seluruh Inggris sihir.

Jika seluruh Inggris menerima Tanda seorang pemimpin kuat, mereka akan jadi bahaya untuk seluruh dunia magis.

Dan jika seluruh dunia magis menerima satu Tanda tunggal, mereka akan jadi bahaya untuk sisa umat manusia.

Tak ada yang benar-benar tahu berapa banyak penyihir yang ada di dunia. Dia sudah melakukan beberapa estimasi dengan Hermione dan sampai pada suatu angka di dalam jarak kasar sekitar satu juta.

Tapi ada enam milyar Muggle.

Jika semua berakhir pada suatu perang penghabisan тАж .

Profesor Quirrell sudah lupa menanyakan Harry sisi mana yang akan dia lindungi.

Suatu peradaban ilmiah, menggapai ke luar, melihat ke atas, mengetahui bahwa adalah takdir mereka untuk menjangkau bintang-bintang.

Dan suatu peradaban magis, perlahan memudar saat pengetahuan menghilang, masih diperintah oleh para bangsawan yang memandang para Muggle tak sepenuhnya manusia.

Itu adalah perasaan sedih yang teramat sangat, tapi satu yang tak mengisyaratkan keraguan apa pun.

*

Kelanjutan: Blaise Zabini.

Blaise melenggang melewati lorong dengan kehati-hatian, Kelambatan yang diterapkannya sendiri, jantungnya berdebar dengan liar saat dia mencoba menenangkan diriтАУ

“Ahem,” kata satu suara kering, berbisik dari ceruk berbayangan saat dia lewat.

Blaise melompat, tapi dia tak menjerit.

Perlahan, dia berbalik.

Di dalam sudut kecil, berbayangan itu ada suatu mantel yang sebegitu lebar dan begitu menggelembung hingga mustahil untuk mengetahui apakah sosok di bawahnya adalah pria atau wanita, dan di puncak mantel itu sebuah topi hitam berpinggiran lebar, dan satu kabut hitam seolah mengumpul di bawahnya dan mengaburkan wajah dari siapapun atau apa pun yang ada di bawahnya.

“Laporan,” bisik Tn. Topi dan Mantel.

“Aku baru saja mengatakan apa yang kau perintahkan padaku,” kata Blaise. Suaranya sedikit lebih tenang sekarang dia tak berbohong pada siapapun. “Dan Profesor Quirrell berreaksi tepat seperti yang kau perkirakan.”

Topi lebar itu miring dan lurus lagi, seolah kepala di bawahnya mengangguk. “Sempurna,” kata bisikan yang tak terkenali itu. “Hadiah yang aku janjikan padamu sudah dalam perjalanan menuju ibumu, melalui burung hantu.”

Blaise ragu-ragu, tapi rasa penasarannya memakannya hidup-hidup. “Bisa aku tanya sekarang kenapa kau ingin menimbulkan masalah antara Profesor Quirrell dan Dumbledore?” Sang Kepala Sekolah tak memiliki hubungan apa pun dengan para penindas Gryffindor sejauh yang Blaise tahu, dan di samping membantu Kimberly, sang Kepala Sekolah juga menawarkan untuk membuat Profesor Binns memberinya nilai sempurna dalam Sejarah Sihir bahkan jika dia menyerahkan perkamen kosong untuk pekerjaan rumahnya, walau dia akan tetap harus hadir dalam kelas dan berpura-pura menyerahkan perkamen itu. Sebenarnya Blaise akan mengkhianati ketiga jenderal dengan cuma-cuma, dan tak peduli tentang sepupunya juga, tapi dia lihat kalau tak perlu mengatakan itu.

Si topi lebar hitam miring ke satu sisi, seolah menyatakan suatu tatapan penuh tanda tanya. “Katakan padaku, temanku Blaise, apakah pernah terpikir olehmu bahwa pengkhianat yang berkhianat berulang kali sering bertemu dengan akhir buruk?”

“Tidak,” kata Blaise, melihat tepat ke dalam kabut hitam di bawah topi. “Semua orang tahu bahwa tak ada yang benar-benar buruk pernah terjadi pada para murid di Hogwarts.”

Tn. Topi dan Mantel memberi bisik tawa kecil. “Memang,” kata bisikan itu. “Dengan pembunuhan satu orang murid lima dekade yang lalu jadi pengecualian yang membuktikan aturan itu, karena Salazar Slytherin akan sudah mengunci monsternya ke dalam penjara kuno dalam suatu tingkat yang lebih tinggi daripada sang Kepala Sekolah sendiri.”

Blaise memandang ke arah kabut hitam itu, sekarang mulai merasa sedikit gelisah. Tapi harusnya memerlukan seorang profesor Hogwarts untuk melakukan apa pun yang signifikan padanya tanpa menimbulkan alarm. Quirrell dan Snape adalah satu-satunya profesor yang akan melakukan sesuatu yang seperti ini, dan Quirrell tak akan peduli tentang membodohkan dirinya sendiri, dan Snape tak akan melukai salah satu dari Slytherinnya sendiri тАж akankah dia?

“Tidak, teman Blaise,” bisik si kabut hitam, “aku hanya ingin menasihatimu untuk tak pernah mencoba sesuatu seperti ini dalam kehidupan dewasamu. Sebegitu banyak pengkhianatan akan pasti membawa pada paling tidak satu pembalasan dendam.”

“Ibuku tak pernah memperoleh pembalasan dendam apa pun,” kata Blaise dengan bangga. “Walaupun dia menikahi tujuh suami dan masing-masing dari mereka mati secara misterius dan meninggalkannya banyak uang.”

“Benarkah?” kata bisikan itu. “Tetapi apakah dia meyakinkan yang ketujuh untuk menikahinya setelah dia mendengar apa yang terjadi pada keenam suami sebelumnya?”

“Aku menanyakan Mum itu,” kata Blaise, “dan dia berkata aku tak boleh tahu sampai aku cukup tua, dan aku menanyakan padanya seberapa tuakah cukup tua itu, dan dia berkata, lebih tua darinya.”

Lagi bisik tawa kecil. “Yah kalau begitu, teman Blaise, ucapan selamatku karena telah mengikuti jejak ibumu. Pergi, dan jika kau tak mengatakan satu hal pun tentang ini, kita tak akan bertemu lagi.”

Blaise melangkah menjauh dengan cemas, merasakan suatu keengganan yang aneh untuk memutar punggunggnya.

Topi termiringkan. “Oh, ayolah, Slytherin kecil. Jika kau memang benar-benar setara Harry Potter atau Draco Malfoy, kau pasti sudah menyadari bahwa ancaman-ancaman terisyaratku itu hanya untuk memastikan diammu di depan Albus. Jika aku berniat melukai, aku tak akan mengisyaratkan; jika aku tak mengatakan apa pun, maka kau haruslah cemas.”

Blaise menegakkan diri, merasa sedikit terhina, dan mengangguk pada Tn. Topi dan Mantel; kemudian berbalik dengan tegas dan melangkah pergi menuju pertemuannya dengan sang Kepala Sekolah.

Dia berharap sampai akhir bahwa seseorang lain akan muncul dan memberinya satu kesempatan untuk menjual si Tn. Topi dan Mantel.

Tapi kemudian Mum tak mengkhianati tujuh suami berbeda di saat yang sama. Ketika kau melihatnya dengan cara itu, dia masih melakukan hal yang lebih dibanding Mum.

Dan Blaise Zabini terus berjalan menuju kantor sang Kepala Sekolah, tersenyum, puas setelah menjadi seorang agen quintupleтАУ

Untuk sesaat si bocah tersandung, tapi kemudian menegakkan diri, mengibaskan suatu perasaan disorientasi yang ganjil.

Dan Blaise Zabini terus berjalan menuju kantor sang Kepala Sekolah, tersenyum, puas setelah menjadi seorang agen quadrupleтАУ

*

Kelanjutan: Hermione Granger.

Si pembawa pesan tak mendekatinya sampai dia sendirian.

Hermione baru saja menginggalkan kamar mandi perempuan tempat di mana dia sesekali bersembunyi untuk berpikir, dan satu kucing yang bersinar terang melompat entah dari mana dan berkata, “Nona Granger?”

Dia melepaskan satu pekikan kecil sebelum dia sadar kalau si kucing berkata-kata dalam suara Profesor McGonagall.

Meski demikian dia tak ketakutan, hanya tersentak; kucing itu cerah dan benderang dan indah, bercahaya dengan cahaya perak putih bagai sinar matahari berwarna bulan, dan dia tak bisa membayangkan dirinya jadi takut.

“Kamu ini apa?” kata Hermione.

“Ini adalah satu pesan dari Profesor McGonagall,” kata si kucing, masih dalam suara Profesor. “Bisakah kamu datang ke kantorku, dan tak membicarakan ini dengan siapapun?”

“Aku akan ke sana secepatnya,” kata Hermione, masih terkejut, dan si kucing melompat dan menghilang; hanya saja itu tak menghilang, itu melintas pergi entah bagaimana; atau itu adalah apa yang dikatakan pikirannya, walaupun matanya baru saja melihatnya menghilang.

Di saat Hermione sampai ke kantor dari profesor favoritnya, pikirannya sedang dalam badai spekulasi. Apakah ada yang salah dengan nilai Transfigurasinya? Tapi kemudian kenapa Profesor McGonagall berkata untuk tak mengatakan pada siapapun? Itu mungkin adalah tentang Harry yang berlatih Transfigurasi parsialnya тАж .

Wajah Profesor McGonagall tampak cemas, bukan tegang, saat Hermione mendudukkan dirinya di depan mejaтАУmencoba menjaga matanya dari menjelajah ke kumpulan rak kecil yang berisi pekerjaan rumah Profesor McGonagall, dia selalu bertanya-tanya pekerjaan macam apa yang harus dilakukan para dewasa untuk menjaga sekolah tetap berjalan dan apakah mereka membutuhkan bantuan apa pun darinya тАж .

“Nona Granger,” kata Profesor McGonagall, “biarkan aku mulai dengan mengatakan bahwa aku sudah mengetahui tentang sang Kepala Sekolah yang memintamu untuk membuat permintaan ituтАУ”

“Dia memberitahumu?” sembur Hermione dalam ketersentakkan. Sang Kepala Sekolah sudah berkata bahwa tak seorang pun boleh tahu!

Profesor McGonagall berhenti, melihat ke arah Hermione, dan memberi satu tawa kecil sedih. “Sungguh melegakan melihat Tn. Potter belum merusakmu terlalu jauh. Nona Granger, kau harusnya tak mengakui apa pun hanya karena aku berkata kalau aku tahu. Karena yang terjadi, sang Kepala Sekolah tidak memberitahuku, aku hanya mengenalnya terlalu baik.”

Hermione merona sebegitu merah sekarang.

“Itu tak masalah, Nona Granger!” kata Profesor McGonagall dengan cepat. “Kau adalah seorang Ravenclaw dalam tahun pertamamu, tak ada yang mengharapkanmu untuk menjadi seorang Slytherin.”

Itu benar-benar menusuk.

“Baiklah,” kata Hermione dengan sedikit masam, “aku akan pergi meminta pelajaran Slytherin pada Harry Potter, kalau begitu.”

“Itu bukanlah apa yang aku ingin тАж .” kata Profesor McGonagall, dan suaranya memanjang. “Nona Granger, aku cemas tentang ini karena gadis muda Ravenclaw semestinya tidak harus menjadi Slytherin! Jika sang Kepala Sekolah memintamu untuk terlibat dalam sesuatu yang kamu tak nyaman tentangnya, Nona Granger, adalah tak masalah untuk mengatakan tidak. Dan jika kau merasa tertekan, tolong beri tahu Kepala Sekolah bahwa kamu ingin aku ada di sana, atau bahwa kamu ingin bertanya padaku terlebih dulu.”

Mata Hermione sangat lebar. “Apakah Kepala Sekolah melakukan hal-hal yang salah?”

Profesor McGonagall terlihat sedikit sedih pada itu. “Bukan dengan sengaja, Nona Granger, tapi aku pikir тАж yah, mungkin memang benar bahwa sesekali sang Kepala Sekolah memiliki masalah mengingat bagaimana rasanya menjadi anak kecil. Bahkan ketika dia adalah seorang anak kecil, aku yakin kalau dia pasti seorang yang brilian, dan kuat pikiran dan hati, dengan keberanian yang cukup untuk tiga Gryffindor. Sesekali sang Kepala Sekolah meminta terlalu banyak dari para murid mudanya, Nona Granger, atau tidak cukup hati-hati untuk tak menyakiti mereka. Dia adalah orang baik, tapi terkadang perencanaannya bisa terlalu jauh.”

“Tapi memang baik untuk murid-murid menjadi kuat dan memiliki keberanian,” kata Hermione. “Itulah kenapa kau mengusulkan Gryffindor untukku, bukan begitu?”

Profesor McGonagall tersenyum ironis. “Mungkin aku hanya bertindak egois, menginginkanmu untuk Asramaku sendiri. Apakah si Topi Seleksi menawarimuтАУtidak, aku harusnya tak bertanya.”

“Dia memberitahuku aku boleh pergi ke mana pun kecuali Slytherin,” kata Hermione. Dia nyaris bertanya kenapa dia tak cukup baik untuk Slytherin, sebelum dia berhasil menghentikan dirinya sendiri тАж “Jadi aku punya keberanian, Profesor!”

Profesor McGonagall mencondongkan diri maju ke mejanya. Kecemasan tampak makin jelas di wajahnya sekarang. “Nona Granger, itu bukan tentang keberanian, itu adalah tentang apa yang sehat untuk gadis muda! Sang Kepala Sekolah menarikmu ke dalam rencana-rencananya, Harry Potter memberimu rahasia-rahasia untuk dijaga, dan sekarang kau menjadi sekutu dengan Draco Malfoy! Dan aku berjanji pada ibumu kalau kamu akan aman di Hogwarts!”

Hermione benar-benar tak tahu mau berkata apa pada itu. Tapi suatu gagasan terpikir olehnya bahwa Profesor McGonagall mungkin tak akan memperingatkannya jika dia adalah seorang anak laki-laki di Gryffindor bukannya seorang gadis di Ravenclaw dan itu memang, yah тАж . “Aku akan berusaha jadi baik,” katanya, “dan aku tak akan membiarkan siapapun memaksaku untuk melakukan sebaliknya.”

Profesor McGonagall menekan tangannya di atas matanya. Ketika dia melepaskan mereka, wajah bergarisnya terlihat sangat tua. “Ya,” katanya dalam sebuah bisikan, “kau pasti bisa bertahan dengan baik di dalam Asramaku. Tetap hati-hati, Nona Granger, dan waspada. Dan jika kau pernah cemas atau tak nyaman tentang apa pun, tolong datang padaku secepatnya. Aku tak akan menahanmu lebih lama lagi.”

*

Kelanjutan, Draco Malfoy:

Tak ada dari mereka yang benar-benar ingin melakukan apa pun yang rumit Sabtu itu, tidak setelah bertarung dalam satu pertempuran tadi. Jadi Draco hanya duduk di dalam sebuah ruang kelas tak terpakai dan mencoba membaca satu buku yang berjudul Thinking Physics. Itu adalah salah satu hal yang paling mengagumkan yang pernah Draco baca dalam hidupnya, paling tidak bagian-bagian yang bisa dia pahami, paling tidak ketika si idiot terkutuk yang menolak membiarkan buku-bukunya lepas dari pandangannya bisa tutup mulut dan membiarkan Draco berkonsentrasiтАУ

“Hermione Granger adalah daraaah lumpuuur,” Harry Potter bernyanyi dari tempatnya duduk di satu meja yang dekat, membaca satu buku yang lebih rumit dari bukunya.

“Aku tahu apa yang kau coba lakukan,” kata Draco dengan tenang tanpa mengankat kepala dari halaman-halamannya. “Itu tak akan bekerja. Kami tetap akan bergabung dan menghancurkanmu.”

“Maaaalfoy bekerja bersama daraaah lumpuuur, apa yang akan dipikirkan semua temaaaan ayahmuтАУ”

“Mereka akan berpikir kalau Malfoy tak semudah dimanipulasi seperti yang kau percayai, Potter!”

Sang Profesor Pertahanan memang lebih gila daripada Dumbledore, tak ada penyelamat masa depan dunia akan pernah sebegitu kekanakan dan tak bermartabat di usia berapa pun.

“Hey, Draco, kau tahu apa yang akan benar-benar menyebalkan? Kau tahu bahwa Hermione Granger memiliki dua salinan allele sihir, sama seperti kau dan sama sepertiku, tapi seluruh teman sekelasmu di Slytherin tak tahu itu dan kaaauuu tak boleh menjelaaaaaskanтАУ”

Jemari Draco memutih di tempatnya menggenggam buku. Dipukuli dan diludahi tak mungkin memerlukan pengendalian diri sebanyak ini, dan jika dia tak membalas Harry secepatnya, dia akan melakukan sesuatu yang menyudutkanтАУ

“Jadi apa memangnya yang kau minta pertama kali?” kata Draco.

Harry tak mengatakan apa pun, jadi Draco mengangkat pandangannya dari bukunya, dan merasakan denyut kepuasan kejam pada pandangan sedih di wajah Harry.

“Um,” kata Harry. “Banyak orang menanyakan itu padaku, tapi aku tak berpikir kalau Profesor Quirrell akan menginginkanku untuk membicarakan tentangnya.”

Draco menempatkan satu pandangan serius di wajahnya sendiri. “Kau bisa membicarakan tentangnya denganku. Itu mungkin tak penting dibandingkan rahasia-rahasia lain yang kau sudah katakan padaku, dan apa lagi gunanya teman?” Benar, aku temanmu! Merasalah bersalah!

“Itu tak benar-benar semenarik itu,” kata Harry dengan keringanan yang jelas-jelas rekayasa. “Hanya saja, Aku berharap Profesor Quirrell bisa mengajar Pertempuran Sihir lagi tahun depan.”

Harry menghela napas, dan melihat lagi ke bawah ke bukunya.

Dan berkata, setelah beberapa detik kemudian, “Ayahmu mungkin akan cukup kecewa denganmu Natal ini, tapi jika kau menjanjikan padanya kalau kau akan mengkhianati si gadis darah lumpur dan melenyapkan bala tentaranya, semuanya akan kembali jadi baik, dan kau akan tetap memperoleh hadiah Natalmu.”

Mungkin jika dia dan Granger meminta Profesor Quirrell dengan ekstra sopan dan memakai beberapa poin Quirrell mereka, keduanya akan diizinkan untuk melakukan sesuatu yang lebih menarik pada Jenderal Chaos daripada menidurkannya.

Chapter 36: Diferensial Status

Disorientasi yang menyayat, itulah rasanya keluar dari Peron Sembilan Tiga Perempat ke dalam Bumi di luar, dunia yang dulu Harry kira adalah satu-satunya dunia nyata. Orang-orang berpakaian dengan baju dan celana biasa, bukannya jubah penyihir yang lebih bermartabat. Potongan-potongan sampah yang berserakan di sini sana sekitar bangku-bangku. Suatu bau yang terlupakan, asap-asap bensin yang terbakar, mentah dan tajam di udara. Suasana dari stasiun kereta King’s Cross, kurang cerah dan riang dibanding Hogwarts atau Diagon Alley; orang-orang sepertinya lebih kecil, lebih takut, dan mungkin dengan bersemangat akan menukar masalah-masalah mereka untuk seorang penyihir kegelapan untuk diperangi. Harry ingin melemparkan Scourgify pada kotoran, dan Everto pada sampah, dan jika dia mengetahui mantranya, satu Mantra Penggelembung-Kepala supaya dia tak perlu menghirup udaranya. Tapi dia tak bisa memakai tongkat sihirnya, di tempat ini тАж .

Ini, Harry sadar, pasti apa rasanya pergi dari negara Dunia Pertama ke negara Dunia Ketiga.

Hanya itu adalah Dunia Kenol yang sudah Harry tinggalkan, dunia sihir, dengan Mantra Pembersih dan peri rumah; di mana, antara seni penyembuh dan sihirmu sendiri, kau bisa mencapai seratus tujuh puluh sebelum usia tua mulai meraih dirimu.

Dan London nonmagis, Bumi Muggle, yang atasnya Harry secara temporer kembali. Ini adalah di mana Mum dan Dad akan menjalani sisa hidup mereka, kecuali teknologi melompat jauh melewati kualitas hidup sihir, atau sesuatu yang lebih dalam di dunia ini berubah.

Bahkan tanpa memikirkannya, kepala Harry berputar dan matanya tersentak mencari ke belakangnya untuk melihat koper kayu yang berjalan mengikuti di belakangnya, tak terlihat oleh Muggle mana pun, tentakel berkukunya menawarkan konfirmasi cepat bahwa, ya, dia bukan hanya membayangkan semua itu тАж .

Dan kemudian ada alasan lain untuk perasaan ketat di dadanya.

Orangtuanya tak tahu.

Mereka tak tahu apa pun.

Mereka tak tahu тАж .

“Harry?” panggil wanita langsing, berambut pirang yang kulit halus dan tak bernoda membuatnya terlihat jauh lebih muda dari tiga puluh tiga; dan Harry sadar dengan suatu awalan bahwa itu memang sihir, dia tak mengenali tanda-tandanya sebelumnya tapi dia bisa melihatnya sekarang. Dan ramuan macam apa pun yang bertahan selama itu, itu pastilah sesuatu yang sangat berbahaya, karena kebanyakan penyihir tak melakukan hal itu pada diri mereka sendiri, mereka tidak seputus asa itu тАж .

Ada air yang berkumpul di mata Harry.

“Harry?” teriak pria yang terlihat lebih tua dengan buncit yang berkumpul di sekitar perutnya, berpakaian dengan kecerobohan sok akademik dengan vest hitam dilemparkan di atas baju abu-hijau gelap, seseorang yang akan selalu menjadi seorang profesor ke mana pun dia pergi, yang pasti akan menjadi salah satu penyihir paling brilian di generasinya, jika dia dilahirkan dengan dua salinan gen itu, bukannya nol тАж .

Harry mengangkat tangannya dan melambai pada mereka. Dia tak bisa bicara. Dia tak bisa bicara sama sekali.

Mereka mendatanginya, tidak berlari, tapi pada langkah stabil, bermartabat; itulah seberapa cepat Profesor Michael Verres-Evans berjalan dan Ny. Petunia Evans-Verres tak akan berjalan lebih cepat.

Senyuman di wajah ayahnya tidak sangat lebar, tapi kemudian ayahnya tak pernah memberikan senyuman lebar; itu adalah, paling tidak, selebar yang Harry pernah lihat, lebih lebar daripada ketika dana baru datang, atau ketika salah satu dari para muridnya memperoleh satu jabatan, dan kau tak bisa meminta senyuman yang lebih lebar dari itu.

Mum berkedip keras, dan dia mencoba untuk tersenyum tapi tak melakukannya dengan sangat baik.

“Jadi!” kata ayahnya saat dia melangkahnya terhenti. “Sudah membuat penemuan revolusioner?”

Tentu saja Dad berpikir kalau dia sedang bercanda.

Itu tak terasa sebegitu sakit ketika orangtuanya tak mempercayainya, dulu ketika tak ada orang lain yang mempercayainya juga, dulu ketika Harry tak tahu bagaimana rasanya dianggap serius oleh orang-orang seperti Kepala Sekolah Dumbledore dan Profesor Quirrell.

Dan itu adalah ketika Harry sadar bahwa si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup hanya ada di Inggris Sihir, bahwa tak ada orang seperti itu di London Muggle, hanya seorang anak laki-laki berumur sebelas tahun pulang untuk Natal.

“Maafkan aku,” kata Harry, suaranya bergetar, “aku akan menangis dan terisak sekarang, itu tak berarti kalau ada yang salah di sekolah.”

Harry mulai berjalan maju, dan kemudian berhenti, tercabik antara memeluk ayahnya dan memeluk ibunya, dia tak ingin masing-masing di antara mereka merasa dikecilkan atau bahwa Harry mencintai mereka lebih dari yang lainтАУ

“Kau,” kata ayahnya, “adalah seorang bocah yang menggelikan, Tn. Verres,” dan dia dengan lembut memegang Harry di pundak dan mendorongnya ke tangan ibunya, yang berlutut, air mata sudah menggaris pipinya.

“Halo, Mum,” kata Harry dengan suaranya bergetar, “aku kembali.” Dan Harry memeluknya, di tengah-tengah suara-suara mekanikal berisik dan bau bensin terbakar; dan Harry mulai menangis, karena dia tahu bahwa tak satu pun bisa kembali, apalagi dia.

*

Langit benar-benar gelap, dan bintang-bintang sudah bermunculan, di waktu mereka mengatasi lalu lintas Natal pada kota universitas yang adalah Oxford, dan memarkir di tempat mobil dari rumah tua kecil, yang terlihat kumal yang keluarga mereka biasa pakai untuk menjaga hujan dari buku-buku mereka.

Saat mereka melintasi rentangan perkerasan singkat yang menuju pada pintu depan, mereka melewati satu barisan pot bunga yang memegang lampu elektrik redup (redup karena mereka harus mengumpulkan energi kembali melalui tenaga surya sewaktu siang), dan cahayanya menyala tepat saat mereka lewat. Bagian yang sulitnya adalah menemukan sensor gerakan yang tahan air dan terpicu di jarak yang tepat тАж .

Di Hogwarts ada obor yang seperti itu.

Dan kemudian pintu depannya membuka dan Harry melangkah ke ruang tamu mereka, berkedip keras.

Setiap inci dinding tertutupi oleh lemari buku. Tiap lemari memiliki enam rak, nyaris sampai ke langit-langit. Beberapa lemari buku terisi penuh dengan buku-buku sampul tebal: sains, matematika, sejarah, dan sebagainya. Lemari lain terdapat dua susun buku fiksi ilmiah sampul tipis, dengan susunan buku-buku di belakang diletakkan di atas kotak tissue bekas atau dua-per-empat, supaya susunan belakang bisa terlihat di atas susunan depan. Dan itu masih belum cukup. Buku-buku meluber ke atas meja-meja dan sofa serta membuat gundukan-gundukan kecil di bawah jendela-jendela тАж .

Rumah tangga Keluarga Verres masih sama seperti yang dia tinggalkan, hanya saja dengan lebih banyak buku, yang juga persis seperti yang dia tinggalkan.

Dan satu pohon Natal, polos dan tak terdekorasi hanya dua hari sebelum Malam Natal, yang menyentakkan Harry sesaat sebelum dia sadar, dengan perasaan hangat mekar di dadanya, bahwa tentu saja orangtuanya menunggu.

“Kami mengeluarkan ranjang dari kamarmu untuk membuat ruangan untuk lebih banyak lemari buku lagi,” kata ayahnya. “Kau bisa tidur di kopermu, benar?”

“Kau bisa tidur di koperku,” kata Harry.

“Itu mengingatkanku,” kata ayahnya. “Apa yang mereka akhirnya lakukan tentang siklus tidurmu?”

“Sihir,” kata Harry, yang langsung menuju pintu yang membuka ke kamar tidurnya, hanya misalnya Dad tidak bercanda тАж .

“Itu bukan penjelasan!” kata Profesor Verres-Evans, tepat saat Harry berteriak, “Kau memakai seluruh ruang dalam lemari bukuku?”

*

Harry menghabiskan 23 Desember berbelanja untuk barang-barang Muggle yang dia tak bisa Transfigurasi; ayahnya sibuk dan sudah berkata bahwa Harry akan perlu berjalan atau naik bus, yang menurut Harry tak masalah. Beberapa orang di toko perangkat keras memberi Harry pandangan mencurigai, tapi dia berkata dengan suara tak bersalah bahwa ayahnya berbelanja di sekitar dan sangat sibuk lalu mengirimnya untuk membeli beberapa hal (mengangkat satu daftar di dalam tulisan tangan hati-hati kelihatan-dewasa setengah-tak terbaca); dan pada akhirnya, uang adalah uang.

Mereka sudah menghiasi pohon Natal bersama, dan Harry menempatkan peri menari kecil di atas (dua Sickle, lima Knut di Gambol & Japes).

Gringotts siap menukar Galleon untuk uang kertas, tapi mereka sepertinya tak memiliki cara sederhana untuk menukar emas berjumlah lebih besar ke dalam uang Muggle bebas-pajak, tak mencurigakan dalam suatu rekening bank Swiss bernomor. Ini cukup menghentikan rencana Harry untuk menukar sebagian besar uang yang dia swa-curi ke dalam campuran masuk akal dari 60% dana indeks internasional dan 40% Berkshire Hathaway. Untuk saat ini, Harry sudah mendiversifikasi asetnya sedikit lebih jauh dengan menyelinap keluar waktu malam hari, tak terlihat dan dengan Time-Turner, dan mengubur seratus Galleon emas di halaman belakang. Bagaimanapun juga, dia selalu selalu selalu ingin melakukan itu.

Beberapa dari Desember 24 dihabiskan dengan sang Profesor membaca buku-buku Harry dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan. Sebagian besar eksperimen yang ayahnya sarankan itu tak praktis, paling tidak untuk saat ini; dari yang tersisa, Harry sudah melakukan kebanyakan dari mereka. (“Ya, Dad, aku sudah memeriksa apa yang terjadi jika Hermione diberi suatu pelafalan yang dirubah dan dia tak tahu apakah itu dirubah, itu adalah eksperimen pertama yang aku lakukan, Dad!”)

Pertanyaan terkahir yang ayah Harry tanyakan, mengangkat pandangan dari Tegukan dan Ramuan Magis dengan ekspresi kemuakkan bingung, adalah apakah itu semua masuk akal bila kamu adalah seorang penyihir; dan Harry sudah menjawab tidak.

Yang kemudian ayahnya menyatakan kalau sihir itu tak ilmiah.

Harry masih sedikit terkejut pada gagasan dari menunjuk ke arah satu bagian dari realitas dan menyebutnya tak ilmiah. Dad sepertinya berpikir bahwa konflik antara intuisinya dan alam semesta berarti bahwa alam semesta memiliki suatu masalah.

(Meski begitu, ada banyak fisikawan yang berpikir bahwa mekanika kuantum itu aneh, bukannya mekanika kuantum itu normal dan mereka yang aneh.)

Harry tadi menunjukkan pada ibunya kotak penyembuh yang dia beli untuk disimpan di rumah mereka, walau kebanyakan dari ramuan-ramuan tidak akan bekerja untuk Dad. Mum memandangi kotak itu dalam suatu cara membuat Harry bertanya apakah saudari Mum pernah membelikan sesuatu yang seperti itu untuk Kakek Edwin dan Nenek Elaine. Dan ketika Mum masih belum menjawab, Harry dengan cepat berkata bahwa dia pasti cuma tak pernah terpikir tentang hal itu. Dan kemudian, akhirnya, dia lari dari ruangan.

Lily Evans mungkin belum pernah memikirkannya, itulah yang menyedihkan. Harry tahu bahwa orang lain memiliki kecenderungan untuk tak berpikir tentang subjek-subjek menyakitkan, dalam cara yang sama mereka memiliki kecenderungan untuk tidak dengan sengaja meletakkan tangan mereka pada pembakar kompor merah panas; dan Harry mulai mencurigai bahwa kebanyakan Muggleborns dengan cepat memiliki suatu kecenderungan untuk tidak berpikir tentang keluarga mereka, yang lagipula seluruhnya akan mati sebelum mereka mencapai abad pertama mereka.

Bukannya Harry memiliki niat sedikit pun untuk membiarkan itu terjadi, tentu saja.

Dan kemudian itu adalah akhir hari pada Desember 24 dan mereka berkendara ke makan malam Malam Natal mereka.

*

Rumahnya besar, bukan oleh standar Hogwarts, tapi jelas oleh standar yang bisa kamu dapatkan jika ayahmu adalah seorang profesor ternama yang mencoba hidup di Oxford. Dua lantai bata berkilauan dalam matahari yang terbenam, dengan jendela-jendela di atas jendela-jendela dan satu jendela tinggi yang naik lebih jauh daripada yang seharusnya bisa dijangkau oleh kaca, itu akan jadi suatu ruang tamu yang sangat besar тАж .

Harry mengambil napas dalam, dan membunyikan doorbell.

Ada panggilan jauh “Sayang, bisakah kau bukakan pintu?”

Ini diikuti oleh ketukan langkah yang mendekat perlahan.

Dan kemudian pintunya membuka untuk pria bersahabat, yang berpipi tembam dan merah dan berambut menipis, dalam pakaian biru terkancing yang sedikit tegang di bagian jahitannya.

“Dr. Granger?” kata ayah Harry dengan cepat, bahkan sebelum Harry bisa bicara. “Aku Michael, dan ini Petunia dan putra kami Harry. Makanannya ada di koper ajaib,” dan Dad membuat gerakan tak jelas ke belakangnyaтАУtak benar-benar ke arah koper, ternyata.

“Ya, mari, silakan masuk,” kata Leo Granger. Dia melangkah maju dan mengambil botol anggurnya dari tangan sang Profesor yang terulur, dengan gumamam “Terima kasih,” dan kemudian melangkah mundur dan mengayun ke arah ruang tamu. “Silakan duduk. Dan,” kepalanya menunduk untuk berbicara pada Harry, “seluruh mainannya ada di bawah di basement, aku yakin Herm akan turun sebentar lagi, itu di pintu pertama sebelah kananmu,” dan menunjuk ke arah satu lorong.

Harry hanya memandang padanya untuk sesaat sadar bahwa dia menghalangi orangtuanya dari masuk.

“Mainan?” kata Harry dalam suara riang, bernada tinggi, dengan matanya lebar. “Aku suka mainan!”

Ada suatu tarikan napas dari ibunya di belakangnya, dan Harry melangkah masuk ke dalam rumah, berhasil tak menghentak terlalu keras saat dia berjalan.

Ruang tamunya adalah sama luas seperti yang terlihat dari luar, dengan suatu langit-langit kubah besar yang bergantung tempat lilin raksasa, dan suatu pohon Natal yang pasti adalah suatu pembunuhan untuk dimanuverkan melewati pintu. Tingkat lebih rendah dari pohon itu dengan sepenuhnya dan hati-hati didekorasi dengan pola merah dan hijau dan emas yang rapi, dengan suatu percikan biru dan perunggu; bagian tinggi yang hanya bisa dijangkau seorang dewasa yang dengan ceroboh, digantungi dengan rangkaian lampu-lampu dan karangan kertas perak. Satu lorong terbentang sampai berakhir dalam lemari-lemari dapur, dan tangga kayu dengan pegangan metal yang memanjang sampai ke lantai kedua.

“Gosh!” kata Harry. “Ini adalah sebuah rumah besar! Aku harap aku tak akan tersesat di sini!”

*

Dr. Roberta Granger merasa cukup cemas saat waktu makan malam mendekat. Kalkunnya dan panggangannya, kontribusi mereka sendiri pada proyek bersama itu, dengan lancar sedang dimasak di dalam oven; makanan lainnya nanti akan disiapkan oleh para tamu mereka, keluarga Verres, yang mengadopsi seorang bocah bernama Harry. Yang dikenal di dunia sihir sebagai Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup. Dan yang juga adalah satu-satunya bocah yang pernah Hermione sebut “imut”, atau perhatikan sedikit pun, sebenarnya.

Para Verreses sudah berkata bahwa Hermione adalah satu-satunya anak dalam kelompok umur Harry yang eksistensinya pernah diakui oleh anak mereka dalam cara apa pun.

Dan ini mungkin sedikit terburu-buru hanya sedikit; tapi kedua pasangan memiliki kecurigaan yang menyelinap bahwa lonceng pernikahan bisa jadi berdentang dalam beberapa tahun sepanjang perjalanan ke depan.

Jadi sementara Hari Natal akan dihabiskan, seperti biasanya, dengan keluarga suaminya, mereka memutuskan untuk menghabiskan Malam Natal bertemu dengan yang bisa jadi merupakan calon mertua putri mereka.

Bel pintunya berdering sementara dia sedang di tengah-tengah mengolesi kalkunnya, dan dia menaikkan suaranya dan berteriak, “Sayang, bisakah kau bukakan pintu?”

Ada suatu rintihan kursi dan penghuninya, dan kemudian ada suara langkah kaki berat suaminya dan pintu yang terayun membuka.

“Dr. Granger?” kata suara lincah seorang pria lebih tua. “Aku Michael, dan ini Petunia dan putra kami Harry. Makanannya ada di kopor ajaib.”

“Ya, mari, silakan masuk,” kata suaminya, diikuti suatu gumamam “Terima kasih,” yang menandakan bahwa suatu hadiah sudah diterima, dan “Silakan duduk.” Kemudian suara Leo berubah menjadi suatu nada entusiasme buatan, dan berkata, “Dan seluruh mainannya ada di bawah di basement, aku yakin Herm akan turun sebentar lagi, itu di pintu pertama sebelah kananmu.”

Ada satu jeda singkat.

Kemudian suatu suara cerah seorang bocah muda berkata, “Mainan? Aku suka mainan!”

Ada suara langkah-langkah kaki memasuki rumah, dan kemudian suara cerah yang sama berkata, “Gosh! Ini adalah sebuah rumah besar! Aku harap aku tak akan tersesat di sini!”

Roberta menutup ovennya, tersenyum. Dia sedikit cemas tentang bagaimana surat-surat Hermione menjelaskan sang Anak Laki-Laki yang Bertahan HidupтАУwalau jelas putrinya tidak mengatakan satu hal pun yang menyatakan bahwa Harry Potter itu berbahaya; tak satu pun seperti petunjuk-petunjuk kegelapan yang tertulis dalam buku-buku yang sudah dibeli oleh Roberta, yang harusnya untuk Hermione, selama kunjungan mereka ke Diagon Alley. Putri mereka tak mengatakan banyak, hanya bahwa Harry berbicara seolah dia keluar dari buku, dan Hermione belajar lebih keras daripada yang pernah dia lakukan dalam hidupnya hanya untuk tetap ada di depan Harry dalam kelas. Tapi dari suaranya tadi, Harry Potter adalah bocah umur-sebelas-tahun biasa.

Dia sampai ke pintu depan tepat saat putrinya datang berdentum panik menuruni tangga dalam kecepatan yang tak terlihat aman sama sekali, Hermione mengaku kalau para penyihir lebih tahan terhadap jatuh tapi Roberta tak cukup yakin dia mempercayai ituтАУ

Roberta mengambil pandangan pertamanya atas Profesor dan Ny. Verres, yang keduanya terlihat cukup gugup, tepat saat si bocah dengan bekas luka legendaris pada keningnya berputar ke arah putrinya dan berkata, sekarang dengan satu suara yang lebih rendah, “Pertemuan yang baik pada sore terindah ini, Nona Granger.” Tangannya memanjang ke belakang, seolah menawarkan orangtuanya di atas nampan perak. “Aku persembahkan padamu ayahku, Profesor Michael Verres-Evans, dan ibuku, Ny. Petunia Evans-Verres.”

Dan saat mulut Roberta terbuka lebar, si bocah berputar kembali pada orangtuanya dan berkata, sekarang dengan suara cerah itu lagi, “Mum, Dad, ini Hermione! Dia sangat pintar!”

“Harry!” desis putrinya. “Hentikan itu!”

Si bocah berbalik lagi untuk menghadap Hermione. “Aku takut, Nona Granger,” kata si bocah dengan muram, “bahwa kau dan aku sudah diusir masuk ke kedalaman labirin basement. Mari kita tinggalkan mereka dalam percakapan dewasa mereka, yang tak diragukan lagi melayang jauh di atas kecerdasan kekanakan kita sendiri, dan melanjutkan diskusi kita yang masih berjalan tentang implikasi projektivisme Humean atas Transfigurasi.”

“Maaf, kami permisi,” kata putrinya dalam nada yang sangat tegas, dan menggenggam bocah itu di lengan kirinya, dan menyeretnya ke dalam lorongтАУRoberta berbalik tak berdaya melacak mereka saat mereka berjalan melewatinya, si bocah memberinya satu lambaian riangтАУdan kemudian Hermione menarik si bocah ke dalam pintu masuk basement dan membanting pintunya di belakangnya.

Загрузка...